Adam's Apple

35 6 1
                                        

Mira bersiap dengan penampilan santainya. Ia berjalan keluar kamar sambil mengikat rambutnya. Suga yang tengah terduduk di sofa melihat heran ke arah Mira.

"Kemana?"

"Aku mau ke toko buku, aku bosan di kamar terus."
"Hanya sebentar."

Suga melihat penampilan Mira. Dan terdiam sejenak. Mira masih diam menunggu jawaban.

"Boleh kan?" Tanya Mira memastikan.

Suga tidak menjawab ia hanya mengangguk kecil dan kembali fokus kepada buku yang ada di tangannya. Mira tersenyum penuh semangat dan berlari kecil ke arah lemari sepatu. Lalu memilih sepatu dan memakainya setelah itu pergi keluar Apartemennya.

Di luar Mira berjalan sendiri. Dia melihat sekeliling, tidak ada tanda-tanda orang mengikutinya. Mira kembali berjalan, setelah bebera menit Mira berjalan, toko buku sudah terlihat di depan mata tiba-tiba ada telpon masuk kedalam ponselnya. Jimin? Ia segera mengangkatnya.

"Apa kau membawa cermin?"

"Heem."

"Ambil cerminmu, dan angkat hingga setinggi wajahmu lalu fokus lihat arah belakangmu di sisi kanan."

Mira mematuhi arahan Jimin. Ia mengambil cermin kecil yang ada di tasnya. Mata mira menyipit, ia melihat seseorang berpakaian serba hitam lengkap dengan topi baseball dan masker yang ia kenakan.

"Kau melihatnya?"

"Apakah itu orang suruhan Suga?"

"Yup. Kau sudah percaya sekarang? Mari masuk kedalam toko buku dan lakukan sesuai arahanku semalam."

Setelah itu panggilan berakhir dan Mira kembali melangkah masuk kedalam toko buku. Ia segera menuju Penjaga yang ada disana, bertanaya ruangan yang sudah Jimin siapkan. Penjaga itu mengarahkan, lalu Mira pergi mengikuti arahan yang di berikan penjaga itu. Tak lama seseorang yang serba berpakaian hitam itu mengikuti Mira, namun di hentikan oleh penjaga. Mira sempat melihatnya, mereka sedikit berdebat hingga akhirnya pria berpakaian hitam itu mengalah dan duduk menunggu di luar. Mira tidak tau apa alasan yang di berikan penjaga itu hingga pria itu mau menurut duduk diam disana. Namun Mira tak berpikir banyak, sekarang ia melanjutkan langkahnya dan mencari ruangan itu.

Mira menemukan ruangan yang di carinya, ia segera memasuki ruangan itu. Benar yang di katakan Jimin, ruangan itu sepi. Mira terus masuk berjalan menuju meja sudut yang ada seseorang duduk membelakanginya, yang ia yakini Jika itu adalah jimin.

"Em, hai, apa kau Jimin?"

Jimin berbalik melihat kearah Mira dan tersenyum lebar menyambutnya.

"Ahh akhirnya kau datang, mari duduk." Jimin menarik kursi yang ada di sampingnya mengarahkan Mira untuk segera duduk.

Mira mematuhinya, ia segera duduk di samping Jimin. Mira tersenyum kaku merasa canggung.

"Ahh kau tidak usah canggung bersamaku, tenang lah, aku tidak sekaku kekasihmu."

Mereka memulai perbincangan dengan Jimin yang banyak bertanya, lalu Jimin merekomendasikan beberapa buku kepada Mira. Mereka larut dalam suasana, hingga tanpa Mira sadari Ia sudah mulai merasa nyaman berada di dekat Jimin. Waktu terus berjalan, matahari sudah akan terbenam. Terlihat dari jendela lebar yang ada di ruangan yang meanmpilkan views pantai yang indah.

AmygdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang