Mira kelimpungan mencari ponsel miliknya. Area kamar sudah benar-benar ia geledah, hingga ke baju cucian-pun ia cari. Namun tetap tidak menemukannya.
Mira mencoba pindah tempat ke area living room. Dia terus mencari dan mencari, hingga tidak sadar seseorang tengah memperhatikannya di balik bar table. Suga tengah berdiri dengan Ice Americano di tangannya. Ia menegguk minuman kopi dingin itu.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Suga."Mencari ponselku." Jawab Mira sambil fokus mencari lagi. "Apa kau melihatnya?"
Suga hanya menggelengkan kepala.
"Apa tertinggal di toko?" Ucap Mira sambil berpikir.
"Ahh aku harus mencarinya di toko." Mira segera berlari kecil menuju rak sepatu."Mau kemana?"
"Ke toko, aku harus mencari ponselku."
"Tidak usah. Aku akan menghubungi teamku."
Mira mengangguk mengerti dan kembali mengganti sepatunya menjadi sendal rumah. Mira melihat Suga yang segera mengambil ponsel yang ada di bar table, ia menempelkan ponsel di telinga dan memberi arahan kepada seseorang di balik ponsel untuk mencarikan ponsel milik Mira.
"Tunggu. Sebentar lagi mereka akan mengantarkannya kemari." Ucap Suga sambil berjalan menuju kamarnya dengan tangan kanan yang memegang gelas kaca berisi Ice Americano, dan tangan satunya ia masukan ke saku celananya.
Mira menunggu di sofa living room sambil memakan cemilan yang tersedia. Tak lama Ia mendengar bunyi bel, dan dengan segera Mira berlari ke arah pintu dan membukannya.
Seseorang dengan pakaian serba hitam tengah berdiri di balik pintu sambil memegang paper bag.
Lelaki itu menyodorkan paper bag kepada Mira.
"Ponselmu.""Oh terimakasih." Jawab Mira. Lelaki itu langsung beranjak pergi. Mira segera masuk kembali dan menutup pintunya.
Dia berjalan masuk menuju kamarnya. Melihat ponsel yang ada di dalam paper bag. Ya benar ini memang ponselnya, tapi ponselnya mati karena habis batrai.
"Aish..." Mira menggerutu kesal, pasalnya ia juga kehilangan kabel cargernya. Dengan malas ia menuju kamar Suga. Setelah sampai di depan pintu kamar Suga, ia mengetuk pintu kamar tersebut dengan ragu. Tak lama Suga membuka pintu kamar. Suga menatap Mira dengan wajah datarnya tanpa bertanya.
"Em, aku boleh meminjam carger milikmu?" Tanya Mira sambil menggoyang-goyangkan ponsel matinya di depan wajah mira. Suga melirik ponsel itu dan berbalik mengambil carger yang ada di atas nakas, lalu memberikannya kepada Mira tanpa sepatah katapun Suga langsung menutup pintunya rapat-rapat.Mira hanya perlu terbiasa dengan sikapnya. Diapun berbalik menuju kamarnya lagi dan mulai men-carger ponselnya. Setelah 5 menit kemudian, Mira mencoba menghidupkan ponselnya, dan akhirnya ponsel milik Mira menyala.
Banyak notification masuk kedalam ponselnya, banyak pesan dan panggilan tak terjawab. Itu dari Yoongi. Mira mengernyitkan wajahnya.
"Mengapa dia mengirim dan memanggilku sebanyak ini? Apa tidak bisa dia langsung menghampiriku?" Ucap Mira. Ia segera membuka ponselnya dan melihat isi pesan dari yoongi.'Mirasii~ angkat telponku.'
'Kau dimana?'
'Go Mi Ra apa kau disana?'
'Tolong balas pesanku, jangan membuatku khawatir.'
'Aku kerumahmu kenapa kosong? Aku bertanya kepada penjaga disana katanya kau pindah?'
'Mengapa kau tidak mengabariku?'
'Mirasii~ tolong jangan seperti ini. Kau dimana? Hari ini aku pulang hanya untuk menemuimu. Tapi kau tidak ada, bahkan di toko mie pun tidak ada. Tuan Shin bilang kau resign dari pekerjaanmu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Amygdala
Mystery / Thriller"Aku terlahir tanpa adanya perasaan." Min Suga Hidupku? Tidak ada yang istimewa dalam cerita hidupku. Semua hanya tentang tahta, uang, dendam dan kematian. Awalnya tidak ada yang berani merubah alur ceritaku. Namun, dia datang merubah segalanya. -23...