Lost my mind

34 6 0
                                        

Suga dan Jay tengah asik berbincang. Mata Suga tiba-tiba memicing melihat seseorang yang tengah berjalan.

"Apa kau mengundangnya?"

Jay melirik orang yang Suga maksud.

"Namjoon?" Jay bertanya dan di balas anggukan Suga.
"Tentu, dia juga rekan kerjaku, bukankah kalianpun saling bekerja sama?" Tanya Jay.

Suga melirik kebelakang. Mira tidak ada di tempatnya.
'Sial.'Batin Suga mengumpat.

"Maaf aku harus pergi." Ucap Suga seraya pergi meninggalkan Jay yang menatap Suga bingung.

Pandangan Suga fokus mencari Mira, tak lama ia menemukan Mira sedang sendirian berdiri membelakanginya.

"Apa aku harus mengikat lehermu dengan Harness? Agar kau tidak hilang dari pandanganku?"

"Kau pikir aku anjing?"Gerutu Mira dengan wajah marahnya.

"Apa kau tidak mengingat perkataanku tadi? Jangan hilang dari pandanganku jika kau tidak ingin mati." Suga menarik lengan Mira tanpa basa-basi, membawanya pergi dari pesta tersebut.

"Mengapa kau terus berbicara seperti itu? Ini pesta bukan arena pertempuran!" Mira menghentikan langkahnya.

"Apa kau pikir setiap orang yang ada disini semuanya orang bodoh sepertimu?"

Mira membulatkan matanya. Suga kembali menarik tangannya untuk benar-benar keluar dari pesta tersebut.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Bukannya pesta itu untuk bersenang-senang? Apa yang kau katakan barusan? Aku tidak mengerti apa maksudmu."

"Cepat masuk." Suga membuka pintu mobil menyuruh Mira agar segera masuk. Mira hanya bisa patuh walau hatinya sangat jengkel.

Suga sekarang sudah terduduk di samping Mira dengan ponsel di telinganya.

"Aku akan mengambil misi itu."

"Sayang sekali, kau telat. Lagi pula jika kau yang mengambilnya aku tidak yakin kau bisa menyelesaikan misi ini."
"Dan, kau harus tau satu hal, aku melihat Jimin dan kupu-kupu kecilmu berbincang akrab di pesta tadi."

Ucap seseorang di balik sana. Suga langsung mematikan ponselnya.
"Sial."
Suga meninju setir membuat Mira yang di sampingnya menatap bingung Suga. Suga menatap kearah Mira.

"Apa kau tadi bertemu seseorang?"

"Banyak orang disana. Bisakah bertanya lebih sefesifik lagi?"

"Apa kau berbicara dengan seseorang sebelum aku datang?"

"Iya."

"Seperti apa dia?"

"Dia... memiliki tinggi yang sama denganmu, namun dia lebih ramah dan lembut, tidak sepertimu yang dingin dan mematikan hsss..." Mira sambil bergidik ngeri.

'Dia malaikat mautmu, bodoh.' Batin Suga. Ingin rasanya menyuarakan isi hatinya kepada gadis bodoh di hadapannya itu. Namun, Suga tidak bisa ia tidak ingin membuat Mira takut karena keberadaannya yang terancam.

Suga memandang lurus, dan melajukan mobilnya pergi dari tempat itu.

Kini Suga dan Mira sudah kembali ke apartemen. Seperti biasa mereka memisahkan diri masing-masing masuk kedalam kamar.

Suga terus berjalan menuju ruang kerja yang selalu ia kunci. Tangannya membuka kunci pintu itu. Ia berjalan menuju rak wiski di sudut kiri ruangan. Rak yang berisi berbagai macam wiski. Seperti Ardbeg Corryvreckan Islay Sing Ie Malt Scotch Whisky salah satu yang memiliki kadar alkohol tinggi 57.1%. Ia mengambil botol wiski yang berwarna hijau itu. Menuangkannya ke dalam gelas yang sedari tadi ia pegang.

AmygdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang