Sebenarnya jika bukan karena balas budi, dia benar-benar malas dalam mengurusi hidup orang lain. Apalagi harus menjaga kehidupan seseorang selain hidupnya sendiri. Suga benar-benar lebih memilih menghabisi nyawa seseorang dibandingkan harus mengurus hidup seseorang, itu merepotkan sekali.
Setelah malam itu suga mendapat informasi dari teman satu-satunya. Jung hoseok (Jay).
Ia segera mengurus keberangkatannya ke kota Gwangju, Jay memberinya arahan jika gadis itu sekarang tinggal sendiri karena orang tua angkatnya telah meninggal. Sebenarnya ada hal yang sedikit membuatnya bersalah, hanya sedikit, bisa di bilang setitik, setelah Suga mengetahui fakta jika Ayah angkatnya adalah salah satu targetnya tahun lalu. Ya, Suga yang membunuhnya. Suga hanya menjalankan pekerjaan. Ini hanya tentang ke professional-an saat waktu kerja. Lagipula dia tidak mengetahui sama sekali tentang targetnya. Ia hanya berperan untuk menghabisi nyawa seseorang, setelah selesai, kerja sama pun selesai, ia tidak berperan untuk mencari tahu tentang kehidupan orang lain. Karena Suga memang tidak pernah tertarik dengan kehidupan orang lain sedikitpun. Ia hanya tertarik pada kekayaan. Karena itulah yang bisa menguasai semuanya. Bukankah benar? Semua orang membutuhkan uang. Semua masalah akan selesai dengan uang, kebahagiaanpun bisa di beli dengan uang, hidup bergantung dengan uang. Itu pikirannya.
___________________________________
Suasana di kota Gwangju begitu dingin. Musim dingin sedang berada di puncaknya. Malam yang gelap dan pekat menambah kesan kesepian yang di rasakan seorang gadis berambut panjang yang tengah berjalan dengan mantel tebal, dan syal yang melilit di sekitar leher hingga menutupi setengah wajahnya. Gadis itu berjalan menelusuri jalanan dengan kantung belanjaan yang di tentengnya. Dia berjalan sendirian di jalanan yang sepi. Ia berjalan dengan langkah yang cepat, sulit baginya memutuskan untuk keluar dari rumah, kandang yang menurutnya teraman baginya. Setelah kejadian 22 tahun yang lalu, kejadian yang menimbulkan trauma dan ketakutan yang sangat membekas di dalam amygdalanya. Samar-samar ingatanya tentang masalalu itu, namun cukup membuat luka trauma dan ketakutan yang teramat. Terlebih lagi setelah kejadian satu tahun lalu, saat ia tengah bekerja dengan sibuk-sibuknya, ia tiba-tiba mendapatkan panggilan darurat dari seseorang, dan begitu terkejutnya saat seseorang itu memberitahukan kepadanya jika orang tua angkat satu-satunya telah meninggal. Ada seseorang yang dengan sengaja membunuhnya. Untuk masalah yang sampai saat ini ia tidak mengerti apa penyebabnya hingga ada orang yang dengan tanpa hati membunuh ayah angkatnya.
Ketika gadis itu tengah terpaut dengan pikiran kosongnya, tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang tengah mengawasinya. Jantungnya berdetak lebih cepat, tangannya gemetaran, dinginnya semakin menusuk ketulang akibat takut yang sekarang ia rasakan. Gadis itu mempercepat langkahnya, mencoba untuk menahan kakinya yang saat ini terasa lemas.
"Aku harus kuat. Aku harus bisa segera pergi dari sini." Gumamnya sambil memeluk kresek belanjaan yang sedari tadi ada di genggamannya.Go Mi Ra menghembuskan nafasnya setelah ia benar-benar sampai di depan apartemennya. Gadis itu langsung lari membuka pintu apartemennya dengan tergesa-gesa. Pintu terbuka ia dengan segera memasuki apartemennya lalu menutup pintu dengan membanting dan langsung menguncinya.
Tubuhnya seketika melorot lemas, belanjaan yang sedari tadi ada di genggamannya jatuh seketika, ia menangis menangkup wajahnya. Begitu takut rasanya. Ia terisak."Ibu..." lirihnya.
'Apa hidupku akan terus seperti ini? Dihantui dengan ketakutan? Hidup penuh kekhawatiran. Dan selalu berakhir sendirian. Ibu, apa semesta tidak menginginkanku? Mengapa semesta seolah memiliki dendam kepadaku? Mengapa semesta selalu merenggut rasa aman, nyaman, dan hangat yang aku rasakan? Dan mengapa mereka tega? Mengapa mereka membunuh orang-orang yang aku sayangi? Apa salahku ibu? Apa kelahiranku adalah sebuah kesalahan? Bahkan aku belum sempat melihat wajahmu, kau sudah pergi meninggalkanku. Apa aku malapetaka bagi setiap orang di sekitarku?'

KAMU SEDANG MEMBACA
Amygdala
Mystery / Thriller"Aku terlahir tanpa adanya perasaan." Min Suga Hidupku? Tidak ada yang istimewa dalam cerita hidupku. Semua hanya tentang tahta, uang, dendam dan kematian. Awalnya tidak ada yang berani merubah alur ceritaku. Namun, dia datang merubah segalanya. -23...