*<~# 20 #~>*

269 26 0
                                    

[ Di kediaman Nightingale ]

Beberapa hari sudah berlalu, Amora sering mengurung diri di kamar dan di perpustakaan setelah bertemu dengan seseorang tempo hari.

" Amora... Anda terlalu memaksakan diri dalam masalah pergi ke gunung White Cloud untuk bertemu dengan beliau. Anda bahkan makan tidak teratur akhir-akhir ini " Amora menoleh ke arah Everest, menatap amora dengan khawatir. Dia berpikir sejenak sebelum menghela nafas lelah.

" baiklah... Ku rasa aku memang sedikit memaksakan diri untuk itu. Maaf, aku benar-benar tidak bisa mengontrol diri untuk mengetahui lebih lanjut soal gunung itu dan dewi Khione. " Everest menghela nafas lega melihat amora menutup buku dan bersandar ke kursinya.

Tak lama setelah itu, seseorang mengetuk pintu perpustakaannya dan kedua wanita itu menoleh ke arah pintu... Menunjukkan sosok kakak dengan pakaian latihannya.

" Kau tahu, aku memberikan mu izin bukan berarti kau harus menyiksa diri di depan buku seperti ini... Kau bahkan membuat semua orang di kediaman Nightingale bahkan putri Aisha juga mengkhawatirkan mu " ucap brian begitu dia mengambil buku tentang sihir dan spirit dari meja, amora hanya menghela lelah dan itu membuat brian khawatir.

Brian berjalan ke samping amora lalu mengelus kepalanya dengan pelan.

" Pergilah ke suatu tempat untuk menghirup udara segar atau pergi ke istana untuk bertemu putri Aisha "

Dengan pasrah, amora berdiri dari kursi perpustakaan dan berjalan keluar perpustakaan... Brian menoleh ke arah Everest yang ada di sampingnya dan memberikan sinyal untuk mengikuti amora.


[ Amora pov ]

Aku benar-benar tidak bisa tenang... Mengingat informasi yang di berikan Ian di tempo hari membuat ku tidak tenang sama sekali.

[ Flashback ]

" Ahh... Senang sekali bisa bertemu dengan anda secara langsung di tempat ini, Amora Nightingale... Saya Ian, Informan terkenal di kekaisaran Elmir " aku menatapnya dengan serius lalu tersenyum tipis sebelum menyapa kepada dia.

" Begitu juga saya, tuan ian... " Ia mempersilahkan ku untuk duduk di sofa di seberang dia lalu memberikan ku beberapa dokumen di atas meja setelah aku duduk dan menyimpan segelas blueberry vodka. Aku menatap dia dan akan bertanya namun dia mengangkat suara lebih awal dari ku.

" Aku yakin kau mencari informasi tentang apa dan kenapa kamu bisa di culik oleh raja edenberr terdahulu, apa aku benar ? "

Mata ku terbelalak mendengar ucapan dari dia, namun dia tidak salah... Aku kemari emang ingin mengetahui hal itu dan tentang gunung white cloud.

" Bagaimana kau tahu aku datang untuk itu ? " Ian tersenyum puas karena tebakannya benar

" Karena akhir-akhir ini anda sedang banyak di bicarakan di kekaisaran Elmir dan Edenberr... Jadi saya memutuskan untuk mencari beberapa informasi yang berkaitan dengan itu. " Alis ku mengernyit kesal karena aku merasa kalau ian melakukan itu untuk kepuasannya sendiri.

Namun aku mengabaikan hal itu dan membaca dokumen yang ada di meja itu...

.........

Selain ingin merampas kekuatan tersembunyi milik keluarga Nightingale, dikatakan kalau raja edenberr terdahulu terobsesi dengan istri dari duke Nightingale dan memutuskan untuk membunuh duke Nightingale beserta istrinya lalu mengambil putrinya yang baru saja lahir......

