*<~# 23 #~>*

241 27 4
                                    

Terlihat kedua wanita bangsawan itu tertawa bersama-sama saat mereka sedang berjalan menelusuri lorong istana.

Mereka berdua sangat menikmati waktu bersama-sama dan berbagi cerita satu sama lain... Namun tak lama setelah itu, Aisha menanyakan soal sihir hitam kepada Amora, membuat amora terdiam sejenak dan raut wajahnya seketika menjadi serius.

" Kenapa tiba-tiba menanyakan tentang sihir hitam ? "

Aisha terdiam, tidak tahu harus menjawab apa... Dia agak ragu untuk menjelaskan alasannya, tetapi amora sudah tahu kalau aisha itu alisha... Jadi seharusnya amora sudah tahu alasan mengapa aisha menanyakan itu.

" Aku bisa saja memberitahu mu soal sihir hitam... Karena, kamu tahu sendiri kalau aku punya setengah sihir hitam di tubuh ku. Tapi aku tidak akan memberitahu mu sekarang "

Dengan itu aisha kembali terdiam, memikirkan alasan apa yang membuat amora tidak mau memberitahu nya sekarang.

Tak lama setelah itu, amora memberikan sebuah gelang dengan permata safir seperti mata nya.

" Apa ini ? Kenapa kak amora memberikan ini kepada ku ? "

" Kau tahu, pengetahuan soal sihir hitam itu sangat langka sekali seperti pengetahuan soal spirit... Jadi jika punya waktu, pergi ke kediaman ku dan temui Leon... Dia akan mengantar mu ke tempat yang kau cari "

Aisha menatap ke amora dan terlihat ekspresi nya melembut dan tersenyum hangat begitu aisha menerima gelang yang diberikan oleh amora.

" Baiklah... Aku akan mengingatnya "

Amora mengangguk lalu berjalan lagi namun tidak berbicara sama sekali, tetapi kesunyian itu tidak bertahan lama karena amora membuka suara.

" Oh ya... Soal marianne— "

Mereka berdua berhenti berjalan, menatap satu sama lain dengan serius

" Apapun yang akan kita lalui besok... Tolong jangan lengah sedikit pun, ok ? "

Awalnya aisha terlihat ragu dengan apa yang dimaksud oleh amora, namun dia mengangguk... Amora terkekeh pelan dan menutup wajahnya dengan salah satu tangannya.

" Kenapa ? Apa ada hal yang lucu ? "

Kepalanya menggeleng pelan lalu menghapus air matanya sebelum menjawab pertanyaan aisha.

" Tidak... Hanya saja... Agak lucu melihat kakak ku yang dulu menjadi seorang adik di pandangan ku "

Aisha terdiam sejenak lalu terkekeh setelah menyadari hal itu... Begitu mereka sedang berjalan di lorong istana luar, keduanya melihat ke langit... Bulan purnama bersinar dengan terang menerangi gelapnya malam.

" Kau tahu... Tak peduli seberapa dalam dan seberapa sering nya kegelapan selalu datang... Cahaya akan selalu muncul meskipun hanya sebuah percikan. "

Amora menatap bulan dengan lekat dan membuatnya matanya semakin berkilau bagaikan permata.

" Bulan mengantikan matahari untuk menyinari dunia ini... Begitu juga dengan keluarga Nightingale... "

Aisha menoleh ke arah Amora yang sudah menatapnya dengan teguh, membuat aisha tertegun sementara

" Keluarga Nightingale akan selalu melindungi kekaisaran Elmyr dalam bayangan, siang maupun malam hari... Maka dari itu, tolong jangan menanggung beban masalah mu sendirian. Marianne sudah menganggu kita berdua di masa lalu, kini dia menganggu kedamai kekaisaran...
Matahari mungkin pemimpin utamanya, tapi bulan akan selalu memikirkan strategi cadangan dari cela yang terlewatkan oleh matahari. "
Mereka berdua terdiam, atmosfer sunyi mengelilingi mereka... Aisha mengepalkan kedua tangan nya ke gaunnya dan menatap amora dengan serius namun terlihat jelas air mata membasahi matanya.

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang