"Apa yang kalian lakukan?" Jay berteriak sambil memisahkan kedua temannya.
"Berhenti berkelahi."
Akhirnya Jay berhasil memisahkan mereka."Haiss ada apa dengan kalian sebenarnya?"
Jimin pergi berjalan menjauh dari Jay dan Suga tanpa sepatah katapun. Kini Jay menatap Suga.
"Aku tidak pernah melihat kau sebodoh ini." Jay menggelengkan kepalanya.
"Ada apa sebenarnya? Apa yang membuat seseorang yang terkenal dingin dan bijak dalam mengatur emosi, kini habis dikuasai emosi dan berakhir mengenaskan seperti ini. Aku benar-benar tak habis pikir." Jay masih menatap Suga dengan tatapan tidak percaya.Pasalnya selama ia mengenal Suga 17 tahun, ia tidak pernah mendapati Suga sebodoh ini. Seemosinya dia, dia tidak akan pernah memutuskan untuk berkelahi, ia akan memilih pergi dengan mulutnya yang tertutup rapat tanpa keluar sedikitpun kata dari sana. Sekarang Jay melihat Suga yang penuh luka di wajah pucatnya, menambah kesan menyeramkan dari sosok dingin di hadapannya ini.
"Dia mengincar Go Mi Ra. Dia akan membunuhnya."
Kalimat itu sukses membuat mata Jay membulat.
"Apa? Bagaimana bisa? Mengapa dia? Apa yang di incar darinya?""Aku tidak tau. Beberapa minggu lalu Namjoon menghubungiku, memberiku misi untuk membunuhnya, jelas aku menolak. Lalu dia melempar misi itu kepada Jimin. Dan dia menerimanya dengan senang hati." Suga kini terduduk menghadap pantai.
Jay ikut duduk di sampingnya."Itu alasan mengapa di pesta kau tiba-tiba pergi setelah mengetahui Namjoon ada disana?"
Suga mengangguk.
"Mengapa kau tidak memberitahuku lebih awal? Aishh, mengapa masalahnya semakin merumit?" Jay ikut frustasi mendengarnya.
"Entahlah, aku kehabisan akal."
*****************************************
Suga pulang tengah malam sekitar jam 3 pagi. Ia masuk apartemen, menghidupkan lampu ruangan.
Suasana sudah sepi. Suga mengira Mira sudah tertidur pulas."Yaa tuhan... Apa yang terjadi denganmu?"
Suara itu tiba-tiba terdengar mengagetkan Suga yang tengah berjalan menunduk, sambil memegang sudut bibirnya.
Mira berlari menuju Suga ia datang dengan wajah khawatirnya, tanganya menangkup wajah babak belur Suga. Suga melihat dan merasakan kekhawatiran yang Mira rasakan.
"Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Mira.
Tidak ada jawaban. Suga masih menatap Mira.Mira tiba-tiba menarik lengan Suga mengajaknya duduk di sofa. Lalu, Mira mengambil kotak obat di lemari. Mira mengambil kapas dan alkohol untuk membersihkan luka Suga.
"Biarkan aku mengobatimu." Dengan perlahan tangan Mira membersihkan luka Suga.
"Ssshhh..." Suga meringis kecil ketika tak sengaja Mira menekan lukanya.
"Uh? Maaf maaf aku akan lebih berhati-hati." Mira kembali melanjutkan aktifitasnya membersihkan luka yang ada di pipi Suga. "Bersabarlah sebentar lagi akan selesai."

KAMU SEDANG MEMBACA
Amygdala
Mystère / Thriller"Aku terlahir tanpa adanya perasaan." Min Suga Hidupku? Tidak ada yang istimewa dalam cerita hidupku. Semua hanya tentang tahta, uang, dendam dan kematian. Awalnya tidak ada yang berani merubah alur ceritaku. Namun, dia datang merubah segalanya. -23...