Chapter 17

63 16 0
                                    

Chapter 17

Pada saat siang hari.
Itachi duduk bersama Yuri di ruang tamu, Yuri menyenderkan kepalanya di bahu Itachi dan memeluknya. Damai, ya damai sekali memang. Bahu Itachi merupakan salah satu tempat ternyamannya selain bahu Kakashi. Itachi membelai rambut Yuri dengan lembut dan menempelkan pipinya ke kepala Yuri.

"Yuri, apa kita bisa jalan-jalan ? Aku ingin melihat-lihat desa ini" Tanya Itachi

"Tentu saja Nii-san, ayo kita berkeliling." Yuri pun bersiap-siap dan kemudian mereka berangkat Itachi menggenggam tangan Yuri dengan erat, sama seperti saat mereka masih bersama dulu.

Di perjalanan tidak sengaja Ryu atau Deidara melihat Yuri dan Itachi berjalan bersama sambil berpegangan tangan.
Ia pun bersembunyi saat Yuri dan Itachi semakin dekat.

"Yuri desa ini lumayan juga, masih asri ya." Kata Itachi

"Ia Nii-san, disini masih sangat asri, penduduknya juga ramah-ramah." Kata Yuri

"Nii-san senang bisa menghabiskan waktu bersamamu seminggu disini. Tidak ada pengganggu." Kata Itachi

Maklum pengganggunya adalah tim 7 pokoknya mereka itu sering ngintipin Kakashi, Itachi dan Yuri dari kecil, terutama Sasuke dan Naruto saat masih 5 tahun selalu ngintilin Itachi dan Yuri kemana-mana.

"Hahaha pasti tim 7 kan ? Mereka itu perhatian dengan kita Nii-san. Mereka itu sudah seperti adikku sendiri. Wajar lah kalau mereka kepo dengan pasangan Nee-sannya. Apalagi salah satunya adalah Otouto mu." Kata Yuri.

"Andai saja kau tidak terikat janji dengan Tou-san. Kau pasti sudah menjadi istriku sekarang." Ucap Itachi.

Setelah Itachi dan Yuri pergi melewati Ryu, dia baru keluar dari sana dan pergi ke arah yang berbeda.

"Hah, saingan ku kemarin om om bermasker, sekarang pemuda keriput itu. Belum juga ku singkirkan satu, satu lagi sudah muncul. Tidak ada habisnya." Ucap Ryu kesal.

Setelah berjalan mengelilingi desa kemudian mereka singgah ke kedai dango.
Mereka makan dango bersama.

"Kau sudah suka dango lagi ?" Tanya Itachi

"Ya sudah, waktu itu aku sedang hamil, jadi kenapa aku malah makan cumi bakar yang tak aku suka. Entah kenapa kemarin cumi bakar itu enak sekali, tapi setiap makan dango aku merasa mual." Ucap Yuri.

"Aku tak menyangka kau hamil anak sensei. Padahal dia sudah menitipkanmu padaku." Kata Itachi.

Yuri terdiam mendengar ucapan Itachi.
Lalu ia menarik napas panjang.

"Apa aku tampak seperti barang ? Yang bisa diambil dan dikembalikan?" Kata Yuri.

"Bukan begitu, dia ingin kau bahagia, ia merasa jika tidak bisa bersamanya hanya akulah orang yang dapat membuatmu bahagia. Dia tau aku mencintaimu dari awal kita bertiga berpapasan. Di samping itu tetua juga menjodohkan kita, dia tau akan hal itu. Jadi dia mempercayakan kau kepadaku." Kata Itachi.

"Tapi kita tak bisa bersama, itu titik menyedihkannya Nii-san. Jika aku tak mempunyai janji dengan Tou-san mu pasti aku sudah bersamamu sejak awal. Aku tak akan punya rasa sakit kehilangan, lalu sekarang kehilangan lagi. " Kata Yuri.

Itachi mengerti perasaan Yuri sebenarnya dia ingin memulai kehidupan baru dengannya namun karena janji Yuri terhadap Fugaku lah yang menghalangi mereka bersama.

Setelah selesai mereka pulang. Mereka masuk ke kamar Yuri Itachi melihat foto-foto di meja kerja Yuri. Terlihat foto Kakashi bersama Yuri, foto tim 7 Yuri dan Kakashi, foto Shisui, Yuri dan Itachi, serta foto Itachi dan Yuri dulu saat mereka masih bersama.

Antara Dua Hati (Kakashi) (Itachi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang