Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Jepang) "Akhirnya kita bertemu Tn. Nakamoto", Y/n mengulurkan tangannya
Mata berbinar Tn. Nakamoto, melihat putri yang ia cintai berdiri dihadapannya
Alih-alih menerima jabat tangan Y/n, ia menarik Y/n masuk ke dalam pelukannya
"Putriku... Putri cantikku" mempererat pelukannya
Y/n tidak berniat membalas pelukannya, ia bahkan tidak merespon ucapan Tn. Nakamoto
"Bisa kita langsung saja? Ada hal yang ingin ku bicarakan dengan anda" ucap Y/n dengan tegas
. . .
Saat ini Y/n yang didampingi Jaemin dan Tn. Nakamoto sedang duduk berhadapan diruangan megah yang bisa disebut ruang keluarga dalam istana milik Tn. Nakamoto
"Kau sangat cantik seperti ibumu" kagum Tn. Nakamoto terus memperhatikan putrinya
"Aku ingin anda tahu, aku mengangkat seorang anak laki-laki, dan saat ini aku sedang mengandung"
"Mwo?! Kau belum boleh mengandung sekarang! Jaemin kau sangat lancang!"
"Apa masalahnya? Kami pasangan suami-istri, hal yang sangat wajar jika kami memiliki buah hati!" Y/n mulai meninggi
"Aku masih punya tugas penting untuk suamimu!"
Y/n smirk, "Akhirnya anda juga yang mulai membahasnya. Itu tujuanku bertemu dengan anda. Saat ini aku sangat bahagia, suamiku, Yuan dan sekarang aku mengandung, semuanya sudah sempurna. Kau ingin melihatku bahagia kan? Maka lepaskan suamiku! Aku tidak peduli dengan urusanmu, biarkan aku dan suamiku hidup tenang!"
"Kau tidak mengerti Y/n. Ini tidak semudah yang kau bicarakan!"
"Maka jelaskanlah! Jelaskan semua hal yang tidak ku mengerti! Aku berhak tahu segala hal yang berkaitan dengan suamiku!"
Jaemin menggenggam tangan Y/n, ia khawatir pada kondisi istrinya yang sedang mengandung. Emosi yang terlalu bisa membahayakan kandungannya
Tn. Nakamoto tidak bergeming, ia mengalihkan pandangannya, "Untuk sekarang sebaiknya kalian pergi"
