16

314 36 3
                                    

Hujan berhenti dengan sendirinya Jaemin masih duduk di ranjang sembari melihat Renjun yang masih tertidur pulas di pelukannya, dia melihat jam tangan yang bertengger di tangannya menunjukkan pukul sepuluh malam. Jaemin yang sudah memakai pakaian lengkapnya dengan menggunakan jas kantor yang tadi siang dia pakai sedangkan Renjun masih bertahan di dalam selimut dengan balutan kemeja putih yang dipakai kan Jaemin kepadanya. perlahan-lahan kedua mata serupa rubah itu terbuka. Renjun sudah bangun lalu melihat ke samping jika suaminya masih menunggunya untuk bangun.

"Nana." ucap nya dengan suara parau nya.

"iya sayang." Jaemin mengelus lembut rambut Renjun lalu mengecup dahi istrinya.

"jam berapa?"

"sepuluh."

Renjun langsung kembali sadar setelah melihat ke arah jendela jika hari semakin malam terlebih lagi keduanya masih berada di dalam kantor.

"astaga Nana berapa lama aku tertidur, dan kenapa kamu gak bangunin aku." rengeknya.

"maaf sayang aku gak tega bangunin kamu, karena kamu kecapean makanya aku biarkan kamu tidur."

"kita pulang Nana ini sudah malam." rengeknya sambil membuka selimut dan terlihat paha mulus yang tidak ditutupi apapun.

"celanaku mana?" tanya Renjun panik karena melihat keadaan dirinya dengan hanya memakai baju kemeja putih kebesaran milik suaminya.

"celanamu ya."

"iya Nana mana celanaku. aku tidak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini." ucapnya melihat keadaan dirinya sekarang.

"celana milikmu sudah tidak bisa dipakai sayang."

"maksudmu?" tanya Renjun bingung.

Jaemin beranjak dari tempat tidur lalu mengambil celana panjang Renjun yang tercecer di lantai lalu memperlihatkan bagaimana keadaan celana milik nya yang sangat mengenaskan itu dimana terdapat noda cairan miliknya saat mereka melakukan hubungan badan tadi dan satu lagi robekan celana Renjun sangat lebar tepatnya pada bagian sebelah celananya yang sudah tidak bisa di dipakai olehnya.

"apa seganas itu kita berhubungan sampai celanaku robek separah itu?" tanya Renjun.

"hm mungkin aku yang tidak bisa mengendalikan hormon ku sendiri makannya aku membuka celanamu dengan paksa."

Seketika ingatan Renjun kembali berputar mengingat kegiatan panas mereka yang begitu cukup menggairahkan dimana Jaemin yang sangat pro melakukan hubungan badan dengannya terlebih lagi keduanya melakukan hubungan kegiatan panas mereka sampai berjam-jam lamanya.

"tidak!!!.."

Renjun tiba-tiba berteriak Jaemin langsung panik mendengar suara teriakan istri nya lalu mendekat pada Renjun.

"sayang kamu tidak apa-apa? apa ada yang sakit?" tanya Jaemin khawatir.

"Nana aku malu."

Renjun langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher milik dominan, dia tidak mau terlihat begitu mesum di depan suaminya apalagi ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hubungan badan entah sudah beberapa kalinya mereka melakukan hubungan itu dan yang pastinya hanya sepasang suami-istri itu saja yang tahu.

"malu kenapa hm?" tanya Jaemin sembari mengelus kepala Renjun.

"kita pulang aku tidak ingin berlama-lama disini."

"baik sayang kita pulang."

Jaemin memakaikan selimut untuk menutupi paha mulus Renjun karena biar bagaimanapun dia tidak ingin mengumbar aset miliknya. setelah selesai Jaemin menggendong Renjun dengan ala bridal style sedangkan Renjun masih tetap sama menyembunyikan wajahnya di leher Jaemin. setiap koridor yang mereka lewati telah sepi dan untung saja karyawan di kantor itu sudah pulang jadi Jaemin masih bisa lebih tenang membawa istrinya untuk pulang ke apartemen dalam keadaan setengah telanjang.

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang