Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
"Sunmi, aku pergi ya. Kau bisa mengatur semuanya kan? Aku akan pulang terlambat" berjalan menghampiri Sunmi.
"Kau tenang saja. Tapi sebenarnya kau mau kemana? Penampilanmu itu terlalu cantik, jangan bilang kau mau berkencan?!" menangkupkan kedua tangannya pada wajah Y/n.
"Cih pikiranmu hanya kencan dan kencan. Sudah ya aku pergi" melambaikan tangannya dan berlalu.
Hari dimana Y/n bertemu dengan Haechan membawanya pada ingatan yang menyakitkan itu.
Y/n mengambil cuti dan pergi dengan tujuan mengunjungi makam keluarganya, sekaligus memperbaiki suasana hatinya.
(Jaemin)
"Kenapa makananku tidak ada rasanya?!", menggebrak meja makan.
Menatap dingin para pelayan kemudian pergi.
Diperjalanan pikirannya sangat kacau. Sudah berhari-hari muncul beberapa masalah di perusahaan membuat suasana hatinya menjadi buruk.
Jaemin berkendara menuju kantor, tanpa sengaja melihat Y/n sedang berjalan dengan santai.
Jaemin fokus menatap perempuan itu, sampai akhirnya hilang dari pandangannya.
(Y/n)
"Ayah, ibu, dan adik-adikku, aku datang." tiba di makam keluarganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duduk ditepi makam ayahnya
"Ayah, ibu aku sekarang semakin mahir memasak (tersenyum), Junho mengajariku di sela-sela jam bekerja. Hm... Anak itu memang bisa diandalkan untuk urusan memasak" berbicara seolah ayah dan ibunya ada dihadapannya.
"Ayah, ibu aku merindukan kalian."
(Kantor Jaemin)
"Begini saja tidak becus!" melempar berkas-berkas ke lantai.
"Perbaiki! Kemudian berikan pada Daejung, kuberi waktu tiga jam!" tatapannya menusuk tajam.
"Ba-baik Tuan" dengan suara bergetar.
Mengusap kasar wajahnya, "Sial*n! Buat kesal saja!"
Tiba-tiba ia kembali teringat pada Y/n.
Menghubungi Haechan, "Halo? Dimana?! Hm.. Berikan aku kontak Y/n! Tidak perlu tanya untuk apa bukan urusanmu, berikan saja! Hm.. Baiklah ku tunggu"
Tanpa menunggu lama, Jaemin akhirnya mendapatkan kontak Y/n.
Segera menelfon Y/n, namun tidak ada jawaban.
"Daejung!"
"Iya Tuan" menghampiri Jaemin.
"Menurutmu hadiah apa yang disukai perempuan seusiaku? Pribadinya tegas tapi berpenampilan manis"
Daejung memasang ekspresi bingung. Bertahun-tahun bekerja untuk Jaemin, ini kali pertama bosnya itu membahas perempuan.
"Tidak perlu terkejut. Jawab saja!" seolah-olah bisa membaca isi pikiran Daejung.
"Hm.. Mungkin coklat berbentuk hati dengan ukuran yang besar, kemudian bunga atau perhiasan" menjawab dengan hati-hati.
"Ok. Siapkan! Kirimkan pada Y/n pemilik cafe Grace 'n Peace. Kirimkan setiap pagi!"
Menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, "Baik Tuan".
Ini jelas! Tuan Jaemin sedang jatuh cinta! Bagus! Setelah sekian lama Tuan selalu sendiri! batin Daejung seraya berjalan keluar dari ruangan Jaemin.
(Keesokan harinya)
"Noona, ada yang mengirimkan bucket bunga ini untukmu" Junho memberikannya pada Y/n.
"Dari siapa?" mengecek bucket bunga tersebut, menemukan kertas kecil didalamnya :
Semoga harimu menyenangkan (JM)
"JM?! Inisial nama yang asing! Hei Junho, lain kali tanya betul-betul siapa pengirimnya!"
"Iya iya Noona" jawab Junho dengan santai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
