12

364 32 1
                                    

Jaemin melepaskan ciumannya dari Renjun lalu Renjun membuka kedua matanya dengan mengerjapkan pelan. Jaemin menangkup wajah gembil itu sambil tersenyum melihat istrinya yang masih melihat nya. jujur Jaemin sangat bahagia akhirnya setelah sekian lama menunggu istrinya yang pernah hilang ingatan akhirnya Renjun sudah ingat siapa Jaemin dan bagaimana kenangan kedua nya.

"Injunie."

"hum~."

"aku sangat merindukanmu."

Renjun tersenyum manis di depan suaminya itu lalu langsung memeluk tubuh tegap milik Jaemin sembari mengelus lembut punggung lebar Jaemin.

"aku juga Nana dan maafkan aku yang tiba-tiba melupakanmu dan jujur aku merasa bersalah karena aku hanya ingat Jaehyun yaitu mantan kekasihku."

Renjun menundukkan kepalanya setelah melepaskan pelukannya dari Jaemin. Jaemin mengangkat dagu Renjun, Renjun melihat Jaemin dengan sendunya.

"tidak apa-apa sayang aku juga akan terus menunggu kamu untuk ingat semuanya tentang kita dan sekarang kamu sudah ingat semuanya Injunie aku sangat senang mendengar nya."

"terima kasih Nana aku mencintaimu."

"aku sangat mencintaimu Injunie."

Jaemin dan Renjun kembali lagi berpelukan dengan Jaemin mengecup kening Renjun. Setelah keduanya sudah berbaikan Jaemin dan Renjun akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke apartemen mereka dengan berjalan kaki bersama menuju apartemen mereka. keduanya saling berpegangan tangan dan saling tersenyum.

"sudah lama kita tidak berjalan kaki seperti ini sayang."

"iya Nana aku bahkan juga ingat saat kita pacaran selalu jalan kaki bersama waktu kita pulang sekolah."

"dan itu sangat romantis bila di ingat dimana kamu dan aku sudah resmi jadian sampai hari ini juga kamu adalah pasangan hidupku."

Renjun tersenyum dan Jaemin menyelipkan rambut Renjun yang sudah mulai panjang itu di telinga nya. sesampainya di apartemen Haechan dan Jeno saling menatap bingung melihat sepasang suami-istri itu yang senyum-senyum seperti orang gila.

"astaga apakah sekarang aku sedang menonton film drama romantis." ujar Haechan menggelengkan kepalanya melihat Jaemin dan Renjun yang saling tersenyum.

"eh kalian apa kalian tidak ada niat untuk sarapan pagi bersama." protes dan dibalas dengusan Renjun karena Haechan mengganggu dia dan Jaemin yang lagi sedangkan di landa kasmaran.

"sayang sebaiknya kita pulang saja ya kita juga tidak boleh mengganggu mereka berdua." ujar Jeno.

"tapi Jeno aku lapar sebaiknya kita sarapan dan setelah itu kita pulang titik." ucap Haechan kesal sedangkan Renjun yang sejak tadi melihat sahabatnya sangat aneh apalagi dengan sikap nya itu.

"Jeno."

"iya Ren."

"ada apa dengan istrimu itu tidak seperti biasanya dia bersikap aneh seperti ini padahal kalau dia lapar dia juga bisa makan." ucap Renjun.

"Haechan hamil makannya sikap nya jadi sensitif." jelas Jeno. Renjun langsung membulatkan kedua matanya setelah mendengar ucapan Jeno.

"apa Haechan hamil!!." teriaknya begitu keras lalu Haechan pun datang dengan membawa beberapa makanan yang tadi sudah di masak Jaemin sambil memakannya di depan Renjun.

"iya Injunie aku hamil, bagaimana menurutmu apakah kamu senang mendengar kabar ini?" tanya Haechan sembari mengelus lembut perutnya yang masih rata itu.

Renjun langsung memeluk Haechan, dan dia langsung terharu mendengar kabar bahagia itu.

"Haechanie tentu saja aku senang dan selamat untuk kamu dan Jeno." ucapnya terharu.

Love & marriage { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang