*<~# 12 #~>*

358 48 0
                                    

[ Amora pov ]

Ayolah.... Ini sudah tiga minggu loh

Tiga!!! Minggu!!!!

Dan aku masih saja merasa takut begitu berhadapan dengan mereka!!!?

Padahal mereka sudah menolong ku dari ambang kematian dan aku merespon nya dengan tatapan takut, gelisah dan gugup!?

Apa-apaan itu!

[ Flashback ]

Sapaan setiap sapaan, pasti di balas dengan respon ku yang terkejut tidak karuan dan tubuhku yang sedikit bergetar... Dan konyolnya aku hanya membalasnya secara singkat dengan tawa gugup.

Entah kenapa kak brian membiarkan ku tinggal sementara di istana... Dan yang dia katakan adalah kalau dia akan pergi ke suatu tempat dan tidak mau aku merasa kesepian.

" Selamat pagi amora! Bagaimana dengan kabar mu hari ini ? " Ratu iris datang menjengukku, saking terkejutnya aku menjatuhkan cangkir yang sedang ku pegang

Membuat ratu iris panik dan menghampiri ku

" Astaga kau baik-baik saja amora ? "

Saat ratu iris akan memegang tanganku, tanpa sadar aku menarik tangan ku yang sedikit bergetar.

" Maafkan saya yang mulia... Saya tidak bermaksud untuk- "

" Tidak apa-apa amora... Saya tahu kamu masih dalam proses pemulihan, jangan khawatir " aku sedikit tertegun begitu ratu iris memeluk dan mengelus kepalaku

Tangan ku semakin bergetar... Takut akan pandangan yang ku lihat di ambang kematian itu terjadi begitu aku menyentuhnya.

Namun aku sedikit memberanikan diri untuk membalas pelukannya.

[ Flashback end ]

Itu dia...

Bagaimana aku bisa bangkit kalau aku terus-menerus terkurung dalam ketakutan!

Aku harus keluar dari zona itu dan tidak akan membiarkan pandangan mimpi itu terjadi...

Aku tidak akan membiarkan Marianne mengontrol tubuhku untuk menghancurkan kekaisaran Elmyr!

Tapi aku perlu belajar dengan keras lagi agar bisa mengontrol penuh sihir hitam ini dan menyegelnya... Tapi lebih bagus jika dihilangkan... Kalau ada caranya.

" Baiklah!!! Semangat untuk diriku!!! "





[ Aisha pov ]


" Baiklah!!! Semangat untuk diriku!!! "

Langkah ku terhenti begitu mendengar amora sedang menyemangati dirinya sendiri.

Pasti sulit untuk membiasakan diri setelah melihat yang mengerikan seperti itu... Terutama orang-orang yang ada di mimpi itu adalah kami semua.

Jika amora juga semangat seperti itu... Aku juga harus semangat sepertinya!!!






Sekarang aku sedang duduk di bawah pohon bersama kakak, membicarakan banyak hal dan juga tidak lupa menanyakan keadaan amora.

" Apakah dia masih memecahkan cangkir teh nya ? " Tanya kakak

Entah kenapa itu terdengar seperti mengejeknya.

" Tidak kok, dia sudah tidak memecahkan cangkirnya lagi " jawab ku menahan sedikit kesal

" Haha~ syukurlah kalau begitu... Tapi dia masih belum bisa menemui banyak orang kan ? "

Aku menjawabnya dengan anggukan, meskipun dia baru bisa menemui sekitar tiga orang... Itu adalah kemajuan yang bagus meskipun agak lambat

Obrolan kami terus berlanjut sampai ke topik yang serius... Yaitu tentang pelaku yang meracuni teh yang akan kami minum pada saat festival itu.

Aku dengar pelakunya bertujuan untuk membunuh kakak dan beralasan kalau dia tidak puas dengan kakak yang menjadi penerus

Namun entah kenapa... Begitu kakak menyebutkan kekaisaran Edenberr.

Membuatku merinding dan ketakutan.

" Saya dengar kalau Lakias de Edenberr, putra mahkota membuat banyak kesalahan... Jadi pemerintah kekaisaran terbagi ke banyak pihak, dan mereka menyerang yang lainnya "

" Jika- jika dia membuat kesalahan "

" saudara kandung alisha dari orang itu, telah digulingkan karena upaya yang gagal untuk membunuh darah bangsawan "

Tubuhku menjadi lemas begitu aku mendengar hal itu

" Aisha, kau baik-baik saja? "

Aku hanya bisa terdiam, membuat kakak tambah panik dan memanggil dokter

" apa hubungan keracunan dan peristiwa itu satu sama lain? " Tanya ku, dengan tubuhku yang sedikit bergetar

" apa yang kamu bicarakan ... ah tidak, dibandingkan dengan itu, kondisimu sekarang- "

" Biarkan aku tahu!! Kenapa... Kenapa mereka ingin membunuh kami ?!?! " Ucap ku memotong ucapan kakak

Kakak sepertinya sedikit terkejut dan terdiam sejenak

" Kami masih belum memastikan alasannya, tapi dari perspektif saya... Kalau putra mahkota telah mencoba untuk membuat kekacauan di kekaisaran kita untuk membuat orang cemas. satu hal yang pasti bahwa marquis pasti mata-mata dari kerajaan Edenberr, sepanjang prosesnya, kamu dan Amora juga terlibat dalam " jelasnya

Entah kenapa rasanya aku ingin muntah...

Mereka membunuh ku di kehidupan sebelumnya, di kehidupan kali ini... Mereka berniat untuk membunuh ku dan mereka ingin menyingkirkan keluarga ku...

Mereka bahkan ingin merebut amora dari keluarganya lagi... Sebenarnya apa tujuan mereka.

Disaat kakakku hendak akan membawa ku kembali ke istana, aku menyuruh rena untuk mengirimkan pesan ku ke bibi, karena ada hal yang harus ku bicarakan bersama kakak.

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang