A hint

33 4 4
                                    

Jarum jam menunjukan pukul 9 pagi dan Mira baru saja membuka kelopak matanya. Sepasang matanya menatap sepasang mata yang tertutup rapat di hadapannya, Suga berbaring miring menghadap Mira, wajah mereka sangat berdekatan karena Suga masih tidur sambil memeluknya, ia bisa melihat jelas wajah damainya tertidur lelap, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah muda dan tipis itu sedikit terbuka. Mira menelan ludahnya. Tangannya tiba-tiba terangkat perlahan, jari telunjuknya perlahan mengelus garis lurus dari kening hingga bibir Suga. Hal itu membuat Suga melenguh karena merasa terganggu dengan sentuhan yang di buat Mira untuknya.

Suga perlahan membuka matanya yang terasa berat. Sesaat membuka matanya ia melihat Mira yang tengah menatapnya dengan senyuman yang sangat manis.

Suga tidak protes karena Mira sudah membangunkannya, ia malah menarik Mira lebih rapat memeluknya, lalu mencium pucuk kepala Mira.
"Aku masih mengantuk."

"Tapi aku lapar." Ucap Mira yang wajahnya menempel di dada Suga.

Menyadari tidak ada respon, Mira menyembulkan wajahnya melihat wajah Suga. Lagi-lagi telunjuknya bergerak menuju wajah Suga, sekarang ia mengetuk-ngetuk pelan pipi Suga.

"Aku harus bangun, aku akan menyiapkan makanan untuk kita sarapan." Mira berkata dengan suaranya yang manja.

"Pesan saja." Jawab Suga singkat, ia malah kembali menarik wajah Mira menuju dadanya. "Aku tidak ingin melepaskanmu."

Mira berusaha melepaskan pelukannya, namun Suga malah menguncinya.
"Bagaimana, aku, bisa, memesan, jika kau tidak melepaskanku?" Perkataan Mira keluar dengan jeda di setiap katanya.

Dengan cepat dan sigap, Suga mengambil ponselnya dan memesan makanan tanpa berpikir panjang. Setelah selesai ia kembali memeluk Mira, ia benar-benar tidak ingin melepaskannya.

"Sudah aku pesankan."

"Hah? Bagaimana bisa secepat itu?" Mira menyembulkan wajahnya menatap Suga. Ia melihat Suga yang sudah menutup matanya kembali.

"Jangan banyak bicara, aku masih mengantuk. Sayang."

Mira membulatkan matanya menatap Suga yang berkata dengan mata yang masih tertutup.
"Uh? Apa kau bilang"

"Aku masih mengantuk."

"Yang terakhir."

"Mengantuk."

"Bukan itu, kalimat terakhir yang kau ucapkan apa?"

"Mengantuk."

"Aish, bukan itu. Tadi kau memanggil ku Sayang."

Suga tidak menjawab ia masih dengan matanya yang tertutup.

"Ayo ulangi lagi, aku ingin mendengarnya lebih jelas." Goda Mira.

Suga tidak menggubris, membuat Mira kesal dan mengerucutkan bibirnya.

Setelah pertengkaran kecil itu, Suga akhirnya bangun karena harus mengambil pesanan yang sudah datang. Mira membuntutinya di belakang. Suga menuju pintu utama dan menerima pesanannya. Ia masuk setelah berterimakasih kepada kurir. Suga berjalan menuju meja makan yang sudah ada Mira yang terduduk disana, menunggunya dengan wajah yang ceria fokus melihat ke arah kantung kertas yang ia jinjing sedari tadi.

"Ah ayolah aku sudah lapar." Mira protes.

Suga dengan tenang menyiapkan makanan itu. Dan memberinya kepada Mira. Mira menerimanya dengan sangat senang lalu dengan segera ia melahap bagiannya.

Suga juga segera makan makanan yang ia suguhkan untuk dirinya.

Setelah beberapa saat merekapun selesai menghabiskan makanannya.

AmygdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang