"Ahh lihat lah ikannya cukup besar. Kau pintar sekali Mi.."
Jimin menghentikan ucapannya ketika ia sadar wajahnya sangat dekat dengan wajah Mira, Mira terdiam kaku. Ia membulatkan matanya. Lagi-lagi Jimin merasakan jantungnya berdegup kencang. Mira mengerjapkan matanya. Jimin segera menjauhkan tubuhnya dari Mira.
"Maaf aku sudah membuatmu tidak nyaman."
"Uh tak apa. Ah itu ikannya.."
"Oh iya." Jimin segera melepaskan ikan itu dari pancingannya dan memasukannya kedalam kotak.
Mereka menikmati waktu bersama di tengah danau sambil terus memancing, tak terasa matahari mulai terbenam.
"Mirasii~ lihatlah matahari sudah akan terbenam." Seru Jimin sambil menunjuk kearah matahari. Mira melihat matahari itu, dan tersenyum.
———————————————————————
Sudah 5 hari Suga mencari keberadaan Mira di bantu dengan Jay dan beberapa anak buahnya. Namun sampai sekarang keberadaan Mira belum ada titik terang. Mereka tidak mendapatkan petunjuk sama sekali.
Jimin bukan lah orang sembarangan. Suga tau itu. Selama ia bersekutu dengannya Suga tidak pernah mengenal baik Jimin, ia sangat tertutup tentang masalah latar belakangnya. Jimin memang selalu bersikap ramah, riang dan hangat kepada siapapun. Namun, ia tidak pernah memberitahu siapapun tentang latar belakang aslinya. Bahkan Namjoon sekalipun ia tidak tau tentang hal itu.
Suga bahkan sudah sampai ke tahap meminta bantuan Taehyung tentang hilangnya Mira, namun Taehyung sekalipun tidak bisa melacak keberadaanya.
Sekarang Suga sudah berada di puncak frustasinya. Penyakit mentalnya yang semakin hari semakin sering kambuh dan jauh semakin menyakitkan. Ia semakin mengutuk dirinya, ia mengecap dirinya sendiri sebagai malaikat maut untuk setiap orang yang berada di sekitarnya.
"Hyung! Hentikan. Kau sudah menghabiskan 5 botol alkohol hari ini." Jay merebut botol yang ada di tangan Suga. Suga berdecak kesal karenanya.
"Apa kau sudah tau dia dimana?" Suga bertanya dengan suara dalam dan berat. Matanya beler karena jarang tidur. Tubuhnya kurus, dan pipinya menirus. Ia benar-benar terlihat kacau.
Jay menggeleng lemah.
Suga mengepalkan tangannya kuat, urat-uratnya menonjol dan mengencang. Ia mengambil kursi kayu yang sedari tadi ia duduki, Suga melempar kursi itu tepat menghantam cermin, hingga cermin itu pecah berserakan. Jay melotot terkejut di buatnya. Ia segera menangkup tubuh Hyungnya, mencoba untuk menyadarkannya. Tangis Jay pecah.
"Hyung! Hentikan. Kendalikan dirimu."
Suga terus berteriak dan memberontak Jay. Jay terus mempererat pelukannya, tak ingin kalah dari emosi Suga.
"Hyung! Sadar."
"Pergi jauh dari hidupku Jay!" Suga dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Jay, hingga akhirnya Jay terhuyung kelantai.
"Aku malapetaka untuk siapapun yang berada di dekatku!"
"Tidak Hyung. Kau tidak seperti itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Amygdala
Mystery / Thriller"Aku terlahir tanpa adanya perasaan." Min Suga Hidupku? Tidak ada yang istimewa dalam cerita hidupku. Semua hanya tentang tahta, uang, dendam dan kematian. Awalnya tidak ada yang berani merubah alur ceritaku. Namun, dia datang merubah segalanya. -23...