*<~# 01 #~>*

741 76 3
                                    

[ Amora pov ]

Sudah berapa lama setelah kejadian itu terjadi... Sayang sekali, aku kira aku akan mati menyusul kak Alisha, namun aku masih hidup di lingkungan busuk ini.

Aku mengalihkan pandangan ku ke jendela, melihat pemandangan dari dalam kamar... Entah kenapa setelah penyiksaan itu, tubuh ku jadi merasa aneh... Seolah-olah ada yang tercampur aduk di dalam diriku.

Tok, tok, tok

" Masuklah " seorang laki-laki berambut hazelnut memasuki kamarku dan memberi dalam kepada ku " tuan putri, ini sudah waktunya untuk latihan anda " benar... Aku secara diam-diam berlatih pedang dan sihir, awalnya aku tidak menginginkan hal ini... Tapi aku tidak mau di pandang rendah oleh Marianne sialan itu dan tentu juga untuk balas dendam.

" Tolong tunggu sebentar Leon, aku akan bersiap-siap " dengan segera aku mengganti pakaian ku dan memakai jubah ku

" ayo kita berangkat "

[ Aisha pov ]

Aku diabaikan oleh dewa, padahal aku tidak ingin terlahir kembali sebagai manusia. Bahkan aku sudah sangat berharap dan berharap lagi untuk yang terakhir kalinya...

" Yang mulia putri yang imut, bagaimana perasaan anda hari ini ? "

Benar, seorang putri... Aku terlahir kembali menjadi Aisha, putri ke-1 kekaisaran Elmyr, yang merupakan lawan dari kekaisaran Edenberr.

Membicarakan tentang Edenberr, aku rindu sekali dengan Amora, dia satu-satunya orang yang selalu berada di sisiku, apapun kondisinya... aku harap dia baik-baik saja disana dan tidak mendapatkan nasib yang buruk seperti ku... Meskipun dia sering membuat masalah kepada Marianne dan yang lainnya.





[ Amora pov ]

Setelah beberapa jam berlatih, kini perkembangan ku semakin meningkat!

" Bagus sekali tuan putri! Anda berkembang dengan sangat bagus!! " Leon, seorang ksatria sekaligus pengguna sihir yang bisa ku bilang cukup hebat... Itu karena dia adalah keponakan Arisen yang merupakan teman kakak ku juga. Aku tidak sengaja bertemu dengannya saat mencoba untuk kabur namun sayangnya ketahuan oleh prajurit lain.

" Terimakasih Leon dan juga... Tolong panggil nama ku saja, tidak usah terlalu formal jika hanya kita berdua disini " Leon terkekeh lalu mengelus kepalaku dan mengacak-acak rambutku, dia memang lebih tua dari ku... Dia sudah ku anggap sebagai kakak ku " ayolah jangan selalu mengacak-acak rambut ku yang indah ini! " Ucap ku sembari menepis tangan Leon.

" Baiklah-baiklah... Aku berhenti, tapi aku penasaran... Kenapa sebelah mata mu terkadang berubah menjadi merah saat kau berusaha untuk menggunakan sihir? " Tubuh ku terdiam mematung, aku tidak yakin untuk membicarakan hal ini dengannya... Aku takut dia tidak mempercayai ku dan pergi meninggalkanku begitu saja.

" Ntahlah... Mungkin ini hanya efek atau memang dari darah keturunan ku saja " ucap ku dengan tenang agar tidak membuat leon mencurigai ku...
Namun sepertinya aku salah.

" Membicarakan soal darah keturunan... Kau sama sekali tidak mirip dengan siapapun yang ada di keluarga mu, apa kau yakin kau tidak di culik atau sebagainya? "

Benar juga, kenapa aku tidak memikirkan hal itu ? Apa karena aku lihat mereka juga memiliki penampilan fisik yang bermacam-macam...

Mata ku yang berwarna biru safir dan rambut ku yang berwarna hitam pekat dengan gradasi biru tua seperti langit malam. Jika di lihat-lihat tidak ada orang di dalam keluarga yang memiliki mata dan rambut seperti ku... Kecuali Lakias yang hampir mendekati.

" Entahlah Leon, aku sudah ada di dalam istana sebelum Marianne tapi umur kita sama " Leon menatap ku dengan serius dan itu membuat ku sangat gugup.

" Aku berani bersumpah, kau mirip dengan teman ku yang berada di kekaisaran sebelah " wow... Dia bahkan berani bersumpah seperti itu... Aku sangat terkejut.

Tapi kalau misalnya itu benar, maka aku harus mencari tahu nya terlebih dahulu... Dan jika memang benar kalau aku di culik oleh mereka... Maka aku punya alasan lain untuk menghancurkan mereka semua termasuk Marianne!

" Leon... Aku ingin kau melatih ku lebih keras lagi! " Leon sedikit tersentak dengan permintaan ku " tapi tuan put- maksud ku Amora, kenapa tiba-tiba meminta hal itu ? " Aku menatap langit, terlihat beberapa burung yang sedang terbang bebas di udara...

Awalnya aku ingin menyerah dengan hidup ku setelah kematian kak Alisha tapi kini aku mempunyai tekad dan tujuan hidupku kembali.

" Aku... Ingin balas dendam, demi kak Alisha dan diri ku sendiri... Mungkin demi keluarga ku juga, jika aku memang di culik oleh mereka " mata ku menatap leon dengan serius, leon terdiam melihat keseriusan ku meskipun aku ini masih anak kecil. Tapi aku tak peduli dengan itu.

Tanpa ku sadari, mata biru safir ku sekilas bersinar... Sebenarnya Marianne berhasil dalam eksperimen nya terhadap ku, namun entah kenapa sepertinya dia tidak bisa melihat atau merasakan aura sihir hitam yang ada di tubuhku...

Atau mungkin karena mata safir ku, jadi mata ku tidak sepenuhnya merah saat aku menggunakan sihir...

Aku tertawa secara diam-diam, memikirkan bagaimana reaksi Marianne kalau aku akan menyerangnya dengan hasil eksperimen gilanya sendiri yang pernah dia lakukan kepada ku.

Sebelum leon akan pergi sambil membereskan peralatan latihan, dia menoleh kepada ku

" ngomong-ngomong... Aku dengar gosip dari tetangga sebelah ku kalau tahun depan atau mungkin beberapa bulan lagi tuan putri Aisha dari kekaisaran Elmyr akan mengadakan pesta ulangtahun dan semua kekaisaran di undang. Mungkin itu bisa jadi peluang untuk mu kabur dari rumah mu "

Dengan itu leon pergi untuk menyimpan alat-alat yang ada di tangannya...

' itu bukan ide yang buruk... Tapi aku harus memikirkan rencananya terlebih dahulu '

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang