4. Welcome to ponpes Aldighari

2.4K 107 4
                                    

Hallo! Play music diatas ya sebagai pelengkap.

Mohon dukungannya, vote dan komentar sebanyak-banyaknya.

Happy reading cinta 🌹

{🌹}

Naresha mengikuti jejak langkah suaminya yang menarik koper berisikan baju-bajunya ke depan pintu. Hari ini mereka berdua berniat akan pindah ke pondok dan menetap disana.

Bulu mata lentik Arav bergerak, laki-laki itu menatap istrinya yang tengah cemberut mungkin karena ia memaksanya menggunakan gamis dan kerudung yang menjuntai ke bawah.

"Gus!! Resha nggak suka pake ginian!"

Arav menghampiri Naresha, pria itu menggenggam tangan Naresha yang siap membuka kerudungnya.

Arav menggeleng. "Nggak boleh sayang! Sebagai seorang muslimah kamu diwajibkan menggunakan penutup kepala, Dek."

"Tapi aku nggak terbiasa!" Tekan Naresha di setiap kata-katanya.

Dari kamar masing-masing, orang tua mereka keluar dan langsung menuju ke meja makan.

"Nanti Abi sama Bunda nyusul, kamu berangkatnya bareng orang tua Resha."

Arav mengangguk lalu menuntun Naresha ke meja makan.

"Jangan dilepas!"

"Jangan paksa gue! Ini bukan style gue Arav!!"

"Resha!! Yang sopan dikit ke suami!" Tegur Mamanya.

Naresha membuka kerudungnya. "Gus! Resha nggak mau pake itu!!" Ucapnya langsung melemparkan kerudungnya ke atas sofa.

"Gimana kamu itu, katanya mau mondok tapi nggak mau pake kerudung," cibir Mamanya.

"Bodo amat!" Naresha melirik Gus Arav sekilas dan melanjutkan mengambil lauk.

"Resha! Astaghfirullah anak ini, itu piring suamimu masih kosong."

Naresha menaikkan satu alisnya. "Terus?"

"Arav udah kenyang, izin ke kamar dulu, mau ngurus sesuatu" ucapnya tiba-tiba  lalu pergi. Padahal jelas-jelas dia tidak mengambil makanan sedikit pun alias piringnya masih kosong.

"Napa dia?"

"Arav nggak papa kok, Nak."

Naresha sengaja mencepatkan makannya, ia ingin tau apa yang pria itu lakukan dalam kamar selama ini, padahal niat berangkat jam sepuluh pagi dan sekarang sudah jam sebelas.

Naresha masih berdiri depan pintu, cukup lama, rasanya seperti ada yang salah. Akhirnya gadis itu membuka pintu kamar tanpa permisi, keningnya mengkerut melihat Arav tengah membelakanginya sambil telponan.

"Yang waktu itu?"

Saat tengah sibuk mengamati postur tubuh Arav, Naresha terkejut laki-laki itu tiba-tiba membalikkan tubuhnya.

"Saya bentar lagi nyampe."

Arav mematikan ponselnya.

Gus Arav Aldighari (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang