*<~# 19 #~>*

251 32 0
                                    


[ Normal pov ]


' akhirnya kita sampai di kuil '

' aku hampir mau mati karena sesak '

' rasanya aku mau menghilang dari dunia ini karena suasana yang tidak mengenakkan '

batin Aisha & Amora setelah melakukan perjalanan yang canggung.
Aisha melirik ke arah kakaknya dan tuan lune...

" Sudah sampai, ya " ucap kakaknya dengan ekspresi yang kesal dan mengepalkan salah satu tangannya sedangkan Aisha hanya bisa menatapnya datar.

Tuan lune terdiam sebentar sebelum keluar dari kereta kuda.

" Sampai jumpa lagi "

" Ah iya.... Tuan... lune "

Sebelum tuan lune keluar dari kereta kuda, amora mengangkat suara dan membuatnya terhenti.

" Biarkan saya mengantar anda... Kebetulan ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan anda "

Tuan lune terdiam sejenak lalu mengangguk pelan, amora menoleh ke adik kakak kerajaan itu dan melambaikan tangannya sebelum keluar dari kereta kuda mengantarkan tuan lune ke dalam kuil

Awalnya Isis mau menarik tangan amora untuk menahannya, namun hal itu terlambat membuatnya menghela nafas lelah sedangkan Aisha hanya terkekeh melihat tingkah kakaknya.







[ Amora pov ]




" Jadi... Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya ? " Tanya tuan lune, melirik ke arah ku saat kita berjalan menuju kuil.

" Tentang sihir hitam yang ada di dalam tubuh ku... Apa memang tidak ada cara lain untuk menghilangkan nya ? " Tuan lune terdiam sejenak, memikirkan jawaban untuk pertanyaan ku tadi.

" Memang tidak ada cara lain untuk menghilangkannya, namun... anda bisa mengontrolnya dan membuatnya berpihak dengan anda tanpa adanya kendali dari orang lain... Bisa di bilang seperti menjinakkannya, tetapi itu bukan hal yang mudah untuk manusia "

Aku terdiam memikirkan semua hal kemungkinan yang mudah terbayangkan oleh otak ku...

Pilihan itu memang terdengar pilihan yang aman, namun itu pasti memerlukan proses yang sangat berat mengingat sihir hitam yang di masukan kepada ku oleh marianne cukup kuat.

Tapi apa boleh buat... Jika hanya itu pilihan yang aman, maka aku harus melakukannya dan menerima konsekuensinya.

" Beritahu saya bagaimana caranya "

Tuan lune sedikit terbelalak mendengar ucapan ku, aku menatap tuan lune dengan serius dan bersungguh-sungguh.

Dia berpikir sejenak sebelum mengatakan bagaimana caranya.

" Hmm, dikarenakan kekuatan spirit anda adalah es. Pergilah ke gunung white cloud... Dan temui Khione, saya yakin Everest bisa menuntun anda kesana jika anda memang berniat untuk melakukan "

Hening mengelilingi atmosfer kita

Dewi salju... Khione, Everest pernah membicarakannya tahun lalu saat aku bertanya tentang spirit es... namun aku tidak menyangka akan bertemu dengannya suatu saat nanti.

Tapi... Jika aku pergi ke sana.
Apakah aku bisa dapat izin dari kakak... Hhmm, itu bisa di negosiasi.
Tapi bagaimana kalau Aisha dan Isis tau ya, mereka pasti akan menahan ku...

Kalau aku tidak beritahu mereka aku bisa saja pergi, tapi di sisi lain mereka akan marah karena aku tidak memberitahu mereka.

Ughh merepotkan sekali!...

" Jangan terlalu memaksakan diri anda, nona Amora... "

" Huh ? "

Suara tuan lune menyadarkan ku kembali dari lamunanku, dan saat aku menoleh ke depan... Ternyata aku melamun begitu lama hingga tidak sadar kalau kita sudah sampai di depan kuil.

" Ahh... maaf, sepertinya saya melamun cukup lam- "

" Kembalilah ke kereta kuda, saya yakin mereka berdua menunggu anda disana... Terimakasih sudah mengantarkan saya kemari "

Awalnya aku ingin bertanya beberapa hal lagi kepada dia, tapi dikarenakan pikiran ku sedang tidak jernih... Aku memutuskan untuk pamit pulang kepada tuan lune dan berjalan kembali ke kereta kuda.

" Kak Amora! Apa urusan kakak sudah selesai? "

Amora menoleh dan menatap ke depan begitu amora mendengar suara Aisha yang memanggilnya dari dalam, amora tersenyum tipis kepada mereka berdua saat dia berada disana.

" Astaga, seharusnya kalian pergi duluan saja tidak perlu menunggu ku lama-lama disini " Ucap amora dengan kekehan kecil.

" Itu karena Aisha yang mengkhawatirkan mu, jadi dia meminta ku untuk menunggu mu sampai urusan dengan teman mu selesai "

Aisha dengan cepat menoleh ke kakaknya, menatapnya sedikit terkejut dan kesal karena Isis menggunakan adiknya sebagai alasannya.

" Ya... Urusan ku sudah seles- "

Ucapan amora terhenti, memikirkan beberapa hal dalam waktu singkat lalu menatap mereka lagi.

" Maaf tapi urusan ku belum selesai di ibu kota... Kalian pergilah tanpa ku, aku yakin kalian lelah... Terutama kau Aisha, kau baru saja pulang dari liburan mu dan lebih baik segera pulang daripada harus mengikuti ku seharian. Sampai jumpa lagi... "

Tanpa menunggu balasan dari mereka berdua, amora langsung menunggangi kuda yang sudah di sediakan oleh pelayan di kuil lalu pergi ke ibu kota.

Aisha terlihat sedikit kecewa dengan itu dan menghela nafas.

" Padahal aku mau memberikan hadiah untuknya... Tapi sepertinya dia sangat sibuk sekarang "

Isis yang melihat itu terkekeh kecil lalu mengelus kepala adiknya dengan pelan.

" Kau bisa memberikannya di hari lain. Dan benar apa yang dikatakan oleh amora, kau harus istirahat karena baru saja pulang dari liburan mu "

Aisha menyerah lalu mengangguk pelan, dia melirik ke arah dimana amora pergi menunggangi kuda dan pergi ke ibu kota sendirian. Aisha berpikir kalau urusan yang amora maksud adalah urusan yang berkaitan dengan sihir hitam, namun dia belum pasti dengan pemikirannya dan hanya bisa merasa khawatir kepada amora.

Di sisi lain, Amora sampai di sebuah toko dengan penyamaran nya menggunakan sihir... Dia mengecek area sekitarnya sebelum masuk ke dalam dan pergi ke kasir.

" Ada yang bisa saya bantu ? "

Amora membuka mantelnya dan tersenyum ke pelayan itu.

" Saya ingin memesan satu gelas blueberry vodka dengan serutan es gletser di atasnya "

Pelayan itu awalnya sedikit terkejut namun langsung tersenyum sambil mengangguk. Pelayan itu mengantarkan ku ke sebuah ruangan VIP dan memberikan segelas minuman yang ku pesan tadi.

Amora membuka pintunya dengan perlahan dan memasukinya, disana terlihat seseorang sedang duduk di sambil melihat pemandangan kota dari jendela.

" Ahh... Senang sekali bisa bertemu anda secara langsung di tempat ini, Amora Nightingale... "

It's Not Your Fault ( ITLOA Fanfic x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang