Bab 19 - Improvisasi

302 24 1
                                    

"Nanti malem aku pulang, aku berusaha pulang cepet," ucap David sebelum berangkat.

"Iya, Mas hati-hati ya," jawab Stela lembut sambil mengantar David kedepan seperti yang biasa mertuanya lakukan.

"Kamu ada acara keluar hari ini?" tanya David sambil memasukkan barang bawaannya.

"Ngajar ngaji anak-anak aja hari ini," jawab Stela lembut.

David memeluknya erat Stela sebelum membuka gerbang. Entah apa yang ada dipikiran David, namun rasanya ia bergerak bergitu saja dengan alami untuk memeluk istrinya itu. Stela membalas pelukan David sambil mengelus punggungnya dengan lembut. Stela begitu senang dan merasa berbunga-bunga seiring dengan pelukan hangat dari suaminya tersebut.

"Aku berangkat," ucap David lalu menyalimi Stela dan mengecup keningnya dengan lembut sebelum pergi.

Stela mengangguk lalu tersenyum sumringah. Stela senang hubungannya dengan David semakin hari semakin dekat dan hangat. Meskipun David tidak banyak berkata-kata manis seperti yang biasa Stela lihat ketika mertuanya bercengkrama atau seperti ekspektasinya untuk memiliki suami seperti Abahnya dulu, Stela sudah merasa begitu bahagia dengan sikap David padanya belakangan ini.

Stela merapikan rumah lalu pergi ke rumahnya yang dulu untuk menyapu halaman dan mengelap jendela meskipun ia tau rumahnya sudah resmi disita pihak bank. Setelah urusan bersih-bersihnya selesai Stela memasak untuk dirinya sendiri karena mertuanya sedang ke Jogja dan David yang baru pulang nanti malam.

Berbeda dari biasanya dimana Stela hanya menghubungi Abangnya tanpa menerima balasan. Kali ini ia hampir selalu memegang ponselnya untuk memandangi foto dari David yang selalu mengabarinya secara berkala. Perkembangan hubungan yang begitu pesat.

***

"Stela gak ikut?" tanya Anca yang datang lebih lambat dari biasanya ke lokasi.

"Jaga rumah dia," jawab David sambil mendekap ponselnya dengan cukup panik menutupi chattingnya dengan Stela setelah mengirim gambar nasi kotaknya.

"Sayang banget, ngobrol sama dia seru. Kapan-kapan ajak dong biar bisa ngobrol lagi," pinta Anca lalu duduk bersandar dengan lesu disamping David.

"Sibuk dia, dia jadi guru ngaji. Udah ga bisa ikut ke lokasi lagi," ucap David langsung menghalangi Anca yang ingin berteman dengan Stela.

"Yaudah lah gapapa, kapan-kapan aku aja yang main ke rumahmu," ucap Anca sambil menghela nafas. "Tau gitu kemarin tukeran nomer sama dia," lanjut Anca yang sudah begitu gatal ingin meminta pendapat Stela soal asmara seperti sebelumnya.

"O-oh gak bisa, d-dia sibuk banget. Stela aktivitasnya padat, ga ada waktu dia. Dari pagi sampe malem ada terus kerjaannya," ucap David yang semakin getol menghalangi Anca yang ingin menemui Stelanya.

Anca menaikkan sebelah alisnya heran dengan cara David yang tiba-tiba menghalanginya yang ingin bertemu Stela. "Sesibuk itu ya guru ngaji?" tanya Anca tak percaya.

David langsung mengangguk dengan kikuk. "K-kan harus persiapan ngajar dulu, belum lagi dia bantuin Mami ngurusin rumah juga, sibuk. Udah ngobrol sama yang lain aja, sama Hasan kek, siapa gitu," ucap David mengusir Anca dengan halus meskipun belum ke rumahnya.

"Itu dia masalahnya, aku sama Hasan putus..." ucap Anca sedih.

David langsung membelalakkan matanya kaget dengan kabar tersebut. David memang tidak suka jika Anca menjadi seorang gay. Apalagi sebelumnya sempat memiliki pemikiran untuk menjadi transgender. Tapi mendengar Anca yang menyudahi hubungan terlarangnya dengan Hasan, di tambah sebelumnya Anca terlihat akrab dengan Stela, David jadi ketar-ketir dibuatnya.

The AktorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang