Antara Dua Hati (Kakashi) (Itachi)

Chapter 16

Chapter 16

Tak terasa sebulan telah berlalu,
Di Konoha Kakashi sedang bersama Guy, Kurenai dan Asuma. Mereka sedang berada di kedai Dango.

"Kau makan ini setiap hari apa kau tak takut gemuk?" Kata Guy

"Aku menyukai makanan ini. Kau tau kan aku suka makanan manis." Kata Kakashi

"Kenapa hanya dango? Apa kau tidak bosan ?" Kata Kurenai

"Tidak, aku tidak bosan" kata Kakashi sambil melihat dango itu.

"Kau aneh sekali, waktu ini aku menawarimu dango kau katakan tidak suka makanan manis." Kata Guy

"Jangan bohongi dirimu Kakashi. Kau setiap hari makan ini karena kau merindukan Yuri bukan ? Aku tau dia suka dango. Keluarga ku dulu sering mengundang orang tuanya dan dia jika ada acara. Aku tau dia suka dango karena beberapa kali melihatnya makan itu." Ucap Asuma.

"Hmmmm… Cuma ini yang bisa aku lakukan, aku tak punya nyali untuk bisa menghubunginya." Kata Kakashi.

"Kirimkan lah surat padanya. Tak masalah bukan sesekali kau mengirimkan itu. Bukan berarti kau sudah tak ada hubungan lagi dengannya kau memperlakukan dia sebagai orang yang tak pernah kau kenal. Paling tidak sekarang hubungan kalian sebagai senior dan junior ku rasa tidak ada masalah. " Kata Kurenai

"Benar juga baiklah aku akan mengirimkan surat padanya." Ucap Kakashi.

Yuri dan Ryu sering bertemu dan mengobrol, hingga mereka menjadi teman baik. Yuri mulai mempercayai Ryu.
Pada suatu sore Yuri yang menuju perjalanan pulang seusai bekerja, Ia bertemu kembali dengan Ryu

"Hana" Sapa Ryu

"Oh, Hai Ryu."

"Hana, apakah kau sudah makan malam ?"

"Belum, aku baru pulang."

"Maukah kau membeli makanan bersamaku ? Kebetulan aku juga ingin makan malam" 

"Baiklah."

Mereka pun pergi ke kedai makanan

"Kau mau pesan apa?" Kata Ryu.

"Aku memesan sup miso dengan terong dan 1 mangkuk nasi putih, minumnya ocha hangat." Jawabnya

"Baiklah." Jawabnya

Setelah makanan datang mereka pun makan dan berbicara.

"Kau suka ekor kuning asin-panggang dan sup miso dengan terong ya ? Aku sering melihatmu memakan itu." Kata Ryu

"Hmm ia aku memang menyukainya." Kata Yuri.

"Sebenarnya aku merindukan sensei cuma dengan makan ini aku bisa menghilangkan sedikit rasa rinduku ke dia." Gumam Yuri dalam hati.

Setelah selesai makan, saat akan pulang. Ryu memulai pembicaraannya. 

"Hana, bolehkah aku mengantarmu pulang ? Ini sudah malam, Tidak baik wanita pulang sendirian." Kata Ryu

"Tidak apa-apa aku bisa pulang sendiri, lagipula kau kan tau aku dikawal."

"Aku ingin tau rumahmu. Apa aku bisa mengantarmu pulang ?"

"Baiklah."

Di perjalan pulang Yuri bertanya kepada Ryu.

"Ryu apakah ada di sini tempat yang indah? Aku sudah satu bulan disini, aku sudah berkeliling tapi tak menemukannya."

"Tentu saja ada. Apa mau ku antar kesana ?"

"Tentu saja. Apa kau punya waktu luang 8 hari lagi ? Kebetulan aku libur hari itu."