20 // tolong hidup lebih lama

588 64 75
                                    

ampun dah, aku abis kena amuk sama kak mochatiny 😭 ayo sini maju yang mau marahin aku😞

ampun dah, aku abis kena amuk sama kak mochatiny 😭 ayo sini maju yang mau marahin aku😞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

it's okay, lo masih punya gue, seungmin. selalu ingat, ya. we have each other.

atribut seragam masih melekat lengkap di atas tubuhnya ketika ia bertolak ke sini. suasana masih sedikit gaduh, suara tangis menguar penuhi udara di sekelilingnya. wangi aroma jajaran bunga yang kelilingi sebuah foto di depan sana terasa memuakkan.

senyumnya terkembang lebar, seolah-olah beban berat yang selama ini dipikulnya tiba-tiba menguap begitu saja, seperti setitik air yang dipercikkan ke atas besi panas. senyum yang terbingkai kayu berpelitur hitam legam itu, membuat seungmin muak.

"pembohong."

datang kesetanan; acuhkan teriakan guru yang baru masuk kelas sebab ia menerobos keluar, hentikan taksi dan berlari tergopoh-gopoh ke sini, hanya untuk ucapkan satu kata itu pada foto jisung yang setia sunggingkan senyum lebar padanya.

seungmin rasa dirinya gila.

ia sama sekali tak memiliki energi untuk menangis bahkan setitik air mata. kesedihan dalam dirinya seolah disedot habis, menyisakan kehampaan yang gerogoti jiwa.

han jisung pergi. dan membohonginya.

seungmin bahkan tak berharap jika apa yang terjadi kini adalah mimpi. biarlah menjadi kenyataan, mau bagaimanapun ia bertindak, tak akan merubah keadaan.

han jisung tetap pergi.

presensi jeongin dengan pakaian hitam dan tali yang mengikat lengannya cukup alihkan atensi seungmin dari foto mendiang jisung. ditatapnya pemuda yang berusaha tegar ketika para pelayat datang itu membuat seungmin prihatin. jeongin masih terlalu muda untuk menjadi kepala pelayat.

mendadak ia deja vu.

jeongin mengingatkan seungmin pada dirinya sendiri dua tahun lalu. persis seperti bungsu han, seungmin juga pernah menjadi kepala pelayat di pemakaman kakaknya. menyambut pelayat yang datang, mondar-mandir dari satu sisi ke sisi lain, sampai lupa makan dan minum.

persis seperti jeongin.

"kak,"

larut akan isi kepala, seungmin sampai tidak sadar jika jeongin tiba-tiba berdiri di hadapannya. di balik senyum lebar itu, seungmin bisa melihat dengan jelas bekas air mata di pipi jeongin dan sudut mata yang sembab. tak sampai bengkak, namun ruam merah di ujung mata dan hidung cukup menandakan jika jeongin tidak sedang baik-baik saja.

"kak jisung udah bebas kan, ya? udah bisa lakuin apapun yang dia mau tanpa takut dimarahin mama. ya kan, kak?"

seungmin tahu, di balik senyum hingga matanya menyipit itu, jeongin mencoba menghibur diri. jelas, seungmin bisa melihat dengan jelas bagaimana sudut bibir pemuda itu yang bergetar.

if we have each other; seungsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang