Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Perjalanan pulang) Y/n masih merinding mengingat kejadian di Bar tadi
Dihadapannya Jaemin dengan membabi buta memukuli Felix berkali-kali. Ekspresi marah yang sangat menyeramkan. Y/n baru pertama kali melihatnya. Jika saja tidak dihentikan mungkin selanjutnya akan jadi adegan pembunuhan
Y/n beberapa kali melirik ke arah Jaemin. Pria itu hening, fokus mengendarai. Apa yang selanjutnya aku? Apa setelah ini dia akan memarahiku habis-habisan? batinnya
Mereka tiba diparkiran mansion, Jaemin keluar lebih dulu kemudian membukakan pintu untuk istrinya
Perlahan membantu istrinya keluar dari mobil, setelah menutup pintu mobil, ia menggandeng tangan istrinya memasuki mansion
Semua perlakuannya seperti biasa, sangat lembut. Hanya saja Jaemin tidak bicara satu patah katapun pada Y/n
Masuk ke dalam kamar, Jaemin mendudukan Y/n di sofa besar, lalu berjalan menutup pintu. Masih hening, Jaemin tampak sibuk di area walking closed kemudian ke arah kamar mandi
"Jae..." panggil Y/n, namun tidak ada jawaban
Jaemin berjalan ke arah istrinya sambil membawa sebuah wadah berisi air hangat dan handuk kecil
Jaemin berlutut mensejajarkan diri dengan istrinya, ia melepas sepatu heels tinggi yang dikenakan istrinya lalu mulai mengusap lembut kaki istrinya dengan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat
"Lain kali gunakan sepatu yang nyaman saja jika berpergian. Saat sedang mengandung, berbahaya jika menggunakan sepatu tinggi seperti ini" ucap Jaemin penuh perhatian
"Mengusap dengan air hangat seperti ini akan membuat aliran darahmu menjadi lebih lancar, dan rileks juga" tambah Jaemin
"Jae.. Kalau kau mau memarahiku, lakukanlah. Aku tahu aku salah. Kau sudah melarangku menemuinya" ucap Y/n hati-hati
Jaemin selesai dengan handuk hangatnya, ia duduk disebelah istrinya. Menatap mata cantik istrinya sambil mulai mencium lembut bibir istrinya
Kedua tangan Y/n masuk ke dalam jas yang Jaemin kenakan. Ia memeluk pinggang suaminya
