*<~# 06 #~>*

412 64 0
                                    

{ satu bulan kemudian }

Amora hidup dengan tenang di rumah barunya... Bahkan dia sering mengajak pelayan pribadinya Susan untuk berpetualang dan masak bersamanya.

Dan kini mereka berdua sedang berada di dapur membuat kue untuk semua orang di mansion ini.

" Sebentar lagi kuenya akan matang dan kita tinggal hias kuenya dengan sempurna seperti biasa!! " ucap amora dengan antusias

Susan sudah menyiapkan beberapa bahan untuk menghias kuenya seperti krim dan buah... Meskipun terlihat sederhana tapi yang penting rasanya enak.

" Susan, bisa tolong ambilkan tepung gula untukku? " pinta amora kepada susan yang sedang menghias kue dengan krim

" Baiklah! " Balas susan, dia berlarian kecil mengambil mangkuk tepung gula... Namun saat kembali, kaki susan kesenggol dan tanpa sengaja menjatuhkan mangkuk yang dipenuhi oleh tepung gula ke lantai dan mengotori sebagian dapur

" Nona!!! Apa anda baik-baik saja!!! " Amora terbatuk-batuk karena tepung gula yang mengepul di udara, saat semuanya sudah tidak mengepul lagi, mereka berdua saling menatap satu sama lain lalu tertawa

" Bhahahaha!!! Susan! Hshaha, seluruhnya wajahmu penuh dengan tepung hahaha!! "

" Begitu juga dengan tubuh nona hahaha!!! Seluruh tubuh anda dipenuhi oleh tepung hahaha!!! "

Di saat mereka berdua sedang tertawa meledek penampilan mereka, Elisa datang dengan tangan yang menyilang di depan dadanya

" Ekhem- " tubuh mereka membatu, lalu secara kaku kepala mereka menoleh ke arah pintu dan melihat elisa.

" Nona-nona... Sudah berapa kali harus ku katakan, berhati-hatilah saat kalian berada di dapur. " Mereka berdua tertawa canggung, elisa menggelengkan kepalanya sembari terkekeh dan berjalan menghampiri mereka berdua.

Dia mengambil kain bersih lalu membersihkan wajah amora.
Amora terkekeh lalu memberikan kue buatannya kepada elisa.

" Untuk bibi! " Elisa tersenyum lalu menerimanya " dan jangan khawatir... Yang ini gula nya sedikit khusus untuk bibi hehe " salah satu tangannya mengelus kepala amora

" Terimakasih banyak nona " amora mengangguk dan tersenyum " nona! Semua kue nya sudah saya masukkan ke dalam keranjang! " Amora mengucapkan sampai jumpa kepada elisa sebelum pergi keliling mansion bersama susan.

' suasana mansion ini jadi lebih hangat dari biasanya setelah nona datang kemari... Anda pasti senang melihatnya nyonya. ' batin elisa sembari menikmati kue buatan amora.

Setelah beberapa menit mereka berkeliling, kini mereka berdua sedang berjalan menuju lapang latihan dimana brian dan yang lainnya sedang berlatih.

" Kakak!!! " Suara amora mengalihkan perhatian semua orang yang ada di lapangan, brian menghentikan latihannya lalu pergi menghampiri adiknya

" Membuat kue seperti biasanya? Tapi yang ini agak beda dari sebelumnya ya " amora merasa geli saat kakaknya mengelus pipinya yang masih ada tepung gula yang masih menempel, dia menoleh ke susan " susan, tolong berikan kue nya kepada mereka semua " " baik nona! "

" Jadi bagaimana dengan latihan kakak hari ini ? " Tatapan kakaknya menoleh ke depan melihat beberapa ksatria dan rekannya yang sedang mengobrol ringan sambil menikmati kue buatannya adiknya.

" Seperti biasa... Tidak ada yang spesial, mungkin berbeda sedikit karena kami kedatangan seseorang " pandangan menoleh melihat wajah adiknya yang penasaran dengan siapa orang itu

" Siapwha ourangnyah? [ Siapa orangnya ] " tanya amora dengan mulut yang penuh dengan kue

Sebelum brian bisa menjawab, seseorang berjalan menghampiri mereka, brian berdiri menyimpan kue nya lalu membungkuk memberi salam.

" Anda belum kembali ke istana, yang mulia pangeran? " Tanya brian setelah memberi salam

' tunggu... Pangeran!? ' batin amora terkejut membuatnya sedikit tersedak oleh kue

Brian menghampiri amora dengan segelas air lalu memberikannya, sedangkan sang pangeran terdiam melihat gadis yang baru pertama kali dia lihat di kediaman Nightingale.

" Tuan brian, apakah gadis itu keponakan mu ? " Tanyanya

Brian awalnya sedikit kesulitan untuk membuat alasan.

' untuk apa juga berbohong kepadanya, toh besok aku akan datang ke istana bersama amora untuk membicarakan ini ' batin brian

" Dia- adik ku yang sudah lama menghilang, Amora Nightingale "

Amora masih terdiam membatu... Tidak tahu harus merespon apa.

' apa-apaan ini ? Masa aku bertemu dengan pangeran kekaisaran Elmyr dengan penampilan ku yang berantakan dan gaun yang kotor karena tepung gula !!? ' batin amora panik

Dia melihat kakaknya memberikan instruksi untuk datang menghampirinya dan memberi salam kepada pangeran.

" S- salam ken-nal... Saya Amor-ra Nightingale " salam amora dengan gugup, meskipun dia memaksakan untuk tersenyum tapi masih kelihatan jelas kalau dia gugup sekali.

Sedangkan sang pangeran itu terkekeh melihat kegugupan amora karena kedatangannya yang tiba-tiba

" Salam kenal nona Nightingale, nama saya Isis de Elmyr. Semoga kita bisa menjadi teman baik " melihat senyumannya membuat wajah amora sedikit memerah.

Dia mundur ke belakang kakaknya secara perlahan-lahan lalu bersembunyi di belakangnya. Sedangkan mereka berdua menatapnya dengan kebingungan lalu terkekeh

" Tuan brian, sepertinya adik mu itu pemalu ya... Hampir sama seperti adik ku dan dia seperti kucing " ucap isis membuat amora sedikit tersentak lalu protes

" Aku bukan kucing! Mana ada kucing yang mirip seperti diriku! " Balas amora dengan nada yang sedikit tinggi dan gugup

" Aku tidak bilang mirip loh, nona Nightingale " balas isis dengan senyuman tipisnya

Dengan itu amora terdiam dan mengepalkan kedua tangannya di celana kakaknya. Menahan malu dan kesal.

" Ya, begitulah yang mulia... Adikku memang agak pemalu, mungkin itu karena masa lalunya sebelum dia kembali kesini. Tapi meskipun begitu, dia akan membuka diri jika sering bertemu dan mengobrol sering " balas brian ke pertanyaan yang pertama

" Baiklah kalau begitu, lain kali aku akan mengundangmu ke istana... Lalu kita akan mengobrol banyak hal dan aku mengenalkan adikku kepada mu, bagaimana menurutmu? " Amora memiringkan sedikit wajahnya dari tubuh brian, ekspresi nya masih menahan kesal dan pipi yang agak kemerah-merahan.

Amora hanya mengangguk saja, tidak tahu harus mengatakan apa. Senyuman isis semakin melebar dan itu membuat amora tambah gugup dan menyembunyikan kembali wajahnya di belakang tubuh brian.

Setelah itu brian mengantarkan isis kedepan, diikuti oleh amora dari belakang. Sebelum isis menaiki kereta kudanya, dia berbalik lalu mengambil salah satu tangan amora

" Sampai jumpa lagi nona Nightingale... Hmm tidak, mungkin nona amora ? Ya... Sampai jumpa lagi nona amora " sebuah kecupan singkat mendarat di punggung tangan amora

Isis terkekeh lalu memasuki kereta kuda, meninggalkan amora yang masih mematung begitu juga yang lainnya termasuk brian.

' hehehe... Aku tidak menyangka tuan brian mempunyai adik yang imut seperti itu, meskipun penampilan sedikit berantakan karena selesai membuat kue ' batin isis sembari melihat sebuah potongan kue yang ada di sebelah kursinya lalu memakannya.

" Woah!~ ini enak sekali... Sepertinya aisha dan ibu akan menyukai kue ini. Lain kali aku akan memintanya untuk membuatkan lagi " gumam isis menikmati sebuah potongan kue

Di sisi lain, susan datang kedepan mansion... Melihat amora, brian dan beberapa orang mematung disana.

" Nona!!! Tuan!!! Sadarlah!!! " Mendengar suara susan, mereka mengedipkan matanya beberapa kali

' apa yang barusan saya lihat ' batin semua orang terkecuali susan

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang