"Tak menyangka dan sungguh tak terduga. Sang pelaku memang sangat dekat lebih dari apa yang selama ini kita pikirkan"
♡♡♡Laura telah meminta bantuan ke Sindi agar diurusnya. Sedangkan Sella, ia merenung dalam kamarnya.
"Kenapa Abram ga absen? Padahal dia datang malam itu. Dan, ternyata penampilan itu memang seharusnya tidak ada. Dia memang datang secara diam-diam hanya buat supresin gua? Itu lagu memang buat gua? Kenapaa Abram? Kenapa gue jadi curiga juga sama lo. Ga mungkin kan ya.. tapi kalau iya?" Batin Sella mengacak rambutnya bingung
Notif pesan grup muncul. Laura dan Kristal saling bertukar chat namun tak ada balasan dari Sella samasekali.
"Bukan Tino, dia gaada tato sama sekali"
"Nicholas juga engga"
"Terus siapa dong?"
"Kayaknya rencana kita gagal deh. Kita buat rencana lain gimana?"
"Gimana kak? Kok cuman di read doang, ga bales"
"Ketiduran kali. Ini juga udah malam, kita lanjut bahas besok aja disekolah"
"Okee kak"
Sella langsung bergegas ganti pakaian. Dia benar-benar harus mengecek semua pertanyaan dan kecurigaan yang terus terngiang di kepalanya. Bahkan ia tidak bisa tertidur karena terus memikirkannya.
Mau gimana pun juga, nama terakhir yang tidak ada di absen adalah Abram.
Sella dengan berani dia mengecek kebenaran itu.
♡♡♡
Dia datang menghampiri rumah Abram malam itu dengan mengenakan dress merah yang sangat pas ditubuhnya.
Tengah malam, Abram telah tertidur. Sella bisa memasuki rumah Abram sendiri karena dia telah menduplikat kunci rumah Abram. Sehingga dia berhasil masuk ke rumah Abram malam itu.
Suasana tampak sepi dan gelap, ia menuju ke depan kamar Abram, ia membuka perlahan pintu kamar Abram dan melihat cowok itu telah tertidur lelap.
01.00 tiba. Hari yang tidak bisa dikatakan malam tidak juga pagi. Melainkan dini hari. Sella mengerahkan semua tekadnya dan memasuki kamar Abram dengan gaun yang ia kenakan.
Pintu terbuka dia pun masuk. Lampu masih gelap. Mendengar suara pintu terbuka, Abram pun membuka mata
Ia kira ia berada di dalam mimpi. Mimpi yang datang sungguh sangat aneh. Namun, semuanya nyata."Sella?" Ucap Abram langsung terbangun dengan tatapan terkejut karena melihat Sella mengenakan gaun semalam itu. Ia langsung menyalakan lampu kamarnya.
"Lo ngapain?" Tanya Abram masih berusaha tenang.
Sella tidak menjawab semua pertanyaan Abram. Dia hanya terdiam dan berjalan mendekat.
Sella memikirkan cara apa yang bisa membuat ia menunjukkan lengan kirinya. Dia tidak bisa berfikir jernih malam itu. Yang ia bisa lakukan hanyalah mengelabuhinya.
Sella pun duduk di kamar Abram, dihadapannya. Kini mereka saling menatap. Ia pun mulai melakukann aksinya.
Sella langsung mencium bibir Abram seketika. Membuat Abram terkejut, apalagi posisi mereka sudah putus. Sontak, Abram langsung memundurkan badannya.
"Lo mabuk? Kenapa tingkah lo aneh gini?" Tanya Abram bingung
"Boleh gak, gue melampaui batas hari ini?" Tanya Sella lirih
Abram menjadi bingung dan kikuk.
Sella pun mencium Abram kembali dan melumatnya. Masih belum ada balasan dari Abram karena dia sangat bingung dengan tindakan Sella yang seaneh ini. Apalagi malam-malam.
"Sell, hentikan sell, ga seharusnya lo melanjutkannya" ucap Abram
"Gaada yang gue takutin kalau itu orang yang gue sayang. Dan gue beneran sayang sama lo." Ucap Sella menatap Abram
Tanpa pikir panjang, Abram pun membalas ciuman itu. Dia menjatuhkan Sella dikamar hingga dia berada di posisi atasnya. Abram terus mencium bibir dan melumat bibir Sella.
Fokus ke rencana, Sella mulai melakukan apa yang telah ia fikirkan dari awal.
Ditengah keduanya saling menikmati kissing ditengah malam itu, Sella dengan perlahan membuka kancing piyama yang dikenakan Abram malam itu.
Tak merasa aneh, Abram malah semakin mencium Sella penuh gairah. Karena dia juga mencintai Sella. Disaat Abram mulai menciumi leher Sella, Sella langsung membuka piyama itu tanpa sungkan. Ia baru saja membuat lelaki yang ada didepannya membuka bajunya.
Disaat Abram tengah melumat bibirnya, Sella langsung dengan cepatnya menarik lengan kiri Abram dan melihat tatto yang ada di lengan itu.
Sella benar-benar terkejut karena di lengan kiri Abram benar benar ada tatto Lobster.
"Lobster?" Ucap Sella setelah melihat lengan kiri Abram yang menunjukkan tato lobster.
Sella langsung menjauh dari posisinya. Ia benar-benar syok dan sangat terkejut. Ternyata benar, apa yang dikatakan oleh Laura. Bahwa siapa orang dibalik topeng Lobster memiliki tato hewan lobster di lengan kirinya. Dan tatto itu dimiliki oleh Abram. Pantas saja, di dress party Abram tidak datang.
Sella langsung turun dengan tatapan penuh rasa terkejut. Air matanya mulai menetes. Ia makin ketakutan saat Abram mengaku.
"Aaah rupanya lo jebak gue?" Tanya Abram dengan nada sama yang diucapkan Lobster. Dengan nada kejam.
Sella mundur ketakutan, dan Abram turun dari kamarnya. Dia memakai bajunya lagi. Lalu berjalan mendekat ke arah Sella.
"Lo kesini hanya mau ngecek siapa gue sebenarnya kan?" Tanya Abram
Tangan Sella gemetar ga karuan. Dia benar-benar syok dan rasanya mau pingsan tapi tidak bisa pingsan.
"Rupanya lobster sudah ketahuan. Sudah tidak ada lobster lagi sekarang" ucap Abram tersenyum.
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
LIBSA Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
The Beauty Libsa🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBSA
Mystery / ThrillerKisah dari seseorang yang mempunyai trauma akut dengan Gaun. Takut, Trauma, dan Benci menjadi satu saat setelah ia melihat Gaun. Dengan traumanya itu membuatnya tidak seperti manusia normal lainnya🍁