11

355 33 2
                                    

Dokter sedari tadi sedang memeriksa kondisi Renjun dan Jaemin sangat gelisah dan khawatir melihat kondisi istri nya yang tiba-tiba saja pingsan, dia pun terus memperhatikan Renjun yang masih terbaring lemah di tempat tidur. dalam beberapa menit akhirnya dokter sudah selesai memeriksa keadaan Renjun.

"dok bagaimana keadaan istri saya?" tanya Jaemin menatap khawatir pada Renjun.

"kamu tenang istri kamu baik-baik saja dan satu lagi ingatan nya juga perlahan-lahan akan memulih jadi kamu tidak perlu khawatir dengan keadaan istri kamu." ucap dokter tersenyum. Jaemin bernapas lega setelah dokter menjelaskan kondisi Renjun kepadanya.

Dokter pun langsung pamit untuk pulang setelah selesai memeriksa kondisi Renjun. Jaemin mengantarkan dokter ke depan pintu apartemen nya setelah itu dia kembali ke kamar untuk melihat kondisi istrinya. Jaemin duduk di dekat Renjun sembari memegang tangan mungil nya.

"sayang maafkan aku tak seharusnya aku menyakiti kamu." ucapnya merasa bersalah setelah dia memaksa Renjun untuk melakukan hubungan badan dengannya.

Jaemin mencium punggung tangan Renjun dan dia masih melihat Renjun tertidur. Jaemin mengelus lembut rambut Renjun dan masih menunggu Renjun kembali siuman. namun disaat dia menunggu Renjun siuman. kedua mata serupa rubah itu perlahan-lahan terbuka. Jaemin tersenyum melihat istrinya sudah kembali siuman.

"sayang."

Jaemin mendekati Renjun sembari mengelus lembut wajah gembil istrinya sedangkan Renjun menatap Jaemin dengan mengerjapkan pelan kedua matanya.

"a...aku dimana?"

"apartemen kita sayang."

"apartemen."

"hum~ apartemen tempat tinggal kita sayang."

Renjun menganggukkan kepalanya lalu memejamkan kembali matanya karena masih merasakan sakit past kepalanya.

"sayang kamu butuh sesuatu." tanya Jaemin lalu Renjun kembali membuka matanya dan melihat Jaemin yang masih tersenyum melihatnya.

"minum."

"baiklah kamu tunggu disini biar Nana ambilkan minum ke dapur dulu ya sayang."

Jaemin beranjak dari tempat duduknya tapi Renjun langsung memegang tangan Jaemin.

"ada apa sayang?" tanyanya lembut.

"aku ikut."

"tapi kamu masih sakit sayang kamu tunggu disini Nana hanya ke dapur hm."

"gak aku pokoknya mau ikut."

Jaemin hanya bisa menghela napas dan harus sabar dengan Renjun, jika Renjun sedang sakit mendadak sikap nya langsung manja tapi Jaemin sangat senang jika istrinya manja kepadanya.

"baiklah ayo biar Nana gendong."

Renjun langsung tersenyum dan merentangkan kedua tangannya. Jaemin langsung menggendong tubuh mungil istri dengan ala koala.

"aigoo~ bayi besar ku manja sekali."

Renjun mengalungkan kedua tangannya di leher Jaemin dan memeluk Jaemin begitu erat. Jaemin berjalan menuruni anak tangga menuju ke dapur sambil menggendong istri kesayangannya. sesampainya di dapur Jaemin mendudukkan Renjun di kursi makan lalu dia menuangkan air hangat untuk Renjun.

"ini sayang."

Renjun langsung mengambil segelas air hangat itu dari tangan Jaemin setelah itu dia meneguk habis air hangat itu sembari meletakkan gelas di nakas.

"ayo sayang biar Nana anterin kamu ke kamar biar kamu bisa istirahat."

"tunggu."

Jaemin langsung menghentikan tangannya saat dia ingin menggendong Renjun kembali.

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang