05

478 35 1
                                    

Jaemin mengambil cuti kerja nya dalam beberapa hari untuk mengurus sang istri yang terserang demam. Jaemin mengompres dahi Renjun dengan menggunakan bye bye fever sementara Renjun masih tertidur. perlahan-lahan kedua mata serupa rubah itu terbuka. Jaemin melihat istrinya telah bangun dari tidurnya sambil tersenyum melihatnya.

"sayang bagaimana keadaanmu?" tanya Jaemin sembari mengelus lembut wajah gembil Renjun.

"sudah sedikit lumayan Nana." ucapnya dengan suara parau nya.

"syukurlah Nana senang mendengarnya, kamu sarapan ya sayang Nana udah buatin bubur untuk kamu."

"hum." ucap Renjun menganggukkan kepalanya lalu Jaemin membantu Renjun untuk duduk sambil bersandar dengan menggunakan bantal yang sudah di sandarkan Jaemin di kepala kasur.

"ini buburnya sayang di makan haaa~"

Renjun langsung memasukkan bubur putih kedalam mulutnya saat Jaemin menyuapinya, Jaemin tersenyum melihat istrinya begitu lahap makan bubur yang dia masak spesial untuk istrinya. setelah selesai makan Jaemin memberikan obat penurun demam untuk Renjun. Renjun minum obatnya lalu dia kembali istirahat.

"kamu istirahat dulu ya sayang Nana pergi dulu bentar mau kembalikan piring kotor kamu."

"nee."

Jaemin mengecup kening Renjun setelahnya dia keluar dari kamar untuk pergi ke dapur sembari mengembalikan bekas peralatan makan Renjun. sesampainya di dapur Jaemin meletakkan peralatan makan Renjun lalu mencucinya.

"tuan biar saya saja yang mencuci piring kotor nyonya." ucap bibi kim melihat Jaemin yang sedang mencuci piring Renjun.

"sudah selesai bibi, mendingan bibi masak aja untuk makan siang kami."

"baik tuan."

Setelah itu Jaemin pergi dari dapur meninggalkan bibi Kim yang sedang sibuk memasak untuk makan siang majikannya. Jaemin kembali lagi masuk ke dalam kamarnya terlihat Renjun masih tertidur pulas di kasur mereka. Jaemin mengambil laptopnya di dekat narkas setelahnya Jaemin duduk di dekat Renjun sembari mengetik di layar laptopnya. Renjun sama sekali tidak terganggu dari tidurnya sedangkan Jaemin sekali-kali melirik kearah istrinya yang masih tertidur dengan nyaman di sampingnya.

Jaemin yang sedang sibuk bekerja di laptopnya, namun dia tidak menyadari jika Renjun sudah bangun sejak tadi sambil melihat sang suami yang sedang sibuk bekerja.

"Nana."

Jaemin melihat Renjun dengan kedua matanya masih mengerjap lalu Jaemin meletakkan laptop miliknya di narkas.

"sudah bangun sayang." ucap Jaemin sambil mengelus lembut rambut Renjun.

"hum." Renjun menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"kamu lapar?"

Renjun hanya menggelengkan kepalanya lalu Jaemin memeriksa dahi Renjun dengan punggung tangannya.

"demam kamu sudah turun sayang."

Renjun tersenyum lalu tiba-tiba Renjun memeluk Jaemin dan meletakkan kepalanya di perut sang suami.

"makasih Nana karena selalu menjaga diriku waktu aku sakit."

"everything for you babe."

Jaemin mengecup rambut Renjun sedangkan Renjun masih memeluk perut Jaemin.

"Nana."

"iya sayang."

"aku bosan di rumah terus, aku ingin kita jalan-jalan."

"Injunie mau pergi jalan-jalan kemana sayang?" tanya Jaemin lembut sembari mengelus lembut rambut Renjun.

"kemana aja yang penting sama Nana."

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang