Scars

34 5 0
                                    

Setelah kejadian malam itu Mira dan Suga benar-benar hidup tanpa komunikasi selama 3 hari berturut-turut. Suga yang memang 3 hari itu sangat sibuk di luar, dan Mira yang hanya bisa berdiam diri di rumah sendirian. Mendukung suasana yang tampak canggung.

Tentang Mira dan Yoongi. Mira sudah menghubungi Yoongi, apa yang ia jelaskan? Tentu Mira mengikuti  permainan Suga. Di balik itu Yoongi sekuat tenagga menahan rasa sakit di sudut terdalam hatinya. Tentang kenyataan dan keadaan yang kini tidak berpihak kepadanya. Dan setelah itu apa yang terjadi? Yoongi tidak ada kabar selama 3 hari ini, namun Mira selalu berpikir jika Yoongi sudah kembali ke seoul dan sibuk dengan schedule idolnya yang mulai padat. Hanya saja yang membuatnya berpikir adalah mengapa Yoongi tidak mengabarinya jika ia sudah berangkat ke seoul? Hal itu sedikit membuatnya kesal.

Mira keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di badannya. Ia segera menggenakan kaos oversize warna putih dengan hot pants miliknya. Ia mengeringkan dan menyisir rambutnya. Setelah itu ia berjalan menuju dapur untuk membuat makanan.

Mira melihat kedalam kulkas mencari persediaan makanan. Ternyata persediaannya sudah banyak yang habis.

"Apa aku harus pergi berbelanja?" Tanya nya kepada diri sendiri.
"Ahh ya, tentu lagi pula aku bosan di rumah."

Mira segera mengambil tas yang ada di kamarnya, lalu hendak memakai sepatu. Sesaat Mira tengah menggunakan sepatu, ada seseorang membuka pintu.

"Mau kemana kau?" Suara yang berat terdengar di telinga Mira. Mira mengangkat wajahnya menghadap kepada asal suara.

"Keluar."

"Untuk?"

"Ke minimarket terdekat, hanya sebentar, ada beberapa bahan masakan yang sudah habis, aku harus membelinya." Jelas Mira.

"Dengan pakaianmu yang seperti ini?" Suga menatap Mira.

Mira menatap pakaiannya sendiri.

"Apa kau tidak kapok di goda lelaki tua di luaran sana?"

Mira memanyunkan bibirnya.
"Mana ponselmu?" Pinta Suga.

"Untuk?"

"Berikan saja, jangan banyak tanya."

Mira memberikan ponselnya kepada Suga. Suga mengetik nomor ponselnya di ponsel milik Mira.

"Kirimkan daftar yang harus aku beli. Dan kau diam di rumah." Perintah Suga sambil berjalan membuka pintu dan keluar apartemen meninggalkan Mira yang masih terdiam.

Satu fakta, setelah Mira bertemu dengan Suga. Mira seperti anak Anjing yang menurut kepada majikannya. Setiap apapun perintah Suga, Mira seolah tidak di beri kesempatan untuk menolak. Suga memiliki aura yang kental. Dingin, dan mematikan. Wajahnya selalu tidak berekspresi sedikitpun. Terakhir kali Mira hanya melihat ekspresi frustasi dan sakit, ketika ia mendapati Suga tengah menahan sakit di kamarnya hari itu.

20 menit kemudian Suga kembali dengan belanjaan yang dipesan Mira. Suga langsung menyimpannya di atas meja kitchen set. Mira segera mengambil beberapa sayur lalu mencucinya. Dan memotong sayuran itu. Suga menata beberapa minuman yang ia beli di kulkas.

"Aw." Ringis Mira. Suga seketika menatap ke arah Mira yang sekarang sedang menyedot jarinya.

Suga mengambil alih sayuran yang sedang Mira potong.
"Cuci dan obati lukamu." Perintah Suga. Mira menatap Suga yang sekarang tengah memotong sayur dan beberapa bumbu. Lalu, Mira melangkah ke meja Tv dan mengambil obat untuk lukanya. Setelah lukanya selesai di obati, Mira kembali ke dapur. Kini Mira melihat Suga yang tengah memasak. Senyum tipis itu tidak bisa di tahan. Suga benar-benar terlihat berbeda sekarang. Dia terlihat lembut dan family man. Melihat Suga yang tengah memasak, Mira bisa menyimpulkan jika Suga memang sudah terbiasa memasak sendiri. Mira benar-benar di buat terpana, hingga tidak sadar sekarang Suga menatap kearahnya dengan tatapan datarnya.
"Apa yang kau lihat?" Tanya nya dingin.

AmygdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang