Diary Nea
08 agustusAku tak pernah ingin tahu bagaimana kerja takdir menentukan hidupku. Tapi ada saatnya aku memikirkan itu. Ada saatnya aku ingin mengubah itu.
Tergulung deburan ombak tinggi yang tak membiarkanku untuk menerjangnya. Sebuah asa pilu yang dipaksa untuk kuat. Kita yang terjebak di hutan belantara, terkurung pada sebuah ruang gelap. Perlahan-lahan bumi membantu kita, tapi tak pernah sampai akhir, mengandalkan kita yang saling percaya. Tangan kita tertaut erat, siap menghalau ombak riak itu. Namun bagaimana jika kita tak kuat melawannya?
Takdir tak akan memilih siapa orangnya. Semua insan yang ada di dunia akan di uji dengan batas kemampuannya. Aku percaya tuhan tidak lupa menciptakan pelangi setelah hujan.
Ini tentang pembelajaran sebuah kehidupan, bagaimana kita mencoba menjalani sesuatu yang belum pernah terjadi dan menerima apa yang sudah terjadi.
Jema Sean Gandhi Abraham
"Kamu ingat? Saat pertama kali kamu menjelaskan betapa pentingnya makanan manis untuk orang yang tengah sedih. Kala itu aku merasakan desiran hati yang entah datang dari mana asalnya."
Adranea Ghina Damanik
"Entah seperti apa aku di masa lalu dan di masa depan. Namun yang pasti lengkungan garis pipi manismu akan selalu aku ingat."
Character akan di ungkap di tengah berjalannya cerita.
•°-🦋-°•
It's my first story yang aku uploud di akun ini. Sebelumnya udah pernah uploud cerita juga sih.. cuman di akun yang berbeda.
PulpenEmas <--- akun ini
Udah sekitar 3 tahun yang lalu mungkin? Jadi maaf kalau keliatan kaku dan bahkan banyak kesalahan dalam penempatan katanya.
Tapi sorry ya ini masih gambaran kasarnya dari imajinasi aku, jadi mungkin kata kata dan deskripsinya tidak terlalu mendetail atau bahkan banyak yang rumpang atau ga banyak kata yang di ulang ulang.
Cerita ini akan revisi ketika sudah sampai beres cerita
Cerita ini bener bener 100% ide jernih dari hasil pikiran aku sendiri.
So... Happy reading and enjoy it!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Tak Sejahat Itu | Na Jaemin
Fiksi Remaja[updated setiap hari :D] "Tuhan, terima kasih telah menghadirkan dirinya, yang telah mengajarkanku betapa indahnya dunia. Meski sebentar, tapi ia selamanya" -Nea "Na, kamu telah menepati janjimu. Kamu telah menjagaku sebelum pada akhirnya kamu tidur...