*<~#- Prolog -#~>*

1.1K 84 0
                                    



" Kak Alisha!!! Coba lihat apa yang baru saja ku tangkap! " Alisha menoleh, Amora menunjukkan hewan yang baru saja dia tangkap

" kupu-kupu nya cantik bukan ? " Dia tersenyum lalu mengangguk " kau benar, kupu-kupu nya cantik sekali " Amora tersenyum lembut

" warna hijaunya cantik... Seperti mata kakak " Alisha tertegun mendengarnya, Amora melepaskan kupu-kupu itu dan terbang dengan bebas di udara. Dia memeluk Alisha yang masih terkejut mendengar perkataan Amora. " Mungkin suatu saat nanti... Kakak juga bisa terbang bebas seperti kupu-kupu itu, dan bisa tersenyum bebas tanpa perlu khawatirkan omongan para bangsawan busuk itu ".

Alisha tersenyum hangat, tangannya mengelus kepala Amora dengan lembut dan memeluknya kembali sembari mengeluarkan setetes air mata " terimakasih Amora " Alisha senang selain Marianne, Amora juga sangat dekat dengannya dan selalu bermain dengannya.













Kini ketiga putri itu sedang meminum teh di sebuah taman, Awalnya Amora dengan sangat senang hati untuk ikut minum teh di taman... Namun moodnya seketika suram karena ada Marianne juga disana.

' cih... Kenapa dia juga harus ada sih, ganggu suasana aja ' batin Amora kesal sambil memakan camilan favorit nya.

" Aku tidak percaya kakak mengundang ku karena cuacanya bagus, kak Alisha sangat baik " Amora melirik Marianne dengan tajam secara diam-diam.

Tak lama setelah mereka berbincang-bincang, Amora melihat Marianne batuk darah. Alisha teriak terkejut... Bukannya panik, Amora mencium bau cangkir yang digunakan oleh Marianne dan miliknya... ' tidak ada bau racun sama sekali, tapi kenapa bisa Marianne batuk darah '



Karena kejadian itu. Alisha di tuduh yang melakukannya dan di penjara, Marianne di bawa ke kamarnya untuk di periksa keadaannya, sedangkan Amora di kurung di kamar dengan dalih untuk melindunginya.

Namun Amora tidak diam saja, dia diam-diam menyelinap karena percuma juga memberontak seperti hari-hari sebelumnya. Dia diam-diam masuk ke penjara untuk melihat keadaan kakaknya.

" Kak Alisha... " Ucap Amora sendu melihat keadaan kakaknya yang sangat tidak baik, dia jadi sangat murka ke semua orang yang langsung menuduh kakaknya begitu saja karena dia sudah di benci oleh semua orang... Amora sering menemani Alisha di penjara dan memberikan makan dan minum yang lebih baik dari sebelumnya.


Sampai saat itu tiba...... Amora di berikan sebuah minuman yang sudah tercampur obat tidur oleh pelayannya dan membuatnya tertidur beberapa hari termasuk hari dimana Alisha di eksekusi mati











" Ini bohong kan ? Ini semua bohong kan!!!? " Kini Amora berada di meja makan bersama anggota keluarga yang lainnya, dia sangat-sangat tidak percaya apa yang dilakukan oleh keluarganya ini...

" Aku tidak percaya dengan kalian semua.... Kalian semua makhluk iblis!!! " Jerit Amora melempar piring, gelas, dan alat makan lainnya ke lantai... Dia menatap keluarganya dengan tatapan kebencian.

Amora bisa lihat sekilas senyuman seringai milik Marianne... Dia sejak dulu sangat tidak suka dengan sikap manja Marianne yang berusaha mendapatkan perhatian orang lain.







" Jangan buang waktuku Marianne... Langsung saja ke intinya, aku tidak suka membuang waktu ku dengan seorang iblis seperti mu " Amora merasa tidak tenang berada di dekat Marianne... Terutama sekarang dia berada di suatu tempat yang tidak dia kenal, berduaan dengan Marianne.

" Jangan khawatir... Aku yakin ini tidak membutuhkan waktu yang lama " seseorang muncul dari bayangan mengenggam kedua tangan Amora dengan sangat kuat membuatnya merintih kesakitan, dia di bawa ke sebuah altar dan terlihat simbol sihir di bawahnya ' simbol sihir!? Apa yang akan Marianne lakukan dengan ini! '

Marianne terkekeh melihat ekspresi Amora yang tegang dan takut, dia berjalan menghampirinya lalu memegang dagunya " kasihan sekali... Aku kecewa loh, aku kira kita akan akrab sekali... Namun sayangnya tidak " Amora berusaha untuk memberontak namun genggamannya semakin kuat

" Apa yang sebenarnya kau rencanakan Marianne!!! " Marianne tertawa lepas, mendekatkan mulutnya ke telinga nya " aku ingin semuanya... Dan kau akan menjadi tumbal pertama ku "

Kedua mata Amora melebar, tidak percaya dengan apa yang dikatakannya... Simbol sihir yang berada di bawahnya mulai bereaksi, mengeluarkan sinar merah yang pekat, membuat Amora teriak kesakitan.

' Apakah aku akan mati disini ? Tapi itu lebih baik daripada harus tinggal di istana busuk ini!!! '





Beberapa jam sudah berlalu, Amora terbaring lemas setelah dilakukan beberapa macam eksperimen oleh Marianne.

" Tidak berguna sekali... Sudah dilakukan beberapa ekspresimen pun tidak ada reaksi apapun padanya " dengan itu Marianne memanggil pelayannya dan mengendong tubuh lemas Amora dan kembali ke Istana dan beralasan kalau mereka habis jalan-jalan dan Amora tertidur karena kecapean.

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang