Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Awal mula permasalahan) Jaemin dan Y/n baru saja tiba di mansion. Mereka bergegas masuk ke dalam kamar untuk beristirahat
Baru saja masuk ke dalam kamar
"Tuan!"
"Brengs*k! Lancang sekali kau menerobos masuk ke dalam kamar pribadiku!" bentak Jaemin
"Tuan Nakamoto dan orang-orangnya baru saja tiba. Beliau tampak marah dan mencari Nyonya Y/n. Saya khawatir beliau akan membawa Nyonya Y/n. Beberapa pengawal yang berjaga tumbang"
"Apa?! Sial*n!" umpat Jaemin, "Kita harus pergi sayang"
Jaemin membawa Y/n menyelinap kabur dengan bantuan Daejung. Tidak lupa Y/n membawa Yuan, Heejin dan Winwin
Ayah Jaemin sebagai pengalihan dan Daejung membantu Jaemin hingga berhasil keluar dari kawasan mansion dengan membawa mobil pribadinya
Winwin mengendarai dengan kecepatan penuh, waswas orang-orang Tuan Nakamoto akan mengikuti
"Brengs*k! Apa lagi yang dia inginkan! Tidak bisakan dia membiarkan kita hidup tenang!"
"Tuan, sepertinya ada yang mengikuti kita" Winwin mulai panik
"Tenanglah, kita terus melaju mengikuti jalan. Kita harus mengecoh agar mereka kehilangan jejak kita"
Dibangku barisan belakang, Y/n, dan Heejin berdoa untuk keselamatan mereka. Dengan perasaan gelisah berharap semua akan baik-baik saja
"Nyonya, saya tidak membawa apapun. Uang, ponsel, perlengkapan Tuan muda"
"Tenanglah. Kita hanya pergi sebentar. Semua akan baik-baik saja" ucap Y/n menenangkan sambil mengusap perutnya
Yuan yang masih terlelap dalam pangkuan Heejin sama sekali tidak terusik
Bangku barisan terdepan, Jaemin dan Winwin fokus mencari jalan. Hingga tanpa terasa menghabiskan waktu perjalanan empat jam, mobil mereka masih melaju semakin jauh memasuki daerah perkampungan
