*<~# 24 #~>*

197 31 3
                                    

[ Beberapa hari setelah pesta debutante Aisha ]

' demi dewa cahaya... jujur, aku sama sekali tidak menyangka toko ku akan semakin ramai setelah pesta itu... ' batin ku dengan bengong melihat tokonya penuh dengan pelanggan dari kelas atas hingga bawah.

Aku diam-diam menghela... Tidak tahu apakah aku harus bersyukur atau tidak. Tetapi aku tidak boleh menyerah begitu saja! Karena uang adalah prioritas hidup!

Begitu aku turun dari lantai atas bersama leon dan susan, hampir sebagian orang menyapa dengan ramah kepada ku dan dengan senang hati aku pun membalas sapaan mereka satu persatu begitu aku melayani mereka.

Bugh~

kepalaku mendarat ke atas meja bundar dengan agak keras, menghela nafas lelah setelah mengurus sebagian pelanggan... Di karenakan ada seseorang yang ingin bertemu dengan ku, susan dan leon memaksa ku untuk pergi ke ruangan private di lantai dua.

" Hari ini hari yang sangat-sangat tidak terduga seumur hidupku " gumamku pelan begitu aku menutup mata sejenak untuk istirahat.

Tidak mengetahui seseorang yang duduk di sebelah ku sedang menatap ke arah ku dengan heran dan khawatir.

" Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat ya? Kau terlihat sangat kelelahan... Mau ku tuangkan teh untuk mu ? "

Tanpa sadar aku mengangguk pelan tanpa melihat orang yang berbicara dengan ku, namun suaranya cukup familiar di telinga ku.

Tak lama setelah itu suara cangkir yang di letakan terdengar begitu dekat dengan telinga ku... Aku mengangkat kepalaku dengan pelan dan mengambil secangkir teh itu.

" Terimakasih–   !?!? "

Tubuhku membeku begitu saja saat aku menoleh ke arah orang yang sedang bersama ku sekarang.

Sontak aku langsung bangkit dari dudukku dengan terkejut.

" Whaa!!! Y-y- yang mulia!!! M-maksud ku isis! Eh, tidak... Yang mulia putra mahkota? Ummm... Arghkhdbsbsk! " Ucapku dengan panik di akhiri dengan kalimat yang tidak di mengerti oleh siapapun bahkan diriku sendiri.

Sedangkan isiis yang duduk di sampingku hanya menatap ku diam lalu terkekeh melihat tingkahku yang aneh saat terkejut.

" Tenang saja, amora... Dipanggil dengan nama saja itu tidak masalah dengan ku " ucap nya

Perlahan aku mulai tenang dan tersipu malu karena menunjukkan sisi memalukan ku di depan orang lain... Terutama dia!

Isis mempersilahkan ku untuk duduk kembali di samping nya, dengan gugup aku mengangguk dan perlahan duduk kembali di sampingnya.

Kita berdua sama-sama terdiam... Tidak ada seorang pun yang memulai topik pembicaraan.

" Ekhem-... Jadi, ada apa kau datang kemari? "

Isis menatap ku dengan perasaan tersinggung dan sedikit cemberut.

" Apa aku tidak boleh menemui sama sekali ? Oh ya... Aku paham... Kau sibuk sampai susah di temui meski hanya beberapa menit saja "

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang