Acara akan segera dimulai, para keluarga mempelai menduduki kursi barisan pertama, tamu teman dekat mempelai di kursi barisan kedua, sedangkan tamu yang lainnya duduk di kursi barisan ketiga sampai seterusnya.
Tau nggak sih kalau acara pernikahan Doobin Couple ini sangat mewah? Masa undangannya saja novel dengan isi kisah cintanya Kamden dan Dabin mulai SMA sampai sekarang. Souvenirnya? Kupon 1 barang gratis, berlaku untuk semua item di Winston Mall. Kok cuma satu? Ya tulung, isinya Winston Mall itu barang branded semua. :")
Hanbin -Pembawa Acara Pernikahan- berdiri di atas podium MC, lalu memberi tahu semua para tamu undangan kalau acaranya akan segera dimulai dalam waktu dekat. Hanbin gugup? Tidak, dia sudah menjadi MC selama beberapa kali.
Setelah semua tamu undangan mendapatkan tempat duduk dan tenang, Hanbin memulai acaranya. Hanbin mempersilahkan mempelai pria memasuki ruang acara, berjalan diatas altar sendirian sambil menunggu mempelai wanitanya.
Kamden gugup, lidahnya tidak bisa berhenti mendorong pipinya. Kamden sangat penasaran bagaimana penampilannya Dabin, karena saat mencoba gaun, Seungwan dan Mamanya tidak mengizinkannya untuk melihat Dabin.
....
Hening antara Chanyeol dan Dabin, hanya ada suara Erica yang merapikan gaunnya Dabin. Dirasa sudah rapi, Erica menyemangati Dabin dan Chanyeol, setelah itu pergi ke ruang acara, tentu saja duduknya disebelahnya Jay. Akhir-akhir ini Erica tidak bisa pisah dari Jay karena usia kandungannya sudah memasuki lima bulan, lagi manja-manjanya.
Pintu terbuka, Chanyeol dan Dabin berjalan lurus di atas altar secara pelan-pelan tetapi tidak terlalu pelan. Tatapan matanya Kamden yang sedang terpana bertemu dengan tatapan matanya Dabin.
Kamden maju satu langkah, membungkuk 30°, setelah itu menerima tangan mungilnya Dabin untuk dia genggam.
Sampailah acara dimana mereka disahkan sebagai pasangan suami istri, bertukar cincin, dan ciuman sebagai bonus. Banyak sekali yang bersorak, terkecuali Jeonghyeon yang sedang menahan tangisnya.
"Acara selanjutnya adalah sepatah kata dari orang tua. Chanyeol Samchon dipersilahkan." Hanbin memberikan mic yang bisa dibawa kemana-mana ke Chanyeol.
Aduh, perasaannya Dabin tidak enak....
"Untuk Dabin, Putri kesayangannya Appa sama Eomma...."
Dabin meremas tangannya Kamden, dia benar-benar tidak menyangka Chanyeol akan menyampaikan sepatah kata untuknya.
"Tiga puluh tahun yang lalu waktu Dabin lahir di malam hari, Appa sama Eomma masih dengar dengan jelas suara tangisannya Dabin untuk yang pertama kalinya. Di malam itu, Appa bolak-balik lihat keadaannya Dabin sama Eomma saking khawatirnya sama kalian berdua, hari itu bener-bener momen yang sangat berharga bagi Appa.
Appa sama Eomma juga ingat waktu Dabin pertama kali sebut 'Appa... Eomma...', itu terus berlanjut sampai Dabin sudah besar. Setiap kali Dabin panggil kita, sejujurnya kita gugup, kita takut nggak bisa menuhi apa yang Dabin mau. Ketakutan itu ternyata datang, terkadang itu membuat kita canggung. Semenjak itu, kita nggak tahu kalau Dabin sebenernya nyembunyiin banyak sekali luka yang dipendam. Appa sama Eomma... merasa bersalah, apalagi setelah tahu kejadian yang menimpa Dabin beberapa bulan yang lalu.
Appa sama Eomma minta maaf, kita sebagai orang tua banyak sekali kurangnya. Appa sama Eomma berharap Dabin sama Kamden nanti bisa jadi orang tua yang lebih baik.
Dabin tau... Dabin selama ini tumbuh dengan baik. Appa sama Eomma bangga banget punya anak perempuan kayak Dabin."
Chanyeol mengembalikan mic ke Hanbin sambil mengusap air matanya, jujur baru kali ini Chanyeol mengatakan hal sepanjang itu pada Dabin.
"Aigoo, Dabin menangis sampai terisak, sepertinya tidak bisa membalasnya. Kalau gitu, Dabin harus balas lewat chat, ya. Sekarang giliran Ibu dari mempelai laki-laki dipersilahkan." Hanbin memberikan mic ke Mamanya Kamden. Kali ini, Kamden lah yang gugup.
"Untuk yang pertama, Mama pengen banget berterima kasih sama Dabin yang selalu mengisi harinya Kamden selama tiga belas tahun ini. Kedua, Mama mau bilang kalau Mama bangga banget sama Kamden. Jujur, selama tiga puluh satu tahun ini, Mama paling khawatir itu sama Kamden karena Kamden sendiri lebih sensitif dibandingkan Kade. Tapi, kekhawatiran Mama sudah berakhir disini. Semoga Kamden bisa menjalani kehidupan dengan baik sama Dabin." Mamanya Kamden mengembalikan mic ke Hanbin, mulutnya sudah tidak bisa berkata-kata lagi saking sedihnya.
"Kamden, mau balas?" tawar Hanbin sambil menyodorkan micnya.
Kamden menerimanya, sebelum berbicara, dia menghela nafasnya supaya suaranya tidak bergetar menahan tangisnya. "Pasti berat besarin Kamden sama Kade sendirian, disini Kamden berterima kasih banget sama Mama. Kamden nggak tahu seberapa besarnya rasa terima kasih ini. Love you, Mom." Kamden membuat gestur love dari tangannya, itu yang pertama kalinya dalam seumur hidup.
"Adegan yang sangat mengharukan." Hanbin mengambil micnya lagi. "Acara selanjutnya kita akan foto bersama, tetapi sebelum itu, mari kita tunggu sampai kedua mempelai dan keluarganya tenang. Supaya tidak terasa menunggu, saya dan teman-teman saya menyiapkan sebuah lagu, dipimpin oleh Kim Taerae, vokalis utama kami."
Semua tamu bertepuk tangan, apalagi para remaja yang menjadi fans dari Boygroup Imagination, pastinya sangat heboh.
Kamden menepuk punggung tangannya Dabin yang terbalut sarung tangan putih, kalau dilihat-lihat masih terisak soalnya, Kamden tidak tahu cara menenangkannya bagaimana, mau dipeluk takutnya yang lainnya heboh ke mereka lagi, bukan ke Boygroup Imagination.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Awkward 2 (Na Kamden)
FanficKasih Kode ke Kamden itu susahnya minta ampun, yah, walaupun sebenarnya Kamden mengatakan hal yang membuat Dabin harus menunggunya dengan sabar.