DTSI| 18. Tangan Nea

5 3 0
                                    

"Jika dunia memberikan kesempatan untuk memutar waktu, aku pastikan kejadian itu tak akan terjadi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika dunia memberikan kesempatan untuk memutar waktu, aku pastikan kejadian itu tak akan terjadi"

⋅ ⋅ ── 🦋 ── ⋅ ⋅


Mereka baru bisa tidur jam 3 pagi. Benar saja mereka memutar film pengabdi setan yang membuat mereka menjadi tidak bisa tidur.

Jam 9 baru keluar dari kamar mandi dan duduk di meja makan untuk makan.

"Ini gadis tidurnya meni kaya kebo. Tidur jam berapa kalian?" Tanya mamahnya Killa yang memakai celemek.

Alih-alih menjawab Killa kaget kehadiran ibunya yang tiba-tiba, "Mamah kapan datengnya?"

"Tadi jam 7, terus kata bi Ina kamu bawa temen. Pas mamah cek ke kamar, eh kalian tidurnya pulesss banget! Jadi ga enak mau banguninnya juga. " jawabnya. Nea merasa malu sekaligus tidak enak. Tidak hanya Nea namun Siti dan Fahesa juga.

"Ih mamah! kenapa ga kita aja yang masak? Padahal udah niatan mau masak kok!"

"Udah gapapa, mumpung mamah ada disini. Kalian duduk dulu sana!"

Mereka hanya tinggal berdua, Killa sudah biasa di tinggal oleh mamahnya ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Killa sehari-hari hanya tinggal bersama bi Ina selaku pembantu mereka.

"Udah lama loh jarang main lagi, kalian gimana kabarnya? Sehat sehat kan?" Tanya Dina nama dari ibunya Killa itu. Ia selalu tersenyum ramah.

"Alhamdulillah sehat kokk!" Jawab Siti semangat.

"Bagus deh kalau gitu,"

"Mamah... ada yang mau aku bantuin ga? Masa iya mamah masak sendiri terus kita duduk kaya tuan putri yang lagi nunggu pelayan."

"Tapi kalian kan emang tuan putri."

"Ya masa tuan putri nyuruh ratunya masak sih?" Oke anaknya ini selalu lolos menyentuh hati Dina. Killa memang sangat sayang kepada mamahnya.

"Yaudah yaudah.. mau bantu?"

"Mauuuu!" Bahkan bukan Killa saja yang menjawab tapi Siti, Fahesa, dan Nea juga menjawabnya.

Setelah selesai makan, mereka lanjut makan, dan berbincang hangat. Nea baru tersadar dengan janjinya hari ini. Waktu menunjukkan jam 10, sedangkan dirinya masih ada di rumah Killa.

"La, boleh ga, gue pulang duluan?" Bisiknya, Fahesa ikut penasaran dengan apa yang di bisikin Nea pada Killa.

"Loh kenapa?"

Nea hanya menyodorkan nama kontak Sean yang membuat mereka bingung.

"Apa– ohh! Anjir sekarang udah jam 10!" Padahal dirinya sudah berbicara bisik bisik agar tidak membuat Dina tahu, tapi dasar temannya ini yang tidak peka terhadap kode.

Dunia Tak Sejahat Itu | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang