34

210 23 2
                                    

Sudah hampir sebulan Renjun telah dirawat di rumah sakit yang berada di Jeju. hari ini Renjun sudah bisa diperbolehkan oleh dokter untuk pulang ke Seoul pagi ini, Jaemin yang sedang sibuk memasuki pakaian keduanya kedalam koper sedangkan Renjun masih melamun sambil melihat ke arah luar Jendela. Jaemin sudah selesai dengan pekerjaannya lalu menghampiri Renjun yang masih melamun melihat ke arah jendela.

"sayang." Jaemin menyentuh punggung sempit Renjun lalu Renjun melihat kearah Jaemin yang tersenyum melihatnya.

"ayo kita pulang." ajak Jaemin sembari memegang tangan Renjun dan dibalas anggukan kepala Renjun dan membalas pegangan tangan Jaemin.

Keduanya sudah keluar dari ruang rawat lalu berjalan ke arah parkiran dimana mobil Jaemin ada di parkiran rumah sakit. supir membuka pintu mobil untuk keduanya lalu Jaemin dan Renjun masuk kedalam mobil dengan supir yang sudah melajukan mobil milik Jaemin dengan kecepatan sedang. sepanjang perjalanan hanya suasana hening yang melanda mereka. Jaemin yang selalu melihat kearah Renjun yang sedang melamun melihat ke arah jendela.

"Nana~ya."

"yes baby."

"sebelum kita ke bandara bolehkah kita singgah sebentar ke pemakaman."

"boleh sayang."

"makasih Jaem."

"iya sayang." Jaemin mengelus lembut rambut halus milik Renjun. Renjun menyenderkan kepalanya pada bahu suaminya. usapan Jaemin yang begitu nyaman dirasakan Renjun pada rambutnya hingga akhirnya dia langsung jatuh tertidur di bahu suaminya.

Jaemin melirik ke arah samping dapat dia lihat Renjun sudah tertidur di dekatnya. Jaemin meletakkan kepala Renjun di dada bidangnya lalu mendekap tubuh mungil itu ke dalam dekapannya agar Renjun nyaman di dalam tidurnya. Sepanjang perjalanan yang mereka tempuh menuju akhirnya mereka sudah sampai di pemakaman umum. Jaemin memegang tangan Renjun lalu masuk kedalam pemakaman umum dan berjalan ke arah dimana pemakaman Ryujin berada di sana.

"Ryujin-ah maaf aku tak bisa datang untuk menemui kamu dan maafkan aku. aku gak bisa nolong kamu waktu itu hiks maaf Ryujin maafkan aku." Jaemin mengelus lembut punggung sempit milik istrinya agar Renjun sedikit lebih tenang.

Setelah beberapa menit akhirnya Jaemren memutuskan pergi ke bandara untuk berangkat ke Seoul. selama beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sudah sampai di bandara di Jeju keduanya keluar dari dalam mobil sembari memegang tangan. Jaemin dan Renjun masuk kedalam bandara menuju ke arah keberangkatan, selagi menunggu pesawat yang akan sebentar lagi akan take off. Jaemin sedari tadi memperhatikan Renjun yang melihat ke arah lurus di sekitar bandara itu.

Jaemin menyentuh pundak Renjun. Renjun yang merasa ada yang menyentuh pundaknya, dia pun melihat ke arah Jaemin yang tersenyum ke arahnya.

"ada apa Jaem?" tanya Renjun bingung.

"kamu baik-baik saja Ren?" tanya Jaemin memastikan.

"aku baik." ucap Renjun tersenyum.

Tiba-tiba saja terdengar suara operator dari dalam bandara memberitahukan kepada semua penumpang khususnya untuk keberangkatan ke Seoul hari ini. Jaemin dan Renjun yang mendengar suara operator itu keduanya langsung beranjak dari tempat duduk penunggu menuju keberangkatan.

Keduanya sudah masuk ke dalam pesawat dimana posisi Jaemin berada di dekat jendela sedangkan Renjun duduk di samping Jaemin. sesuai dengan instruksi dari aturan pesawat para penumpang di sarankan untuk memakai sabuk pengaman sebelum pesawat akan lepas landas, setelah semua penumpang memakai sabuk pengaman mereka pesawat itu mulai lepas landas menuju ke Seoul dimana tempat tujuan mereka berangkat.

Selama beberapa jam perjalanan akhirnya Jaemren sudah sampai di bandara Incheon supir yang sudah sejak tadi menunggu kedatangan tuanya akhirnya membukakan pintu untuk kedua pasangan itu. Sepanjang perjalanan suasana cukup hening Renjun hanya melihat kearah jendela sedangkan Jaemin sedari tadi memperhatikan suaminya dengan sendu.

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang