Hallo! Play music diatas ya sebagai pelengkap.
Mohon dukungannya, vote dan komentar sebanyak-banyaknya.
Happy reading cinta 🌹
{🌹}
Tiga hari bila dihitung jari memang cepat seperti sekarang ini, Naresha sesenggukan di dalam kamarnya mana sambil dirias depan cermin segede gaban. Dari tadi mbak-mbak yang make up in dirinya selalu menghela nafas berusaha sabar, mungkin kalau Mamanya yang ngerias, dari tadi bokongnya sudah ditendang.
Kebaya putih dan kerudung senada di kepalanya itu akhirnya membungkus kepala Naresha dihiasi oleh aksesoris yang semakin menambah kesan cantik setelah acara perdebatan dengan Mamanya. Katanya, kalau nggak pakai penutup kepala artinya Kristen, terus 'kali ini aja hargain suamimu.'
Heh, ijab qobul aja belum main klaim-klaim aja.
"Dek berhenti nangis dong, ini bedaknya luntur terus."
"Hiks nggak bisa mbak, air matanya nggak bisa berhenti."
"Jangan dikucek astaga!" Cegah Mbak-mbak make up nya.
Naresha mengurungkan niatnya untuk menggosok matanya, kasian kan tata riasnya kembali mengulangi make up nya. Matanya melirik pintu berharap bisa melihat situasi diluar yang sangat meriah tapi sederhana.
Rasanya seperti mimpi ia sekarang akan melepas masa singlenya, pasal waktu itu yang Naresha bilang punya pacar, sebenarnya hanya omong kosong. Gimana mau punya pacar, orang-orang mengecapnya sudah memiliki cowok.
"Calon Adek sudah datang kok," ucap tukang make up nya mengerti apa yang Naresha cari.
"Bukan Gus Arav yang gue cari!"
"Yang bener??"
"Kok jadi nyebelin gini sih Mbak?" Tanya Naresha jengkel.
"Hahaha maaf-maaf."
Naresha menatap dirinya sendiri di depan cermin. "Mbak, menurut mbak Gus Arav itu gimana?"
"Menurut saya, dia cowok baik-baik, paham agama lagi duh idaman banget itu, beruntung kamu. Ganteng lagi tuh lumayan memperbaiki keturunan."
Sementara di satu ruangan penuh dengan bunga dan hadirin yang datang, ada jantung yang berdetak kencang. Seorang pria berpakaian putih selalu mengelap telapak tangannya yang selalu basah, padahal tamu yang datang hanya kerabat terdekat saja.
Ini permintaan Naresha yang tidak ingin orang luar mengetahui bahwa mereka sudah menikah. Aneh tapi Arav setujui.
Seseorang berbisik disampingnya. "Bismillah dulu, Gus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Arav Aldighari (On Going)
Духовные||Story 4 Jovinasepta_ || Genre: Spiritual || Ekhem follow dulu sebelum baca biar berkah!!! || Naresha Adira gadis dua puluh tahun pemilik sifat bandel, cerewet, suka mabuk-mabukan dan jarang sholat justru dipertemukan dengan laki-laki paham agama...