Di hari minggu yang cerah ini, Kamden selalu bekerja sampai pukul dua siang saja. Rencana awalnya setelah pulang adalah bermanja-manja dengan Dabin, namun gagal total karena... Kade sedang perjalanan menuju kemari bersama istri dan anak perempuan kembarnya. Aduuuhh, bencana.
Itu bagi Kamden, bagi Dabin berbeda, justru Dabin antusias menyambut keluarga kecilnya Kade. Saking antusiasnya, Dabin sampai menyiapkan semua alat stylingnya, dia akan mengkreasikan rambutnya si kembar. :D
Ding dong....
Itu dia! Dabin langsung menarik tangannya Kamden supaya ikut membukakan pintu, dengan begitu bisa langsung menyambut keluarganya Kade.
"Haaii," sapa Dabin.
"Dashaaaa, akhirnya kita ketemuuu lagi!" Kassy memeluk Dabin, ini pertemuan ketiga mereka setelah sembilan tahun kenal.
Dabin memeluk balik Kassy yang, ekhem, lebih tinggi dari badannya. Aduh, Dabin insinyur sama tingginya Kassy. "Halo, Kapaaarrrr. Oouu, lihat siapa ini... Kailin dan Kylie!" sapa Dabin untuk si kembar.
"Lo nggak nyapa gue?" Kade menunjuk dirinya sendiri, namun tidak dihiraukan Dabin, bahkan Kamden sekalipun. Apa salahnya? (╥_╥)
"Ini Aunty Dasha, pacarnya Uncle Kam," ucap Kassy memperkenalkan Dabin.
"Aunty tantik, ayo main thama Kai," ajak si Kakak.
"Kylie jugaaaaa!" seru si Adik. Secara antusias Kailin dan Kylie langsung menarik kedua tangannya Dabin pergi ke dalam rumah.
Wah, Dabin pikir kepribadian si kembar akan plek ketiplek sama Kade, ternyata mirip Kassy. :")
"Gue prediksi, seharian ini Dabin bakalan cuekin lo, hahaha." Kade memukul bahunya Kamden, setelah itu tangan kirinya tetap menggandeng Kassy.
Kamden lemes, bestie. Coba saja kalau tadi Kamden pulang kerja jam sebelas, pasti masih ada waktu peluk-pelukan, mendusel-dusel, dan lain-lainnya.
18.30 PM
Dari tadi si kembar full bersama Dabin, mereka bertiga bermain barbie, mendengarkan kisah belahan bumi dari Dabin, tidur sore, dan sekarang Dabin mengkreasikan rambut panjangnya si kembar seperti rencana awal.
Kassy terkagum-kagum dengan bakatnya Dabin dalam menata rambut anak kecil, semuanya lucu-lucu dan cantik, bisa jadi ide ketika si kembar sekolah ini, mah.
"Dasha, lo belajar ginian sejak kapan?" tanya Kassy.
"Setelah gue wisuda S3, gue belajar karena pengen punya anak cewe, hehehe," jawab Dabin tanpa bermaksud mengode, tapi Kade malah memanas-manasinya.
"Wohoo, sudah di kode, tuh, Kam. Btw, gue baru tau kalau lo sampai S3, gilaaaaa." Kade menutup mulutnya tidak percaya, karena kalau dilihat-lihat, Dabin ini anaknya mageran.
"Gue juga baru tau...." saut Kamden.
Dabin mengibaskan rambutnya, dia hendak mengatakan alasannya, tapi takut bertengkar lagi sama Kamden. Cukup sekali saja, Dabin takut ada sendok melayang lagi, karena kalau bertengkar lagi, bisa jadi yang melayang itu piring. 😱
"Dasha ini diam-diam menghanyutkan emang." Kassy memegang tangannya Kade supaya tidak dipanas-panasi lagi.
Dabin menyadari tindakannya Kassy dan tersenyum kearahnya, rasa ingin curhatnya semakin tinggi, tetapi dia tidak boleh membuat Kamden terlihat lebih jelek lagi.
"Daddy, lihat rambutnya Kailin sama Kylie!" seru si kembar.
Kade tersenyum dan membawa si kembar ke pangkuannya. "Cantik sekaliii, bilang apa sama Aunty?"
"Telima kathih, Auntyyy!" ucap si kembar nyaris bersamaan.
Dabin tersenyum. "Sama-samaaa," balasnya, dia tersenyum gemas melihat si kembar yang sangat menempel pada Kade. Interaksi Ayah dan anak perempuan itu selalu menggemaskan, jadi kangen sama Chanyeol. :(
"Eh, sudah malam, ayo pulang," ajak Kassy.
"Yaah, nggak mau nginep? Atau mau makan malam disini?" tawar Dabin, enak aja nawarin nginep, padahal bukan rumahnya. 😭
"Nggak, besok kita kerja, hehehe. Next time, deh." Kassy menepuk-nepuk bahunya Dabin, lalu menggendong Kylie.
Dabin mempoutkan bibirnya sambil tetap mengikuti keluarganya Kade keluar dari rumahnya Kamden, dia semakin mewek ketika si kembar say goodbye padanya dari dalam mobil. Dabin juga mau say goodbye sama si kembar, tapi Kade sudah melajukan mobilnya, jahat sekali!
"Waktunya makan malam, nih. Kamden mau dimasakin apa?" tanya Dabin sambil mengelus pipinya Kamden.
Bukannya mendapat jawaban, Dabin malah mendapatkan Kamden yang marah. Dabin menghela nafasnya, dia tidak suka dengan situasi ini.
Tidak ada pilihan lagi untuk Dabin, Dabin harus menenangkan hatinya Kamden sebelum terlambat. Tidak lucu kalau Dabin besok lemas di hari pertama bekerja.
"My Kammy...." panggil Dabin. "Mau peluk buat nenangin hati?" tawarnya.
Kamden langsung memeluk Dabin disaat itu juga, dia memang butuh pelukan hangat dari Dabin, hanya itu yang bisa menenangkannya.
"Jangan tinggalin aku...."
Dabin mengelus kepalanya Kamden. "Enggak, kok. Aku nggak akan ninggalin Kamden. Buat apa aku cari cowo lain kalau aku sudah nemu yang pas di hati aku?" gombalnya.
Kamden mengeratkan pelukannya, dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Kamden benar-benar harus cepat dalam mempersiapkan diri, tidak boleh lebih dari dua tahun. Kamden tidak akan membiarkan Dabin lari ke pelukannya Jeonghyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Awkward 2 (Na Kamden)
FanfictionKasih Kode ke Kamden itu susahnya minta ampun, yah, walaupun sebenarnya Kamden mengatakan hal yang membuat Dabin harus menunggunya dengan sabar.