Dukungan dari kalian adalah penyemangat bagi author 😊
Kalau ada penyebutan yang salah mohon dikoreksi 🙏
Happy reading
{🌹}
"Kamu hebat bisa bertahan disaat semuanya tidak sesuai keinginan."
_Gus Arav Aldighari _
~~~~
"Wul, Put, Bil, gue ke Ndalem dulu," ucapnya, tangannya sibuk merapikan rambut yang acak-acakan.
"Kenapa kamu sering ke Ndalem sih, Resh?" Tanya Putri sewot.
Hampir saja Naresha memutar bola mata, jika saja tak melirik ke Wulan yang tidak tampak mempedulikan mereka. Disaat santriwati lain membicarakan tentang Gus Arav, Wulan justru sangat bodo amat. Naresha jadi curiga, jangan-jangan gadis itu sudah memiliki pacar? Atau sedang mencintai seseorang diam-diam?
"Kamu ada apa-apa, ya? Sama Gus?" Kini Bila yang bertanya.
Keduanya memang fans Gus Arav jadi tidak heran mereka banyak tanya. Untung kesabaran Naresha masih tebal.
"Emang kalau ada apa-apa juga kenapa? Dia cuma sepupu jauh doang."
"Tapi sepupu jauh juga bukan mahram," jawab Putri.
"Apa sih nggak jelas."
"Jujur aja, Resh!" Seru Putri. Gadis itu terus mendesak Naresha.
"Nggak jelas lo, Put! Orang gue disuruh ngadep gara-gara ketauan keluar tanpa ijin."
"Kamu kapan yang mau keluar dari pondok ini, Resh?" Tanya Putri lagi membuat alis Naresha menyatu. Tumbenan teman seasramanya ini bertanya sesewot ini.
"Kamu nggak keganggu tah kuliahnya? Emang di kuliah nggak ada organisasinya, Kak?"
Dahi Naresha semakin mengernyit, ada apa dengan Putri ini? Padahal beberapa menit lalu masih baik-baik aja. Apa gadis dengan mata besar itu sedang datang bulan?
"Emang ada ya anak kuliahan masih sibuk ke ponpes? Bukannya tugasnya udah banyak? Masa udah gede masih dititipkan ke saudara?"
"Kan! Feeling gue bener, pasti ada yang ngerasa janggal."
"Lo kenapa sih, Put? Jangan panggil gue, Kak! Panggil nama aja!" Seru Naresha kesal. Meskipun mereka-mereka memiliki selisih, Naresha tak ingin di cap paling tua.
"Biar gue perjelas! Dengerin kuping lo! Gue emang kuliah, ada organisasinya? Ada! Tapi gue dikategorikan sebagai mahasiswi kupu-kupu, paham nggak istilah ini? Mahasiswi kuliah pulang kuliah pulang. Terus, gue ke sini cuma mau nginep seminggu! Disini pun gue dititipkan ortu karena mereka lagi ada keperluan. Jadi stop curiga! Emang kenapa kalau gue dititipkan disini? Toh mereka saudara, dan berarti ortu gue sayang anaknya!" Naresha menghela nafas. Sungguh! Tenaganya begitu terkuras menjelaskan hal tak sepenting itu. Naresha sadar kok saat menjelaskan emosinya meledak-ledak, dia tidak bisa menjelaskannya secara kalem.
Naresha tau ia akan menanggung pertanggung jawaban atas semua kebohongannya. Untuk saat ini berbohong sangat diperlukan demi statusnya aman.
"Gue tau kok lo suka Gus Arav makanya ngomong gitu, tapi dengan ngomong gitu lo udah nyakitin perasaan gue, Put. Secara nggak langsung lo udah nggak percaya ke gue."
"Gausah tengkar, aku lagi hafalan," celetuk Wulan yang sudah tak tahan mendengar perdebatan ketiga temannya.
"Kalau kalian berdua pengen tau gue keluar kapan dari ponpes ini, jawabannya minggu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Arav Aldighari (On Going)
Espiritual||Story 4 Jovinasepta_ || Genre: Spiritual || Ekhem follow dulu sebelum baca biar berkah!!! || Naresha Adira gadis dua puluh tahun pemilik sifat bandel, cerewet, suka mabuk-mabukan dan jarang sholat justru dipertemukan dengan laki-laki paham agama...