Chapter 5

102 22 0
                                    

Chapter 5

2 Minggu kemudian Naruto dan Jiraiya sudah membawa Tsunade pulang ke desa.
Kemudian beberapa hari setelahnya Yuri memutuskan menemui bibinya, ini adalah pertama kalinya Yuri bertemu dengan bibinya.
Di depan kantor Hokage.
Langkah Yuri terhenti di depan kantor, ia melihat ke lantai atas. Ia menghela napas.
Kakashi yang melihat itu menggenggam tangan Yuri, Yuri melihat ke arah Kakashi.

"Kau pasti bisa, aku percaya itu." Ucap Kakashi.

"Terimakasih sensei." Ucap Yuri

"Masuklah, aku tunggu disini." Ucap Kakashi.

"Hn" seraya menganggukan kepala.

Ia masuk ke kantor Hokage menemui Tsunade dan mengetuk pintu dengan sopan sementara Tsunade sedang sibuk dengan dokumennya

Tok tok tok

"Masuk" ucap Tsunade

"Permisi Hokage-sama " Sapa Yuri dengan Hormat seraya membungkukkan badannya tanda memberi hormat secara formal.

Tsunade pun menoleh

"Yuri, ada apa ?" Kata Tsunade yang berdiri menghampiri Yuri dan berada di depannya. Dia terkejut dengan kedatangan Yuri, ia tak berani sebelumnya menemui Yuri, setelah ia tau segalanya, Setelah kematian kekasihnya Tsunade tak pernah ingin tau apapun tentang Konoha karena rasa traumanya. Dia merasa bersalah membiarkan Yuri sendiri di desa sementara Yuri mempunya dia sebagai anggota keluarganya.

"Tidak apa-apa Ba-san emm maksudku Hokage-sama" katanya seraya menarik ujung bajunya, menunduk dan ingin menangis.

Tsunade melihat itu lalu.

Grep

Tsunade memeluk Yuri, Yuri sempat kaget dengan respon bibinya. Tangis Yuri pecah disana. Ya Yuri memang terlihat sangat dingin tapi ketika bersama orang-orang yang ia cintai dia akan sangat hangat dan penyayang. Ia menangis membuat baju bibinya basah, Tsunade pun menangis melihat Yuri seperti ini, ia tau sakit rasanya dan ia sangat menyesal karena ia tak ingin tau keadaan di Konoha. Ia memeluk Yuri dan mengelus kepalanya. Setelah Yuri bisa menenangkan diri ia menghapus air matanya dan melepas pelukan bibinya dengan lembut.

"Panggil aku Ba-san saja ketika tidak ada orang penting. Tak perlu memanggilku formal. Kau adalah keponakanku. Aku tak punya nyali untuk menemuimu, karena aku takut kau membenciku. " Kata Tsunade

"Tidak Ba-san aku tak membencimu, selama ini aku berjuang  menjadi yang terbaik di angkatanku, karena aku ingin mewujudkan cita-cita orang tuaku dan alasan lainnya agar kelak saat bertemu denganmu, kau bisa bangga mempunyai keponakan sepertiku. Kau satu-satunya yang tersisa dari keluargaku, tak mungkin aku membencimu. Aku sudah tau cerita tentangmu aku mewajarkannya, aku mengerti perasaanmu." Ucap Yuri.

"Terimakasih atas pengertianmu Yuri." Ucap Tsunade seraya tersenyum.

"Sama-sama. Bolehkah aku meminta sesuatu kepadamu? " Tanya Yuri

"Apa yang kau minta ?" Tanya Tsunade

"Bisakah Ba-san melatihku ? Aku mohon Ba-san. Aku ingin menjadi muridmu." Tanya Yuri

"Baiklah mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku. Setelah pelantikan dan begitu aku selesaikan urusan ku dengan tetua kita akan berlatih." Jawab Tsunade.

"Terimakasih Ba-san, aku pergi dulu" Ucapnya
Seraya memeluk Tsunade

"Silahkan. Kau siapkanlah dirimu." Ucap Tsunade.

Setelah Yuri keluar dari kantor hokage, ia menghampiri Kakashi yang menunggunya di luar

"Sensei" teriak Yuri lalu memeluk Kakashi dengan senang hati.

Antara Dua Hati (Kakashi) (Itachi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang