🤍CHAPTER 16🤍

2.6K 132 6
                                    

FF JAEMIN NCT
NA JAEMIN & PARK Y/N

(Dapur-Ruang makan)"Apakah sudah siap?", ucap Jaemin seraya berjalan masuk ke dalam dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dapur-Ruang makan)
"Apakah sudah siap?", ucap Jaemin seraya berjalan masuk ke dalam dapur

Y/n menoleh ke arah sumber suara dibuat kagum dengan penampilan pria itu. Sangat tampan! Kemeja putih membentuk tubuhnya, dilipat sebatas siku. Suara berat yang terkesan sangat seksi semakin membuat Y/n berhenti bernafas beberapa saat.

"Kenapa? Setampan itukah aku di matamu, sampai membuatmu tidak berkedip menatapku?" berjalan ke arah Y/n, mengecup singkat pipi Y/n
"Morning kiss" tersenyum hangat pada wanitanya yang masih terpaku menatapnya

"Sudah siap. Duduklah" ucap Y/n dengan tenang berusaha menetralkan laju jantungnya yang berdegub kencang

Jaemin menurut, ia duduk di meja makan. Mulai membaca berita melalui layar tabletnya.

Hening. Jaemin dan Y/n menikmati sarapan.

"Selamat pagi sayang" sapa Sunny dengan senyum cerahnya. Tidak mendapat respon dari Jaemin.

"Jae, aku meninggalkan mobilku di kantor. Aku ingin berangkat ke kantorku denganmu" ucap Sunny percaya diri

"Tidak menerima tumpangan" jawab Jaemin singkat

"Kau mau ke cafe lagi kan? Kita pergi bersama setelah ini" ucap Jaemin beralih pada Y/n

"Tidak. Aku ingin berkunjung ke panti asuhan tempat ku dan keluargaku biasa berkunjung. Dan aku akan berbelanja makanan untuk mereka" ucap Y/n sambil menyantap sarapannya

"Aku tidak bisa menemani. Pergi dengan Daejung"

Y/n hanya berdeham

"Aku berangkat" beranjak, mencium kening Y/n kemudian berlalu

"Ch! Tidak lihat ada orang lain disini! Berlebihan sekali!" omel Sunny melihat tingkah Jaemin pada Y/n

Y/n tidak menghiraukan. Ia beranjak, membereskan meja makan.

Sunny mengikuti Y/n  yang sedang mengisi gelasnya dari dispenser "Kau pikir aku akan menyerah? Ibunya Jaemin sendiri yang mendukungku, kau harusnya malu Y/n!"

Kesal merasa tidak diperdulikan, Sunny mengambil tangan Y/n kemudian mengarahkannya pada lubang dispenser. Ia menekan tombol berwarna merah hingga air panas mengaliri tangan Y/n

"AH! Panas! Ini sakit!" menarik tangannya
Ia merasakan panas dan perih, tangannya terluka

"Peringatan untukmu yang telah mengganggu urusanku!" pergi meninggalkan Y/n

"Ada apa Nyonya?!" berlari menghampiri Y/n setelah mendengar teriakan kekasih Tuannya itu

"Aku baik-baik saja" meringis menahan sakit di tangannya

"Tangan Nyonya... Kita kerumah sakit sekarang Nyonya"

Tak tahan menahan sakit, ia menurut pada Daejung

(Y/n & Daejung)
Y/n selesai mendapat pengobatan pada tangannya. Mereka kembali ke dalam mobil.

"Nyonya, sebaiknya kita pulang saja" ucap Daejung khawatir pada kondisi kekasih Tuannya

"Aku baik-baik saja Dae, lihat tanganku sudah di balut rapih jadi ini aman. Ayo kita harus berbelanja banyak. Aku sudah rindu pada mereka (anak-anak panti asuhan)"

Mengangguk pasrah, ia menuruti kemauan Y/n

.
.
.

(Pukul 15.00)
"Dimana kekasihku?" tanya Jaemin yang baru saja tiba di panti asuhan

Daejung terus berkomunikasi dengan Jaemin, dan memberitahu keberadaan Y/n pada Tuannya, hingga Tuannya menyusul ke panti asuhan tersebut

Mata Jaemin mengikuti arah tunjuk Daejung
Tersenyum melihat wanitanya sedang bermain dengan anak-anak di panti asuhan itu.

"Dia tersenyum sangat cantik"

Berjalan menghampiri Y/n, "Betah sekali bermain dengan anak-anak"

Terkejut, "Jae? Bagaimana bisa... Ah pasti Daejung"

Mengangguk singkat, "Sudah mau pulang?" tanya Jaemin dengan lembut

Menggeleng, "Sebentar ya"

"Iya sayang" mengusap lembut kepala Y/n

"Y/n..." ibu penjaga panti menghampiri Y/n.

Y/n dikenal baik oleh semua penjaga panti, karna sejak kecil Y/n dan keluarganya menjadi donatur untuk panti ini. Itulah sebabnya Y/n dan keluarganya kerap berkunjung ke panti ini.

"Ada yang ingin ibu bicarakan denganmu nak" ucap ibu penjaga panti

"Kenapa tampak serius sekali ibu? Tidak masalah kan jika Jaemin ikut?"

Ibu penjaga panti hanya mengangguk singkat.

***
Saat ini Ibu penjaga panti, Y/n dan Jaemin sedang duduk di kursi kantor panti tersebut

Ibu penjaga panti memberikan selembar foto yang tampak usang namum masih cukup terlihat jelas. Terlihat di dalam foto tersebut, seorang ibu menggendong bayi kecil yang cantik berbalut dress putih. Warna dress yang sama digunakan dengan sang ibu. Ibu dalam foto itu sangat cantik, rambut panjang yang tergerai, tersenyum sangat manis. Di sampingnya, seorang pria berbalut jas berwarna gelap, warna jas dalam foto itu sudah usang. Pria yang kelihatannya suami dari ibu itu terlihat sangat tegas.

"Foto siapa ini? Wanita ini... sangat cantik" ucap Y/n, mengamati foto tersebut

"Wanita cantik itu adalah ibumu, pria itu adalah ayahmu dan bayi cantik itu adalah kau... Mereka adalah orang tua kandungmu" jawab ibu panti dengan hati-hati

Y/n membelalakan matanya, terkejut dengan ucapan ibu panti. Selebar foto tersebut terjatuh dari tangannya.

Jaemin mengambil foto tersebut, menaruhnya di atas meja dihadapannya, kemudian menggenggam tangan wanitanya.

"Apa yang ibu katakan? Apa maksudnya ibu?" tanya
Y/n dengan suara parau

"Ibu dan ayah kandungmu merupakan pemilik panti ini. Ibumu meninggal dunia tepat setelah kau berusia 1 tahun, ibumu memiliki penyakit jantung. Ayah kandungmu yang sangat stres setelah kepergian ibumu, memilih pergi ke Jepang dan menetap disana. Dia menitipkanmu pada sahabatnya yaitu orang tua yang selama ini merawatmu. Setelah kecelakaan yang menimpa keluargamu beberapa bulan lalu ayah kandungmu, Tuan Nakamoto Yuta kembali menghubungi ibu. Dia mencarimu dan khawatir pada kondisimu yang tinggal sebatang kara" jelas ibu panti panjang lebar

Jaemin merasakan tangan Y/n bergetar. Wanitanya mulai menangis.

Y/n, "Tolong katakan pada Tuan Nakamoto untuk tidak mencariku. Aku membencinya!"

Bersambung ...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BE WITH U (FF JAEMIN) - (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang