David menatap Stela yang langsung tidur. David suka saat tidak ada gangguan dari siapapun sebelumnya, ia juga suka ketika tidak harus berbagi tempat tidurnya dengan siapapun. Tapi malam ini berbeda, David merasa begitu hampa dan gagal.
David memang awalnya menikahi Stela sebatas hanya agar Maminya senang. Namun semakin ia memperhatikan Stela, David merasa Stela begitu spesial. Stela tak pernah marah padanya, tidak juga berteriak atau berbicara dengan nada tinggi padanya, tidak banyak tuntutan dan kecemburuan yang tak berdasar. Stela begitu tenang dan perhatian padanya.
David yang semula terlentang dengan bebas di tempat tidurnya perlahan beralih ke sisi tempat tidurnya untuk memperhatikan Stela. Memandangi wajahnya yang pucat karena demam dan sedang meringkuk di balik selimut tipisnya.
Apa Stela kangen Abah ya sampe demam gini? Batin David yang melihat Stela menggunakan bantal milik mendiang Abahnya.
"Stela..." panggil David yang akhirnya turun dari tempat tidurnya untuk memindahkan Stela agar tidur diatas bersamanya. "Stela tidur diatas, temenin aku tidur," ucap David yang sudah cukup untuk membuat Stela membuka mata.
David langsung mengangkat tubuh Stela dan menidurkannya diatas tempat tidurnya. "Mas nanti ketularan gimana..." lirih Stela dengan lemas.
David hanya diam sambil mengambil bantal milik Abah untuk Stela. Tak ada jawaban dari David, David bingung harus berkata apa. Istrinya terlalu baik dan pengertian untuknya. David mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur, David juga mengambilkan plester demam dan menempelkannya ke kening Stela.
"Kamu kangen Abah?" tanya David lalu tiduran disamping Stela.
Stela mengangguk, matanya langsung berkaca-kaca.
"Jangan sedih, ada aku. Maaf aku jarang ada waktu buat kamu," hibur David sambil mendekap Stela.
Stela langsung menangis begitu mendengar ucapan David. David hanya diam sambil mengelus punggung Stela hingga keduanya terlelap dalam pelukan yang hangat malam ini.
***
Stela dibangunkan suara adzan bersamaan dengan suara mobil mertuanya yang baru datang. Stela langsung membukakan pintu dan membantu mertuanya mengeluarkan barang bawaannya. Indah terlihat murung namun berusaha tetap terlihat ceria dihadapan Stela.
"Mami beliin daster batik buat Stela," ucap Indah pada Stela yang menenteng barang bawaan mertuanya kedalam.
"Makasih Mi," ucap Stela sambil tersenyum sumringah.
Indah ikut tersenyum melihat Stela yang begitu ringan dalam membantunya dan begitu tulus membantu mengurus keluarganya. "David mana?" tanya Indah.
"Masih tidur, Stela gak berani bangunin. Mas pulang malem habis kelar syuting kemarin Mi," jawab Stela.
Indah mengangguk lalu mengambil tote bag besar berisi daster dan beberapa baju rumahan lainnya. "Mami mau kasih ini buat istrinya Mas Adit, tapi istrinya ga suka. Selera Mami jelek kayaknya..."
"Buat Stela aja Mi, Stela suka," ucap Stela sambil mengeluarkan daster yang masih rapi dikemas dalam plastik lengkap dengan label harganya.
Indah mengangguk. "Nanti kita pakek samaan ya," ucap Indah yang langsung di angguki Stela.
"Nanti Stela coba Mi habis solat," ucap Stela yang mendengar suara iqomah dan langsung masuk ke kamar untuk solat.
"Gapapa, gak usah sedih. Ica kan emang gitu orangnya. Menantumu kan ga cuma Ica ada Stela juga," hibur Aryo sambil merangkul istrinya ke kamar.
David yang biasanya bisa tidur nyenyak hingga siang hari kali ini ia bangun lebih awal. Bukan karena di bangunkan Stela tapi karena tidak merasakan keberadaan Stela dalam dekapannya atau disampingnya.
"Stela," panggil David yang langsung keluar kamar mencari Stela dan mendapati Stela yang sedang mencoba beberapa daster bersama Maminya di ruang tengah.
"Mas, udah solat belum?" saut Stela lalu meletakkan daster yang tengah ia tempelkan di badannya.
David menggeleng lalu kembali masuk.
"Bentar ya Mi, Stela sama Mas dulu," ucap Stela yang langsung menyusul David ke kamar.
Stela berdiri di balik pintu sampai David selesai solat. Suasana pagi yang sejuk cenderung dingin kali ini terasa lain dari biasanya.
"Sini," panggil David sambil menepuk pahanya.
Stela mendekat perlahan lalu duduk di pangkuan David yang duduk bersila setelah solat.
"Dah sehat..." gumam David sambil memeriksa suhu tubuh Stela.
Stela tersenyum lalu mengangguk. Stela senang David memanjakannya meskipun ia juga merasa canggung untuk duduk di pangkuan David. Sebenarnya David juga merasakan hal yang sama dengan Stela, canggung. Tapi setelah semalam ia tidur bersama Stela, David merasa ia perlu melepaskan kecanggungannya dan memulai hubungan yang lebih baik dengan Stela.
"Mami beliin aku banyak daster sama piama, oleh-oleh dari Jogja katanya," ucap Stela yang membiarkan tangan David melingkar dipinggangnya.
"Kamu kenapa pakek jilbab terus sih, aku suka liat rambutmu," ucap David sambil mengecup bahu Stela.
"Ada Papi, nanti keliatan sama Papi," jawab Stela pelan. "Kalo serumah cuma berdua sama Mas, aku baru bisa ga pakek jilbabnya. Pakek baju yang agak sexy juga bisa kalo mas pengen liat aku pakek baju kayak gitu," lanjut Stela malu-malu.
David langsung bersemu mendengar ucapan Stela. David selalu melihat Stela menggunakan pakaian yang tertutup. David belum pernah melihat Stela menggunakan pakaian pendek dan sexy sebelumnya. David langsung terbayang betapa indah tubuh Stela yang pernah ia gauli itu menggunakan lingerie.
"Stela..." Mami langsung membuka pintu kamar David dan mendapati Stela dan David yang tengah bermesraan.
Stela dan David langsung refleks menyingkir satu sama lain dan terlihat malu saat ketahuan sedang bermesraan.
"A-aku mau bantuin Mami bikin sarapan," ucap Stela lalu buru-buru keluar kamar.
Indah ikut tersipu melihat David dan Stela yang malu-malu kucing dan langsung berpisah begitu saja. "Kayaknya Mami beli soto aja deh buat sarapan hari ini," ucap Indah yang mengurungkan niatnya untuk mengajak Stela memasak bersama agar Stela punya waktu lebih lama berduaan dengan David. "Papi, jajan soto yuk!" panggil Indah yang langsung mencari suaminya sambil mengedipkan sebelah matanya memberi kode pada Stela agar bisa berduaan dengan David.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Aktor
RomanceDavid yang baru saja memulai debutnya sebagai aktor setelah kontraknya sebagai seorang anggota boyband selesai tiba-tiba di minta untuk menikah dengan Stela, anak dari ustadz yang selama ini mengisi acara pengajian mingguan maminya. David yang sela...