6 // satu alasan

334 53 47
                                    

bang changbin:min, besok gantiin gue yague ada urusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bang changbin:
min, besok gantiin gue ya
gue ada urusan.

seungmin mengernyitkan alis waktu dapati notifikasi yang masuk tepat ketika dirinya menginjak koridor sekolah, namun sekejap kemudian pemuda itu mendecak.

gak bisa, bang, kalau nggak weekend.

bang changbin:
yaelah, jam lemburnya doang
nggak full

seungmin terlihat menimbang, pemuda itu tanpa sadar menjilat bibirnya. namun balasan lain yang datang membuatnya goyah.

bang changbin:
duitnya buat lu
gue tambahin duit gue sendiri nanti

seungmin terlihat berpikir, namun sejenak kemudian ia menggeleng. ia tak boleh goyah semudah itu.

gak bisa, bang.
gue masih harus sekolah.

seungmin tak berniat untuk melihat balasan changbin lebih lanjut. namun panggilan yang masuk sekian detik sebelum ia memasukkan benda persegi panjang itu ke dalam saku membuat seungmin mengurungkan niat untuk mengantonginya.

sepasang alis seungmin mengerut. sebuah panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. lagi, ia nampak menimbang. haruskah ia mengangkat atau lebih baik diabaikan?

pemuda itu berdecak, kesal pada dirinya sendiri sebab sekon selanjutnya ia memilih untuk mengangkat panggilan itu. yeah, siapa tahu memang penting.

"halo?"

"seungmin!"

seungmin langsung menatap horor layar ponselnya yang menampilkan sebuah nomor tak dikenal. suara yang baru saja menyapa telinganya itu, seungmin kenal betul.

seketika ia menyesal telah mengangkat panggilan itu. makin menyesal lagi ketika ia memutuskan untuk mengedarkan pandangan, dan melihat han jisung berdiri di ujung koridor dengan ponsel menempel di telinga, dan tangan yang lain melambai padanya.

"dapat nomor gue dari mana lo?" todong seungmin tanpa tedeng aling-aling, menempelkan kembali ponsel ke telinganya. tatapannya tajam menghunus jisung yang berdiri jauh di depan sana, tengah bersandar pada tiang dengan satu tangan masuk ke saku celana.

"dari jaminan pinjol," kekeh jisung yang membuat seungmin naik pitam. "gak penting dari mana gue dapetin nomor lo. yang penting, gue mau kita—"

"gue gak peduli, jisung. dan sekali lagi gue tegasin, kita ini bukan siapa-siapa. ngerti?"

belum sempat jisung membalas, panggilan terlebih dahulu diputus paksa. jisung spontan melotot pada seungmin yang menatapnya tak suka. sedikit panik waktu melihat pemuda kim berbalik arah lalu berjalan menjauhinya.

jisung dengan buru-buru men-dial nomor seungmin sekali lagi, namun sedetik setelahnya pemuda han itu dibuat mengumpat kasar.

seungmin memblokir kontaknya.

if we have each other; seungsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang