11. Coklat

1.7K 100 29
                                    

Dukungan dari kalian adalah penyemangat bagi author 😊

Kalau ada penyebutan yang salah mohon dikoreksi 🙏

Happy reading

{🌹}

"Bagiku, memahami kamus wanita ternyata lebih sulit daripada menghafal Al-Qur'an 30 juz."

_Gus Arav Aldighari_

Story Gus Arav Aldighari
by jovinasepta_

{🌹}

Naresha memasuki Pondok Pesantren Al-Ashary. Di gerbang masuk terpajang banner bertuliskan 'Selamat datang di Pondok Pesantren Al-Ashary bagi peserta lomba.' segitu spesial kah peserta lombanya? Sepanjang perjalanan menuju lokasi, banyak santri laki-laki dan perempuan mondar-mandir.

Naresha sampai menganga melihat ekspresi kedua rekannya yang terlihat begitu bahagia. Norak! Ya, itu pikiran Naresha, tapi tidak semua orang menilai begitu, sumber kebahagiaan seseorang berbeda-beda. Kita tidak pantas mengomentari tentang kebahagiaan seseorang. Ini hanya penilaian pribadi Naresha.

Melihat Gus Arav berjabat tangan dengan Gus Adan, Naresha menghampiri mereka berdua, disusul oleh kedua temannya.

"Naresha!"

Mata Naresha menyipit, apalagi melihat Gus Adan tengah tersenyum ke arahnya.

"Apa?"

"Nanti kamu dan yang lain duduknya di pojok sana." Gus Adan menunjuk tempat di ujung ruangan, sementara di tempat lainnya sudah dipenuhi peserta lainnya.

"Oh, kenapa harus bilang ke gue? Perasaan yang mondok itu Bila sama dia." Naresha menunjuk santriwati di dekat Bila yang entah siapa namanya.

"Salah? Kan kamu juga peserta."

"Ya, suka-suka gue," kata Naresha tidak mau disalahkan.

"Kalian, tempati dulu. Usahakan menang meskipun dalam pertandingan, menang ataupun kalah adalah hal lumrah, tidak ada salahnya membanggakan nama Ponpes Aldighari," kata Gus Arav.

"Gus Adan!"

Semua orang di situ menoleh, seseorang tengah melambaikan tangan. Barulah mereka ngeh, kemudian menatap Gus Adan.

"Maaf, saya tidak bisa terlalu lama. Saya izin pergi duluan, assalamualaikum," pamitnya sembari melirik Naresha tidak lupa senyum yang selalu melukis di bibirnya.

"Wa'alaikumsalam," jawab serentak kecuali Naresha. Gadis itu sibuk menatap Gus Arav. Kenapa rasanya ia begitu kesal melihat Gus Arav seperti tidak melihat kehadirannya, padahal sudah pas didepan mata. Sungguh! Arav saat ini berlagak tidak kenal Naresha.

"Gus, nanti kalau kita menang, boleh lah kasih coklat," kata Bila bercanda tapi bagi Naresha itu beda makna.

Gus Arav mengangguk lalu tersenyum. "Baiklah, anggap hadiah dari saya."

Naresha melirik Bila memegang pipinya yang sudah memerah. Situasi seperti ini cocok diberi backsound.

Boombastic side eyes!

Tanpa disangka-sangka, Bila menarik tangan Naresha menuju tempat akan memulai lomba.

Naresha, gadis itu terus melirik Bila yang tetap salah tingkah, padahal kejadiannya sudah lewat. Hal semacam inilah yang selalu mengurungkan niatnya untuk memberi tau fakta sebenarnya kepada teman-temannya.

Gus Arav Aldighari (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang