"Kenapa harus ada yang namanya kematian? Padahal kalau semua orang di dunia ini bisa hidup selama yang mereka mau, mungkin itu lebih bagus." Ucap Friska menyayangkan.
"Percuma hidup selama itu kalau lo gak bisa bersama sama orang yang lo suka..."
"M...
Freya berjalan dengan nampan berisi makanan ditangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan restoran mereka masih saja ramai.
Lelah? Tentu saja mereka lelah. Terutama Galvin yang berada disini sejak restoran dibuka. Hari ini dia tidak ada jadwal kampus, jadi dia bisa mengurus restoran seharian penuh.
"Freya burgernya satu ya," ucap Leo menyandarkan diri pada dinding dekat Freya sedang mengantar makanan.
Freya pergi begitu saja dan bersikap tak acuh pada Leon. "Oy gue ngomong sama Lo Fre,"
"Bilang ke kak Gal aja, gue lagi sibuk."
Leo memanyunkan bibirnya kesal. "Gue maunya Lo yang layanin gue gimana dong?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Freya dan Galvin sedang merapikan restoran dan bersiap untuk pulang.
"Eits! Freya jangan dulu pulang tepatin janji Lo! Gue mau beli burger." Ucap Leo.
"Astaga Leon! Ngapain Lo disana? Jatoh mampus Lo!" Ucap Freya melihat Leon yang sedang duduk dengan santai diatas restoran mereka.
Leo melompat turun menghadap Freya. "Hehehe, gue nungguin Lo disini. Kak Gal gue mau beli burger seperti biasa."
"Oke" ucap Galvin kembali masuk dan memasakkan pesanan Leo.
Freya duduk di bangku luar restorannya memainkan gawainya. "Fre," panggil Leo.
"Paan?"
"Lo percaya yang namanya reinkarnasi gak?" Tanya Leo tidak jelas.
"Hah?"
"Reinkarnasi, itu loh yang tentang terlahir kembali." Jelas Leo.
Freya memutar bola matanya berpikir. "Gak."
"Kenapa?"
"Karena gue kasian aja sama orang yang udah meninggal dan malah terlahir kembali. Hidup itu capek, kan kasian kalo udah meninggal dan malah hidup lagi sebagai sosok yang baru. Masih mending kalau jadi orang yang baru yang hidupnya bahagia, kan gak lucu kalo jadi seseorang yang hidupnya lebih sudah lagi." Jawab Freya panjang kali lebar.
Leo merubah tatapannya menjadi tatapan sendu. "Kalau ternyata Lo itu reinkarnasi dari seseorang gimana Fre?" Tanyanya membuat Freya menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Ah udah lupain aja, makasih kak Gal, Fre gue pergi ya." Ucapnya mengambil pesanannya dari Galvin.
"Dia kenapa dek?" Tanya Galvin.
"Gue juga gak tau" jawab Freya. "Kak, gue mau tanya, apa waktu kecil gue dan Friska pernah kecelakaan?" Tanya Freya.
Galvin mengangguk. "Pernah, tau dari mana Lo? Itu kejadiannya sebelas tahun yang lalu, gue pikir Lo gak akan inget." Jelas Galvin.