Chapter 18

56 14 0
                                    

Chapter 18

Sore harinya Ryu pergi ke rumah Yuri sesuai janji.
Ryu pun sudah berada di depan rumah Yuri. Lalu ia mengetuk pintu rumah Yuri

Tok tok tok

"Hana." Kata Ryu

Yuri membuka pintu.

"Hei Ryu, ayo kita berangkat."

Ryu pun mengajak Yuri ke suatu tempat.

Tempat itu sangat indah, melihat pemandangan matahari terbenam.

"Biarkan aku yang menggelar tikar, dan membuat api unggun. Kau urus sisanya." Kata Ryu

"Baiklah." Balas Yuri

Mereka pun mempersiapkan semuanya.
Begitu mereka selesai, Yuri dan Ryu duduk sambil menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Yuri.

"Masakanmu enak juga ya." Puji Ryu

"Terimakasih atas pujiannya. Aku sudah biasa memasak dari kecil." Balas Yuri.

"Apakah ibumu sangat sibuk sampai kau suka memasak sendirian?"

"Tidak, aku kehilangan orang tuaku saat aku berumur 4 tahun. Mereka meninggal saat ada kekacauan menyerang desaku. Semenjak itu aku tinggal hanya dengan pengasuh. Setelah umur 7 tahun aku memutuskan kan belajar hidup sendirian. Karena aku ingin lebih mandiri, juga menghemat tabungan yang ditinggal orang tuaku dan santunan yang diberikan desa kepadaku.
Aku sekarang hanya mempunyai Ba-san, dia sepupu ayahku, tapi karena dulu dia trauma atas kematian kekasih dan adik kandungnya, dia pergi dari desa. Dia baru kembali kurang lebih 3 tahun lalu." Kata Yuri.

"Jadi begitu. Aku turut prihatin. Aku tau rasanya tidak mempunyai siapa-siapa.
Ibu dan ayahku meninggal saat aku bayi, bahkan aku tidak tau orang tuaku. Aku di rawat di panti asuhan desa, ketika umurku 5 tahun aku di berikan tempat tinggal sendiri." Kata Ryu

"Kita senasib ya. Hahaha" kata Yuri mecah suasana sedih

Mereka melanjutkan menyantap makanannya hingga habis. Kemudian Yuri dan Ryu melihat pemandangan matahari terbenam.

"Aku merindukanmu sensei, Itachi-Nii." Gumamnya dalam hati sambil memegang liontin kalung yang Kakashi berikan dan memegang gelang yang Itachi berikan kepadanya dengan tangan satunya.

Ryu yang melihat itu bertanya kepada Yuri.

"Hana, kalung dan gelang mu sangat indah."

"Ya, ini adalah pemberian dari 2 orang yang sangat berharga buatku. Salah satunya memberikanku kalung peninggalan ibunya dia meletakkan cakranya di liontin ini. Sementara yang lagi satu memberiku gelang yang ia buat dari Cakranya." Kata Yuri.

"Ohh salah satunya pasti pria muda yang punya tanda lahir keriput yang bersama mu beberapa hari yang lalu ya yang memberikannya padamu?" Kata Ryu

"Ya, dia yang memberikan ku gelang ini. Aku sudah memakainya selama 10 tahun.  Bagaimana kau tau aku bersama Nii-san kemarin?" Kata Yuri

"Aku melihatmu seminggu yang lalu bersamanya berjalan-jalan di desa, aku tak enak menyapa kalian jadi aku pergi. Apakah dia pacarmu ?" Kata Ryu

"Bukan dia bukan pacarku, sebenarnya rumit kalau dijelaskan, dia calon suamiku, aku dijodohkan dengannya,tapi aku menolaknya. Aku tak mungkin menjadikannya suamiku, aku sudah berjanji pada mendiang Tou-sannya untuk tidak memiliki hubungan lebih dari sekedar teman karena klan nya menentang untuk mencari pasangan di luar klannya pada saat itu. Padahal Ji-san sangat menginginkan aku menjadi menantunya. Aku terikat janji itu sampai aku mati, karena Ji-san belum melepaskan janji ku kepadanya sampai dia meninggal. Sebenarnya kami sudah berteman dari usiaku 5 tahun dengan nya dan ada satu lagi temanku yang ku anggap sebagai kakak, tapi semenjak umur 8 tahun aku menyukai pria yang memberiku gelang ini, dia menyukaiku beberapa bulan setelah mengenalku, kami sempat memperjuangkan cinta kami, tapi di usia ku 12 tahun aku harus berpisah darinya. Jii-san dan Tou-sannya meminta kami untuk berpisah, karena anggota garis keras klannya meminta kami untuk tidak bersama, jika kami tetap nekat bukan hanya aku tapi dia juga akan dilenyapkan. Aku mencintai dia sampai saat ini, sayang 3 tahun lalu Tou-san nya meninggal dan membawa janjiku dengannya, dia dan temanku yang seperti kakak bagiku susah payah merubah peraturan klannya tapi karena janji itu aku tak bisa bersamanya. Kemarin adalah perpisahan kami, aku memintanya mencari calon istri yang satu klan dengannya, dia mengiyakan keinginanku. Kami melepas rindu dan cinta kami selama 1 Minggu." Ucap Yuri.

Antara Dua Hati (Kakashi) (Itachi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang