Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"DIMANA [Name]?"
"Eh? Kukira bersama kalian"
"Seingatku dia berada di ruang Staff sendirian. Kru backstage bilang kalau [Name]-san butuh waktu untuk menyendiri"
"Begitu ya..."
Aku tau mereka sedang mencari ku. Namun saat melihat ke arah kursi penonton aku melihat seseorang yang kukenal.
Aku terdiam mematung melihat wajah orang itu dan lalu berlari menuju ruang Staff yang kosong.
"K-KENAPA DIA ADA D-DISINI?!"
Tangan ku gemetaran dan kepalaku rasanya pusing, nafasku mulai tercekat dan perutku rasanya sangat sakit.
"D-DIA KENAPA D-DISINI?! A-APA YANG DIA LAKUKAN?! SIAPA YANG MEMBAWA NYA KEMARI?!"
Aku melihat kearah kaca di depan ku. Mataku terlihat gemetar dan keringat bercucuran.
"A-AH... MUNGKIN INI HANYA KEBETULAN..."
Aku tidak tahu kenapa aku sepanik ini. Padahal ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengan orang itu. Kenapa orang sepenting dirinya menonton acara ini? Itu yang kutanyakan kepada diriku sendiri.
-TES -TES
Aku menyentuh hidungku yang terasa mengeluarkan sebuah cairan. Dan bisa kulihat cairan itu berwarna merah dari pantulan kaca di depanku.
"A-aku mimisan?"
Aku melihat sekeliling, berusaha mencari sesuatu untuk menghambat darah di hidungku.
"Kenapa tidak ada tisu atau handuk sama sekali disini?! Tidak mungkin tidak ada yang membawa tisu sama sekali?!"
Aku terus berusaha mencari tidur atau kain. Namun sia sia.
-TES -TES -TES -TES
Darah yang keluar semakin deras dan aku tidak ada pilihan lain menghambat darah ku menggunakan tanganku.
-CEKLEK
Aku berjalan keluar dan melirik sekitar dengan hati-hati. Aku tidak ingin ada yang melihat ku saat ini.
"Sebentar lagi akan dimulai bukan sandiwara nya? Kurasa aku akan sedikit aman..."
Aku berjalan pelan mencari handuk atau es batu. Aku juga memperhatikan sekitar, jaga-jaga jika masih ada pemeran yang berkeliaran, mereka pasti akan heboh.
"Para Staff yang lain kemana? Apakah mereka sudah di backstage?"
"[Name]?"
Langkah ku terhenti saat ada suara yang memanggil namaku. Suara itu aku mengenalnya dan aku merindukan nya.