' Jadi... Ini terjadi hanya karena obsesi semata... Sungguh memuakkan sekali! '
Tanpa sadar aku meremas dokumen itu hingga sedikit rusak karena emosi ku yang mulai memuncak setelah mengetahui informasi ini, Ian hanya menatap ku diam dan tidak keberatan dengan dokumen yang sedikit rusak karena ku.

" Maaf... Aku akan membayarnya lebih dari nominal yang kau inginkan " Ian terkejut mendengar itu lalu mengangguk paham... Tak lama setelah itu ia memberikan ku sesuatu lagi, sebelum aku bertanya sesuatu... Dia lebih dulu mengatakannya.

" Bonus... Tanpa pungutan biaya... " Aku menatapnya bingung dan aku menghiraukan itu dan membaca selembaran kertas yang dia berikan...

Informasi tentang gunung white cloud... Gunung yang terdengar sangat dingin hingga tidak ada siapapun yang berani menjelajahi lebih jauh ke dalam gunung white cloud. Di butuhkan sebuah kristal api tingkat tinggi untuk bertahan hidup jika ingin memasuki gunung white cloud lebih dalam.

Aku menatap ian dengan heran kenapa dia bisa tahu apapun yang aku ingin tanyakan... Dia hanya tersenyum lebar dan polos melihat ekspresi ku yang sulit di artikan.

" Kau cenayang ya... " Ian hanya tertawa terbahak-bahak mendengar itu.

" Tidak... Mana mungkin saya bercenayang, saya hanya memiliki firasat kalau anda datang kemari untuk menanyakan informasi tentang itu. "

" Itu sama saja bodoh "

" Baiklah... Baiklah... Terserah anda saja nona "

Entah kenapa... Aku merasa aku dan Ian akan memiliki hubungan teman yang baik namun agak chaos...

[ End of Flashback ]

" ..... Nona... Amora... umm... Apa anda mendengarkan saya ? Amora!!! "

Aku tersentak begitu mendengar panggilan dari Everest dan langsung menoleh ke arah dia.

" Ada apa Everest? " Bukannya menjawab pertanyaan ku, Everest menunjuk ke suatu tempat dengan sopan... Dan begitu aku menoleh ke arah yang Everest tunjuk, tubuhku seketika saja membeku begitu melihat seluruh anggota keluarga kaisar berkumpul di meja makan...

' hah ? Sejak kapan... Sejak kapan... Kenapa seketika aku ada di dalam istana?
Bukankah aku sedang berkeliling di sekitar kediaman Nightingale? ' pikir ku kepada diriku sendiri...

Di sisi lain Everest hanya sedang menahan tawa di samping ku dan seluruh anggota keluarga itu menatap ku dengan agak bingung.

" Kak amora! Kakak datang di saat yang tepat! "

Aku sedikit tersentak saat aisha memanggilku dan memegang tangan ku.

" Ahh... Maaf, apa saya menganggu percakapan kalian ? " Ucapku dengan senyuman canggung

Ratu iris menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum
" Sama sekali tidak, kebetulan kita semua sedang membicarakan acara debutante aisha pada pesta titik balik matahari musim panas kali ini "

Terkejut mendengar hal itu, aku menoleh ke Aisha yang masih berdiri di sampingku sambil menggenggam tangan ku, mengingat saat dia menjadi Alisha tidak bisa diadakan... Aku menatap Aisha dengan sedikit terharu dan memeluknya.

" Saya senang mendengar hal itu... Jangan sungkan untuk melibatkan ku dalam mempersiapkan acaranya! " Aisha dan anggota keluarga lainnya terkekeh melihat ku yang seketika bersemangat setelah mendengar informasi tentang acara debutante aisha.

Tetapi... Mengingat kejadian malam saat itu membuatku mulai resah lagi.
Mau tidak mau aku harus pergi ke gunung itu dan melakukannya agar aku bisa menjaga apa yang milik ku.






It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang