Bab 5 - Fans Girl

351 22 0
                                    

Kinan begitu deg-degan menunggu balasan Anca pada asistennya yang menanyakan jadwal bertemu dengan David untuk membahas skrip yang mereka perankan nanti. Kinan tidak terlalu memusingkan soal perannya sebagai Poppy pasangan dari Lupus yang di perankan David. Kinan hanya ingin memiliki banyak waktu berdua dengan David.

Sudah sejak awal kemunculan David sebagai salah satu visual di boybandnya Kinan sudah menaruh hati pada David. Kinan juga mengikuti kabar soal David di internet dan sebagai fans girl tentu saja Kinan tau banyak hal soal idolanya itu. Kinan tau jika David pintar mengaji dan masuk ke sekolahan berbasis Islam terus menerus sejak SD, Kinan juga tau jika David lulusan salah satu kampus swasta di bidang manajemen. Kinan juga tau kalau David memanggil ibunya "Mami" dan terbilang sangat patuh pada ibunya.

Setiap fakta dan informasi seputar David terasa begitu menyenangkan dan penting bagi Kinan. Bahkan Kinan yang semula ragu untuk menerima tawaran memerankan Poppy yang ia anggap terlalu jadul ini akhirnya mau karena di janjikan David yang memerankan Lupus. Kinan jadi setuju dan bersemangat.

"Belom di bales sama Mas Anca, kayaknya si David masih sibuk bantuin pengajian Maminya deh," ucap Sita pada Kinan yang begitu antusias menunggu jawaban dari Anca.

Kinan langsung memalingkan wajahnya yang terlihat kecewa dengan ucapan Sita. "A-aku gak nungguin balesan Mas Anca kok!" gugup Kinan mencoba menutupi perasaannya yang begitu menggebu-gebu pada David.

"Iya dah iya!" ucap Sita pura-pura percaya dengan nada suaranya yang begitu nyablak. "Tapi ya, kemarin waktu kamu pegangan tangan sama David..."

Belum Sita menyelesaikan ucapannya Kinan sudah langsung tersenyum dengan mata berbinar-binar berharap muncul kalimat-kalimat yang menunjukkan adanya kecocokan antara dirinya dan David.

"Dia keliatan gugup banget, apa yakin mau di lanjutin sama dia?" tanya Sita sedikit ragu karena penilaian publik setelah series ini di garap dan di rilis nanti akan sangat berpengaruh pada popularitas Kinan.

"Hih! Cocok lah!" ucap Kinan sedikit kesal. "Kemarin tu dia gugup soalnya dia selalu menjaga diri dari cewek, gak pernah pacaran, bukan cowok yang suka neko-neko!" bela Kinan sebagai fans girl garis keras yang sedang membela idolanya.

Sita mendelik mendengar ucapan Kinan yang begitu membela David hingga meninggikan suaranya seperti itu.

"Ini kali pertamanya dia debut jadi pemeran utama, aku pengen jadi orang yang masuk dalam ceritanya kalo dia di interview media nanti. Kayak, 'wah dulu aku pertama debut lawan mainku Kinan, dia baik sama aku, dia bantuin aku sampai bisa kayak sekarang'. Aku pengen dia terus inget aku," ucap Kinan yang terdengar begitu tulus, baik, bak ibu peri yang memberikan jalan bagi Cinderellanya untuk menemui pangeran dengan kereta labu ajaibnya.

"Kalo ternyata David malah berterimakasih sama pasangannya gimana?" tanya Sita sambil cengar-cengir menggoda Kinan.

Kinan menghentakkan kakinya dengan wajah cemberut yang terlihat imut. "Gak mungkin! David kan soleh. Mana mungkin punya pacar, Maminya tuh rajin pengajian. Kakaknya aja nikah di jodohin," ucap Kinan merasa jadi orang yang paling mengerti David lebih dari siapapun, bahkan ia merasa lebih mengenal David dari pada David mengenali dirinya sendiri.

Kling! Pesan balasan dari Anca masuk tiba-tiba ke dalam ponsel Sita.

Anca :

'Minggu ini David masih ada masih acara keluarga Kak. Maaf banget ya, mungkin sesi reading selanjutnya udah free. Ini Davidnya juga sekalian mau nyelesaiin endorsean dulu. Maaf ya jadwalnya padat banget 🙏.'

Kinan dan Sita langsung sama-sama cemberut dan kecewa dengan jawaban Anca. Meskipun itu juga terdengar masuk akal dan tak menyalahi kontrak maupun kesepakatan apapun sebelumnya. Kinan juga sebenarnya ada beberapa acara tapi sengaja ia batalkan karena ingin menghabiskan waktu bersama David. Sayangnya ia dan Sita sama-sama tak menanyakan jadwal David terlebih dahulu sebelumnya.

Kinan meraih ponselnya. Ia melihat David yang sedang membuat konten iklannya. Mulai dari sekedar berfoto sambil membawa barang yang ia promosikan sampai datang ke klinik dan kulineran. Sampai ke tempat gym dan kembali pulang. Tak selang lama David juga membuat beberapa konten ringan di sosmednya juga membuat konten sederhana semacam vlog berdurasi singkat yang selalu di tunggu-tunggu oleh Kinan.

"Wait! Itu siapa di belakang David?! Kayak bukan Maminya!" seru Kinan panik saat melihat seorang gadis berkerudung coklat yang masuk ke kamar David saat ia sedang mempromosikan parfum.

Sita ikut melihat apa yang membuat bosnya panik itu. "Sodaranya paling, kan lagi ada keluarga," ucap Sita berusaha meringankan kepanikan Kinan yang hanya seperti itu saja sudah terbakar cemburu.

***

"Stela, kita perlu ngobrol berdua. Bisa gak?" tanya David tiba-tiba setelah semua pekerjaannya selesai.

"Bisa Mas," jawab Stela dengan senyum sumringahnya.

David terdiam sejenak menatap senyuman Stela yang begitu sumringah tertuju padanya. David jarang memperhatikan Stela, ia selalu melihat Stela sedih dan murung biasanya. Bahkan matanya pun masih sembab dan sedikit berkaca-kaca, namun tetap tersenyum sesumringah ini untuk David.

"Jadi gini..." ucap David memulai obrolannya setelah masuk kamar dan mengunci pintunya. "Mami pengen kita cepet punya anak," lanjut David lalu duduk di samping Stela yang duduk di tempat tidurnya.

Stela terdiam lalu mengangguk pelan. "A-aku lagi haid Mas, aku paham maunya Mami. Beberapa waktu lalu ibu-ibu yang bantuin Mami juga pada bilang semacam itu. Aku juga masih...canggung..."

"O-oh! O-oke kita bisa mulai ngobrol dulu!" ucap David yang tiba-tiba jadi gugup seiring melihat wajah Stela yang bersemu malu-malu untuk terus terang pada David.

Stela menundukkan pandangannya sambil mengangguk. "Aku cuma biasa sama Abah, Abang, sama anak-anak di TPA aja. Aku sekolah di pondok juga gak ada cowoknya. A-aku...aku..."

"Iya aku paham. Gapapa," sela David yang melihat betapa gugup dan malu-malunya Stela.

Stela tersenyum lalu kembali mengangguk. "Makasih Mas..." ucap Stela lembut.

David menaikkan sebelah alisnya bingung dengan ucapan terimakasih yang begitu tiba-tiba dari Stela. Namun ia segera mengangguk saja daripada bingung Stela berterimakasih pada apa.

"Besok aku bakal lebih cepat buat pulang dari syuting, kita bisa ngobrol lebih banyak," ucap David sambil memalingkan wajahnya.

Stela mengangguk paham. "Malam ini Mas tidur di rumah?" tanya Stela.

"Iya lah! Rumahku kok!" jawab David ngegas.

Stela sedikit kaget namun hanya bisa tersenyum. "Aku masih canggung kalo tidur bareng Mas, nanti aku tidur di bawah aja," ucap Stela pelan.

"Ya siapa juga yang mau tidur sama kamu!" ketus David begitu galak pada Stela.

"Stela!" panggil Indah yang selalu ingin aktivitasnya di temani Stela.

Stela menatap David seolah meminta ijin begitu mendengar mertuanya memanggil.

"Sana!" perintah David.

Stela langsung pergi menemui mertuanya begitu David memerintahnya.

Aneh-aneh

Dukungan atau sokongan, atau hubungan kerja sama yang dibangun antara suatu merek atau toko dengan artis atau tokoh berpengaruh tertentu sebagai ajang promosi.

The AktorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang