14 // stroberi dan lemon

342 64 31
                                    

"gue mau jadi stroberi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue mau jadi stroberi."

sepasang alis seungmin mengerut, nyaris menyatu. baru juga mempertemukan pantat dengan permukaan kursi, letakkan dua gelas teh hangat dan sepiring sarapan berisikan dua potongan besar roti panggang, pemuda itu sudah dibuat keheranan akan celetukan jisung yang tiba-tiba.

dan aneh. pagi-pagi ingin menjadi stroberi? mendadak sekali. kenapa tidak kepikiran dari lama saja, heran seungmin.

"biar sekali ngap langsung lenyap," lanjut jisung tanpa diminta, yang sebenarnya seungmin sama sekali tak ingin tahu.

"lo kalau jadi stroberi nggak perlu nunggu mateng udah keburu busuk duluan, ji." seungmin dengan santai menceletuk, tangannya bergerak mencomot satu potong roti dengan tampang polos, mengacuhkan raut tak sedap di wajah jisung akibat balasan dari mulutnya.

kedua alis itu menekuk, nyaris menyatu. hendak memprotes namun seungmin keburu menyanggah dengan kalimat lain.

"lagian stroberi terlalu bagus, elo tuh cocoknya jadi lemon. kecut. kuning lagi, gue nggak suka warna kuning."

bola mata jisung nyaris menggelinding dari rongganya, layangkan tatapan protes yang sama sekali tak ditanggapi serius oleh pemuda kim. seungmin malah dengan santainya melahap sudut roti, dan mengunyah sarapan itu dengan syahdu.

"elu kayak kopi. pait," sahut jisung tak mau kalah.

"tapi bikin candu."

tetap seungmin yang menang. lihat? seungmin bahkan dengan tak berdosa mengunyah roti dalam mulutnya disaat jisung sudah panas kepala menyaksikan tingkah menyebalkan pemuda itu.

jisung pilih untuk diam, menyabet potongan roti lain dan melahap sarapan pengganjal perut itu tanpa repot-repot mendebat seungmin lebih jauh. sudah jelas dirinya kalah telak, jisung tak ingin mendengar kalimat pedas keluar dari mulut seungmin.

keduanya berakhir dalam keheningan, jisung sempat curi-curi pandang melalui sudut mata kala ponsel pemuda kim berdenting, menandakan adanya pesan masuk.

dalam hati menjerit kesal dan sedikit bertanya-tanya waktu seungmin terlihat mengernyit di sela-sela kunyahan sementara kedua maniknya tertuju lurus pada layar persegi panjang.

jisung langsung membuang muka ke sisi lain, berpura-pura menelisik ruang utama rumah seungmin disaat pemuda kim itu alihkan atensi padanya. sempat jisung lihat lewat ujung mata jika seungmin mendengus menatapnya.

"tar malem gue mau cabut, terserah lo mau pulang atau tetep di sini. gue udah capek ngusir lo, dasar batu."

jisung sontak menoleh, dapati seungmin mendelik padanya. "kemana?"

"lo pikir duit bisa jatuh dari langit selagi gue leha-leha sambil minum teh?"

jisung langsung menghentikan seruputannya pada teh, nyaris tersedak karena sarkas yang seungmin lempar. pemuda itu mendengus, sindiran seungmin mulus betul.

if we have each other; seungsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang