28

209 25 3
                                    

Matahari yang sudah menampakkan dirinya menandakan pagi hari yang sudah tiba. dibalik cahaya yang menembus jendela kaca pada kamar sepasang suami-istri yang masih terlelap dalam tidurnya. Perlahan-lahan kedua mata serupa rubah terbuka. Renjun terbangun dari tidurnya, diliriknya disampingnya terlihat Jaemin masih terlelap dalam tidurnya dengan kedua tangan Jaemin masih melingkar sempurna pada pinggang rampingnya. Renjun mengelus lembut wajah pria tampan itu sembari tersenyum melihatnya.

" tampan." gumam Renjun dengan suara lembutnya, dia mendekati wajah Jaemin. Renjun tertegun melihat bibir tipis yang berwarna merah alami milik suaminya, dan entah apa yang merasukinya Renjun mengecup sekilas bibir ranum Jaemin.

Setelah mengecup bibir Jaemin. Jaemin tiba-tiba membuka kedua matanya, Renjun terkejut melihat suaminya sudah bangun apalagi Renjun masih pada posisinya yang terlalu dekat dengan Jaemin.

"pagi sayang." sapa Jaemin tersenyum manis melihat sang istri yang masih mengerjap kedua matanya. Jaemin mencubit gemas wajah gembil Renjun yang sudah memerah.

"menggemaskan."

Renjun langsung tersadar dengan jaraknya yang terlalu dekat, dia langsung menjauh dari Jaemin. namun sebelum itu terjadi Jaemin langsung menarik tubuh mungil itu hingga Renjun tertidur di atas tubuh suaminya.

"Na." Jaemin memeluk Renjun begitu erat sembari mengelus lembut punggung sempit Renjun.

"hm." gumamnya.

"ini sudah siang bukannya hari ini kamu akan ke kantor?" tanya Renjun menatap suaminya mengelus lembut wajah gembil Renjun. Renjun memejamkan kedua matanya dan menikmati sentuhan lembut wajahnya dari suaminya.

"aku tahu tapi tunggu lima menit lagi sayang aku ingin seperti ini dulu." Jaemin memeluk Renjun sembari memejamkan kedua matanya tapi Renjun hanya diam saja sambil memperhatikan wajah mulus pria tampan itu, Renjun juga mengelus lembut wajah Jaemin.

Jaemin membuka kembali kedua matanya dan melihat Renjun dengan jarak yang sangat dekat.

"kenapa kamu sangat cantik sayang?" tanya Jaemin sembari mengecup sekilas bibir ranum Renjun.

"aku tidak tahu lebih baik kamu mandi sana aku akan buatkan sarapan untuk kita." Renjun yang salah tingkah langsung melepaskan pelukannya dari Jaemin dan langsung beranjak dari tempat tidurnya.

Melihat itu Jaemin terkekeh melihat sang istri yang salah tingkah akan perlakuannya yang bisa buat anak gadis mati terserang jantung karena perlakuan Jaemin yang begitu lembut dan romantis. Jaemin beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi yang memang sudah ada di dalam kamar mereka. pintu terbuka Jaemin sempat terkejut melihat Renjun yang lagi mandi dengan memperlihatkan lekukan tubuh polosnya. Jaemin sempat tertegun melihat tubuh sang istri walaupun perutnya buncit Renjun masih terlihat sangat seksi di mata Jaemin.

air shower masih terus menyala dan Renjun masih menikmati acar mandinya dengan air hangat yang dikeluarkan oleh shower. Jaemin melucuti semua baju yang dia pakai sampai tak tersisa sekali pun. Jaemin mendekati Renjun lalu memeluk tubuh mungil itu dari belakang dan membiarkan tubuh telanjangnya yang basah akan air yang turun dari bawah shower. Renjun merasakan kedua lengan yang melingkar sempurna pada pinggang rampingnya. Renjun mendongkrak wajahnya melihat Jaemin yang menyandarkan kepalanya di bahu polos Renjun.

"kenapa gak bilang kalau mau mandi dulu sayang."

"bukannya seperti biasanya aku seperti ini sebelum buat sarapan aku mandi dulu."

"aku tahu."

"lalu kenapa kamu bertanya lagi dengan kebiasaan yang aku lakukan Na?"

"hanya bertanya saja dan sini biar Nana bantu untuk mandikan kamu."

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang