Kai dan kawan-kawan berjalan bersama mengelilingi sekolah. Kini mereka sedang berada di dekat gedung sekolah menengah pertama. Sekolah dimana adik mereka belajar.
"Kai, kak Gal masih percaya sama mereka?" Tanya Deandra disertai ekspresi wajah serius.
"Gak usah serius gitu juga kali, lo kalo gini bikin gue takut tau gak." Ucap Kai.
"Kak Gal masih percaya, dan kayaknya kak Steve sama kak Jev juga percaya." Jawab Theo.
Deandra diam. "Lo kenapa sih? Jangan-jangan lo yang gak percaya sama mereka lagi." Tebak Harry.
Deandra mengangguk. "Gue akan pernah percaya sama mereka. Dan gak mungkin percaya."
"Mereka yang kalian maksud itu siapa dan kenapa sih?" Tanya Harry bingung.
Kai, Theo dan Deandra menepuk dahi mereka serentak. Mereka lupa, Harry tidak mengetahui apapun tentang ini. Mengingat tidak ada diantara Harry maupun Marvel Alester (Mashiho) kakaknya yang adalah seorang paranormal atau seorang pengusir setan.
"Mau dijelasin gimana pun, lo gak akan paham." Ucap Theo merangkul Harry.
"Lho emang kenapa?"
"Karena dari keluarga lo gak ada yang indibego." Jawab Kai asal.
"Indigo bodoh! Lo ngomong gitu lagi gue keroyok sampe boyok lo!" Ucap Deandra kesal. Tentu saja dia ini adalah seorang indigo. Dia juga adalah seorang pengusir setan sama seperti Galvin dan Jevan.
"Ya maaf,"
Theo tersenyum simpul, "lo berani nyari ribut lagi bisa langsung dimasukin roh. Mau lo ditusuk pake benda sakral itu berkali-kali?" Ledek Theo.
"Mentang-mentang lo cenayang yang gak bisa dirasuki sombong banget lo ya." Ucap Kai.
"Gue gini-gini berguna. Kan gue sama kak Jeandra yang cari informasi biar kalian bisa menjalankan tugas kalian." Ucap Theo.
"Udah dong, gue gak paham kalian ngomongin apa." Ucap Harry.
"Ya udah ganti topik. Mau ngomongin apa?" Tasnya Deandra.
"Gue mau curhat." Ucap Kai tiba-tiba. "Gue putus sama Giselle!" Rengeknya.
"Kok bisa?" Tanya Harry tidak percaya.
"Dia ternyata cuman lagi jalanin tantangan yang dia dapet pas main tod. Please kesel banget gue!" Curhatnya.
"Kasian banget lo." Ucap Deandra. "Gue ada temen cewek siapa tau lo tertarik sama dia. Dia dari kelas IPS 1 sekelas sama gue. Namanya Yuna." Ucap Deandra.
"Maksud lo ngasih tau gue apa?"
"Gue lagi promosiin Yuna. Kasian dia jomblo terus," ucap Deandra dengan santainya.
"Terus kenapa gak lo aja yang pacarin dia?" Tanya Theo mengangkat sebelah alisnya.
"Karena gue… maunya pacarin adek kalian." Jawab Deandra kesal.
"Enak aja lo! Gak gak boleh!" Ucap Theo kesal.
"Yang mana dulu nih?" Tanya Kai penasaran.
"Ehmm... Freya."
"Bener-bener lo ya! Mau gue tonjok lo?!" Ucap Theo emosi.
"Yeuh tau gitu gue gak akan ngasih tau." Ucap Deandra.
"Lo pikir gue akan restuin lo sama adek gue?!" Tanya Theo mengejar Deandra yang berjalan menjauh.
"Ya nggak mungkin-" ucapannya terhenti saat mendengar keributan tak jauh dari mereka.
"Lo gimana sih! Gue bilang oper bolanya! Bukan tembak!" Protes Mark karena Skaya yang malah main sendiri dan menyebabkan kemenangan untuk Zayyan dan Friska.

KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
Fantasi"Kenapa harus ada yang namanya kematian? Padahal kalau semua orang di dunia ini bisa hidup selama yang mereka mau, mungkin itu lebih bagus." Ucap Friska menyayangkan. "Percuma hidup selama itu kalau lo gak bisa bersama sama orang yang lo suka..." "M...