transaksi berhasil.
seungmin menghela napas cukup panjang. beralih dari aplikasi mobile banking ke aplikasi berkirim pesan untuk mengirimkan sebaris teks pada hyena.
kak, buat minggu kemarin.
pesan terkirim. sorot mata seungmin masih terpancang pada layar ponselnya yang menyala, mulutnya terlipat ke dalam, menandakan jika ia tengah menimang sesuatu.
suasana perpustakaan yang sepi pagi ini membuatnya urung untuk mengetuk meja, takut diusir kepala perpustakaan karena menimbulkan suara yang mengganggu. seungmin bahkan bisa mendengar suara napasnya sendiri saking sepi tempat ini.
satu decakan lolos dari mulutnya, seungmin segera mengetikkan beberapa baris kalimat lagi untuk ia kirimkan pada hyena.
aku masih gak bisa besuk, kak.
aku udah kelas tiga,
banyak yang harus dikerjain.selepas itu seungmin main melempar ponselnya ke atas permukaan meja, acuh pada suara gedebuk yang ditimbulkan.
pemuda itu mengerang tertahan, membanting punggungnya ke sandaran kursi sambil memejamkan mata. seungmin hirup napasnya dalam-dalam, mengisi rongga paru-parunya dengan oksigen baru agar tak sesak.
perasaannya seolah tak pernah lega.
"bisa buka blokiran nomor gue gak?"
sebuah suara yang tahu-tahu mengudara, ditambah bunyi derit kursi di sebelahnya yang beradu dengan permukaan ubin membuat seungmin berjengit. refleks menegakkan punggung dan berakhir mendecak waktu dapati han jisung sudah duduk di sebelahnya dengan pandangan menuntut.
"dapat apa gue kalau udah buka blokiran?" tantang seungmin dengan sebelah alis terangkat.
"dapat hikmahnya."
seungmin mendengus, segera memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman. diperhatikannya jisung dengan pandangan menelisik. rambut hitam berantakan dan wajah pucat yang meninggalkan bekas kemerahan di pipi kirinya membuat fokus seungmin terdistrak.
pemuda kim itu tak bisa menahan pandangannya untuk tak turun pada leher jisung dimana tertutup rajut abu-abu di sana. seungmin mengernyit tipis, kulit leher jisung sedikit terekspos, menampilkan ruam merah di sekitar bekas luka pada bagian atas lehernya.
"ngeliatin apaan lo!? gak sopan," dengus jisung. segera memperbaiki syalnya untuk menutupi seluruh permukaan leher. pemuda itu nampak bergerak gelisah, membuat seungmin mendelik penuh selidik.
"lebih nggak sopan mana sama orang yang tiba-tiba nyuri nomor telepon gue?" tembaknya, sukses membuat jisung mengerucutkan bibir.
"gue pikir lo terlalu pintar buat nebak kalau gue dapetin nomor lo dari adik gue, kim seungmin."
"dan gue pikir lo terlalu pintar buat tahu kalau minta nomor orang tanpa ijin itu sama sekali nggak sopan, han jisung."
jisung spontan mendecak, memang tak mudah mendebat pemuda kim itu. entah apa yang ada di dalam otaknya, jisung jadi penasaran ingin membedahnya. mungkin ada semacam ensiklopedia atau kumpulan sarkas di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
if we have each other; seungsung ✓
Fanfictionthe world was perfect, if we have each other. that should be. -warn! might mention violence, depressed, and self harm. ©skyvies,2023. may, 1st. july, 16th.